Holmes Chapel, Cheshire. Aku terbangun di pagi hari mendapati ranjang di sampingku kosong. Aku beranjak dari tempat tidur dan mendapati secarik surat lebih tepatnya note kecil yang ditinggalkan di atas meja di samping tempat tidur bersama dengan segelas susu dan sebuah roti panggang.
To my sunshine,
Maafkan aku sayang, aku harus pergi pagi-pagi sekali karena aku harus recording di London. Aku sudah menyiapkan sarapan untukmu, segelas susu dan sebuah roti panggang kesukaanmu. Semoga tidurmu nyenyak dan meminpikan aku tentunya. Maaf karena tidak membangunkanmu, kau tertidur sangat pulas dan membuatku gemas. Hey, pukul 3 sore seseorang akan menjemputmu di depan rumahku. Berdandanlah yang sangat cantik, even you are more beautiful without make up. Trust me, dia tak akan menculikmu. He is my mate. Aku mempercayakannya untuk menjemputmu. Kau juga pasti mengenalnya. Well, he is Luke, a.k.a Luke Hemmings. Ingat, dia memang tampan, tapi kau milikku. Jangan coba-coba kau berani menggodanya atau beri tahu aku segera jika dia berani menggodamu, dia akan berurusan langsung dengan seorang Harry Styles. Happy breakfast baby. Aku mencintaimu❤
Your dearest,
Harry.Senyuman manis terpampang jelas di wajahku. Mengapa tuhan menciptakan pria se-sempurna dirinya?
Aku pun meminum segelas susu dan memakan roti cokelat panggang kesukaanku yang sudah Harry siapkan. Lalu, aku bergegas menuju lantai bawah dan menemukan Gemma sedang bermain bersama seekor kucing kecil bernama Dusty milik keluarga Styles.
"Morning." Kataku.
"Hey, morning. Bagaimana tidurmu?"
"Well, good."
"Harry pergi pagi-pagi sekali ke London untuk recording. Apa dia memberitahumu?" Tanya Gemma masih memeluk Dusty.
"Ya, aku tau itu. Harry meninggalkan secarik kertas diatas meja di samping tempat tidur." Kataku seraya tersenyum.
"Frisca, mau tidak menemaniku shopping siang ini? My friend was busy lately and she canceled our plan."
"Mengapa tidak shopping bersama Mum Anne? I mean- she is your mom and i am no one."
"Oh cmon, you are my future sister in law. Lagipula mom tidak asik jika diajak pergi untuk shopping. Dia pasti mengoceh melarangku membeli barang yang menurutnya tidak penting tapi sebenarnya penting untukku. Ayolah, mau ya menemaniku?"
"Alright alright but please stop those puppy eyes."
"Yes! Alright. So shush go change your clothes, we gonna makin' some fun together!"
Aku pun hanya bisa menggelengkan kepalaku dan bergegas untuk mandi dan mengganti pakaianku.
***
Topshop, 216 Oxford St, London. Tidak seperti ekspektasiku, aku fikir butik terkenal di daerah London ini akan ramai pengunjung. Namun ternyata, hanya beberapa orang saja yang berdatangan, mungkin karena hari ini bukan weekend.
Aku menulusuri puluhan dress yang tergantung rapi. Menatap keindahan paduan warna and also the amazing fabrics. Aku memang berencana hanya ingin menemani Gemma berbelanja, tidak lebih. Karena ku fikir, tabungan yang aku bawa untuk liburan di London tidak akan aku habiskan dalam waktu sekejap saja. Kau tau, wanita, tidak akan ada puasnya jika berbelanja.
"Frisca. Menurutmu gaun yang ini atau yang ini?" Tanyanya masih memegang kedua gaun yang indah.
"Well, semuanya indah."
"Oh ayolah, aku sangat membutuhkan bantuanmu untuk memilihnya. Menurutmu gaun yang berwarna marun atau silver?"
"Silver, i guess." Jawabku sedikit ragu.
YOU ARE READING
Directioner Book 1 [COMPLETE]
FanfictionIni bukan tentang aku dan kamu. Ini bukan tentang kita. Ini tentang Directioners dan One Direction. Ini tentang fans dan idolanya. Ini bukan tentang cinta tak terbalaskan. Ini tentang penantian. Ini tentang dedikasi. Ini tentang kesetiaan. Bagaimana...