Pyar!
Prang!
"Kakak pertama tenanglah! Kau hampir saja melempar barang-barang ke wajah ayah!" Seru Lynxa keras.
Iya, setelah mendengar ujaran adik perempuannya di ruangan kamar ayahnya, Wil tampak emosi dan hampir saja melempar barang-barang berbahan kaca ke wajah sang ayah. Untung saja Vector segera berpindah bersama kedua orang itu ke ruangan kamar Wil.
"Uhuk!" Wil beralih ke adik perempuannya yang kini terbatuk-batuk.
"Xa, apa kamu baik-baik saja adikku?" Vector segera membopong adiknya ke kasur besar Wil. Adiknya masih terus terbatuk dengan wajah yang memerah.
"Hey, kau tak apa? Maafkan aku, aku hanya terbawa emosi." Ujar Wil sesal pada adiknya yang terbaring dengan wajah memerah.
"Hehe! Akan ku maafkan, jika kakak pertama menemaniku makan hal yang manis-manis nanti sore." Senyum hangat dan lembut terbit di bibir Wil, membuatnya mengangguk cepat.
"Baiklah, kita akan makan makanan manis sepuasmu."
.
.
.
"Kakak kedua, tolong jaga ayah. Aku dan kakak pertama pergi dulu, aku juga akan membelikan beberapa untuk kakak kedua." Ujar Lynxa senang.
"Baiklah, baiklah. Bersenang-senanglah adik manisku." Ia mengusap puncak kepala adiknya lembut.
"Hati-hati, Lynxa."
"Ayo, kakak pertama!" Senyum gembira Lynxa terbit tampak sangat bahagia.
"Iya-iya, kemarilah." Wil menggendong adik perempuannya dengan tangan kirinya, seolah menggendong anak kecil.
Mereka memasuki toko dessert yang terlihat sepi hanya ada mereka dan para pelayan toko. "Apa kakak pertama menghamburkan uang lagi?" Kakak yang menggendongnya tampak mengangguk, kemudian menurunkan dirinya ke sebuah kursi dekat dengan jendela.
"Tolong sediakan semua jenis makanan manis di sini."
Tak selang lama setelah Wil berujar pada kasir toko, tersajilah makan makanan manis yang dapat membuat kalian diabetes. Lynxa tersenyum berbinar.
Ia menyendokkan sesuap kue stoberi itu ke dalam mulutnya. Dia tersenyum geli merasakan asam dan manis tercampur.
"Apa kamu senang? Bagaimana rasanya?"
"Sangat senang! Rasanya bercampur, aku suka, terima kasih kakak pertama!" Kekehan kecil adiknya dapat membuat hatinya menghangat melihatnya.
"Kakak pertama, ayo coba!" Lynxa menyuapi sesendok kue ke hadapan kakaknya yang langsung di lahap.
Lynxa lalu mencomot sebuah macaron berwarna oranye, merasakan rasa manis jeruk. Lalu mencomot biskuit berbentuk hati dengan lumeran vanila, coklat berbentuk hati, dan juga slice pie.
"Adikku, makanlah pelan-pelan. Tidak akan ada yang akan merebut makanan manismu itu. Dan juga jangan celemotan." Wil mengeluarkan sapu tangannya, dan mengelap kotoran di sisi mulutnya.
"Iya, kakak pertama yang cerewet! Ayo pulang! Sisanya berikan untuk kakak kedua saja."
Seperti awal mereka datang, Wil menggendong adiknya lagi bak anak kecil. Lynxa terlihat malu dan menutupi pipinya yang merah di balik rambut kakaknya, hal itu membuat sang kakak yang menggendongnya tertawa gemas.
(Spil gambar dessertnya)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Duke's Weak Daughter [ ✔ ]
FantasiLynxa Rebbecca Destirafel Heylon, sang Putri Duke Heylon yang memiliki tubuh lemah. Anak bungsu serta Putri pertama keluarga Duke Heylon. Duke Heylon beserta keluarganya dijadikan anjing setia kaisar yang menyebalkan. . . Jangam sebar kemanapun sela...