Lynxa Rebbecca Destirafel Heylon, sang Putri Duke Heylon yang memiliki tubuh lemah. Anak bungsu serta Putri pertama keluarga Duke Heylon.
Duke Heylon beserta keluarganya dijadikan anjing setia kaisar yang menyebalkan.
.
.
Jangam sebar kemanapun sela...
Ketika menjelang sore, asisten pribadi Duke Heylon, Gideon telah menyiapkan sebuah kereta kuda agar tuan yang ia layani bisa pergi ke istana.
"Tuan Duke, kereta kuda sudah saya siapkan di depan." Ujar Gideon hormat.
"Baiklah, ayo pergi." Ujar Astgar pada Gideon.
"Ayah akan pergi sekarang, kalian tunggulah di sini sampai ayah kembali." Mereka mengangguk patuh.
"Hati-hati, ayah. Gideon, jagalah ayah dengan baik dari belakang. Kalau ada apa-apa, berikan kami sinyal dengan menggunakan ini." Vector memberi sebuah bola kuning bercahaya.
"Baik, Tuan muda kedua." Gideon mengambil bola kuning bercahaya itu dan memasukkannya dalam kantong berukuran kecil berwarna hitam.
Lalu setelah itu, Gideon berjalan setelah Astgar mendahuluinya. Gideon menggunakan kuda dan menjaga kereta kuda yang di naiki Astgar di depan.
.
.
"Duke Heylon memasuki ruangan!" Seru si penjaga keras. Astgar berjalan memasuki istana kaisar sendirian, ia menyuruh Gideon untuk tetap berada di luar istana.
"Salam pada Kaisar." Ia menyapa malas. Membungkuk sedikit.
"Lama tak jumpa, Heylon. Aku memanggilmu kesini karena ingin meminta hal padamu." Ujarnya sembari duduk santai.
"Apa?"
"Aku ingin kau melindungiku dalam sebuah ekspedisi berburu, rela mengorbankan nyawamu untuk melindungiku." Sahutnya sembari tersenyum.
"Tidak bisa. Saya menolak." Ucap Astgar menolak.
"Kau baru saja menolak perintahku?" Astgar mengangguk.
"Benar. Karena saya tidak ada urusan lagi di sini, saya akan pulang, permisi." Astgar bergegas keluar dari ruangan kaisar dengan langkah besar.
"Sialan!"
.
.
"Gideon! Kita kembali sekarang." Ujarnya memasuki kereta kuda.
"Baik, Tuan Duke!" Gideon ikut menaiki kudanya dan menjaga dari belakang. Keduanya berlalu dari istana kaisar, menyusuri jalan yang sekelilingnya pohon dan rumput semak duri.
Srek, srek!
Gideon berhenti sekilas, dan mengetok pintu kereta kuda milik tuannya itu, terbukalah pintu tersebut, membuat Astgar bertanya dengan raut bingung.
"Ada apa, Gideon?"
"Tuan Duke, saya ingin memeriksa semak-semak duri yang ada di sebelah sana. Saya takut jika itu akan membahayakan kita, saya mohon agar Tuan Duke menunggu di sini sampai saya kembali mengecek keadaan Tuan Duke." Jelasnya detail.
"Baiklah. Lakukan tugasmu, Gideon."
Gideon yang mendengar perintah tersebut segera bergegas mengecek keadaan sekitar agar tetap aman. Sejak ketika semak duri itu tampak bergerak, Gideon merasa waspada dan aneh." Setelah merasa keadaan aman, ia segera kembali ke tempat tuannya berada. Namun, saat kembali, matanya membesar terkejut dan segera menghampiri kereta kuda yang sudah hancur dengan tuannya yang tak sadarkan diri.
Ia segera membanting bola kuning bercahaya pemberian Vector itu.
Prang!
Saat pecah di banting, banyak kupu-kupu emas yang berterbangan di sekeliling Gideon dan tuannya.
Di lain tempat di waktu yang bersamaan, terkejutlah mereka saat merasakan perasaan berdegup keras.
Deg!
(Spill gambar)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.