Dufan, tempat ini tak seramai hari weekend pada umumnya. Saat ini aku mengajak semua member One Direction ke Dufan but yeah anggap saja kita membacanya dengan Do Fun its because mereka fikir memang seperti itu tulisan yang ada di banner pintu masuk tadi.
Hari ini hari kamis, bukan hari weekend. Jadi Dufan tidak seramai seperti hari weekend. Pengawalan dari para bodyguards sudah lebih dari cukup aku rasa. Karena mereka sudah ada sekitar 12 orang diantara kami ber enam. Zayn sedari tadi sudah terlihat cemas, you know why? Itu karena dia melihat wahana roller coaster yang sudah berdiri tegak diujung lokasi taman bermain ini.
"Zayn kau kenapa? Kau terlihat cemas. Ah aku tau pasti kau takut roller coaster kan? Hahaha kau sih sok membuat bio di twitter bilang enjoy the rollercoaster tapi nyatanya nyalimu ciut ketik melihat rollercoaster." Kataku nyerocos tanpa berhenti dan tertawa melihat Zayn yang sekarang sudah memanyunkan bibirnya dan menyilangkan kedua tangannya didepan dadanya.
"Kau nampak tampan seperti itu Zayn, tahan pose mu ya. Akan ku foto." Kataku mengekuarkan iPhone milikku dan mengabadikan momment Zayn yang lagi ngambek karena aku ledekin dari tadi.
@horanstrbux: Enjoy the rollercoaster, thats life :) x @zaynmalik twitpic.com/af5Ixy0m7
"Kau ya Fris! Awas ya kau akan ku tangkap." Kata Zayn yang mulai berlari mengejarku.
Aku pun hanya tertawa dan berlari ke arah lainnya untuk menghindari Zayn.
"Got ya." Kata Zayn menangkap dan memelukku dari belakang. Aku memalingkan wajahku, dapat kurasakan jantungku yang berdetak tak seperti biasanya, melihat ketampanan wajah Zayn, lekukkan wajahnya, darah Pakistan yang mengalir didalam tubuhnya membuatku terpana seakan tak akan pernah bosan melihat wajahnya dari dekat.
"Frisca!" Seseorang meneriaki namaku. Aku tau itu suara siapa. Harry.
Ohmygod, sekarang wajah Harry yang menunjukkan rasa jengkel, kesal dan tidak suka. Ada apa sebenarnya dengan dirinya?
Aku pun mencoba berdiri tegak dari posisi awalku semula dan berjalan menghampairi Harry. Aku mencoba memalingkan wajahku untuk melihat kearah Zayn lagi, dia tersenyum and he mouthed "Sorry." Aku pun hanya tersenyum dan kembali berjalan menuju Harry yang sedari tadi masih memanyunkan bibirnya.
"Ada apa Harry?" Tanyaku.
"Ayo katanya kita akan bermain di tempat ini, apa namanya Do Fun?"
"Yes we are. Jadi kau mau main apa dulu Haz?"
"Rollercoaster!" Katanya mantap.
Sekarang giliran wajah Zayn yang semakin menunjukkan kecemasan. Aku merasa kasihan, dia pasti sangat takut.
"Erm- bagaimana kita mencoba permainan lain? Aku rasa kau harus mencoba permainan Star Wars. Pasti sangat mengasyikkan." Kataku seraya menarik tangan Harry.
Namun, aku tak merasakan tubuh Harry bergerak. Saat aku melihat kearahnya, dia tetap di posisi semula dan menarik tanganku.
"Nope. Aku ingin naik rollercoaster itu babe." Katanya dengan memberikan senyuman penuh pesona miliknya.
Huh, untung aku mulai terbiasa dengan perlakuan Harry bisa-bisa aku mati mendadak di taman hiburan ini its just no make any senses.
"O-okay."
Sekarang kami sudah di antrian paling depan rollercoaster. Aku berbaris tepat berada disamping Harry. Aku sampai sekarang tak mengerti kenapa Harry belum juga melepaskan genggaman tangannya. Padahal, posisi kami adalah sedang berbaris dan aku tak mungkin bisa pergi kemana-mana.
"Aku ingin duduk bersama Louis nanti!" Teriak Niall secara tiba-tiba.
Aku melihat raut wajah Zayn yang sangat cemas.
YOU ARE READING
Directioner Book 1 [COMPLETE]
FanfictionIni bukan tentang aku dan kamu. Ini bukan tentang kita. Ini tentang Directioners dan One Direction. Ini tentang fans dan idolanya. Ini bukan tentang cinta tak terbalaskan. Ini tentang penantian. Ini tentang dedikasi. Ini tentang kesetiaan. Bagaimana...