[IN MULTIMEDIA IS HARRY IN THE MORNING]
Selamat pagi Holmes Chapel. Sinar matahari samar-samar mencoba masuk menerobos melalui jendela kamar Harry. Membuatku perlahan membuka kedua mataku. Mataku menyapu seisi ruangan. Terlihat ruangan yang nampak asing, aku menyadarinya, aku berada di kamar Harry.
Sebuah tangan besar melingkar ke sebagian pinggulku. Deruan nafasnya terasa jelas di pundakku. Perlahan, aku mencoba memutar tubuhku, menatap ketampanan lelaki yang ada di hadapanku. Kedua matanya masih tertutup, dia masih tertidur dengan tenang.
Memori semalam seakan terputar kembali didalam otakku. Harry memintaku untuk menjadi kekasihnya. Aku menerimanya. Sekarang kami adalah sepasang kekasih. Harry adalah milikku. Aku adalah miliknya. Senyuman manis terukir jelas di wajahku. Seakan masih belum percaya bahwa pria yang selama ini menjadi idolaku, yang dulu aku puja, yang dulu aku tangisi tiap malam ketika ada pemberitaan bahwa ia memiliki kekasih baru, yang terus aku bayangkan wajahnya melalui selembar poster yang ada di kamarku. Kini ia disini, tertidur persis disampingku, dia adalah kekasihku.
"Good morning baby." Suara serak khas Harry Styles menggema di telingaku. Dada bidangnya yang terekspos membuatnya semakin sexy di pagi hari. Rambutnya yang berantakan dan juga senyuman manisnya mampu memberikan semangat tersendiri untuk mengawali hari.
"Good morning." Kataku tersenyum.
Harry meletakkan kepalanya di ujung pundakku. Deruan nafasnya masih terdengar jelas di telingaku. Bagai bidadari tampan yang baru saja turun dari surga, dialah lelaki sempurna.
"Aku masih tidak percaya kau menerimaku."
Rona wajahku berubah memerah. Bahkan aku masih tidak percaya jika Harry memintaku untuk menjadi kekasihnya. Aku tak pernah membayangkan jika semua mimpiku menjadi kenyataan dalam sekejap.
Me too Haz. Bahkan aku masih tidak percaya kau kekasihku sekarang.
Aku hanya tersenyum, mengecup cepat pipinya dan beranjak dari tempat tidur.
"Kau ingin kemana?" Tanyanya seraya menarik tanganku kembali masuk kedalam pelukannya.
"Aku ingin membantu ibumu Haz. Ibumu sudah terlalu baik mau menerimaku diantara keluargamu. Let me go downstairs Haz."
"Baiklah. Tapi ini hanya karena aku mencintaimu saja ya."
Aku hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepala melihat tingkah lakunya seraya beranjak menuju dapur. Teelihat wanita paruh baya yang aku kenal yaitu Mom Anne sedang mempersiapkan sarapan pagi untuk keluarganya. Aku pun menghampirinya dan mengecup cepat pipinya.
"Good morning Mom."
"Hi sweetheart. Tidurmu nyenyak?"
"Sangat nyenyak. Ada yang bisa aku bantu?"
"Tidak. Tidak perlu. Aku sudah hampir selesai. Duduklah yang manis disana, kau tamuku. Kau tak perlu repot-repot membantuku."
"Tak apa Mrs- i mean Mom. Really its okay. Aku senang membantumu."
"Baiklah karena kau terus memaksa, bisakah kau menata piring dan juga gelas di meja makan?"
"Aye aye captain."
Aku pun segera menata piring dan gelas di meja makan seperti yang telah diinstruksikan Anne. Lalu, Gemma datang dari arah kamarnya dengan rambut yang cukup berantakan. Ia pun mengahmpiri kami masih mencoba mengumpulkan nyawanya, lalu mengecup cepat pipiku dan ibunya lalu duduk diatas kursi bar.
"Morning."
"Morning Gem." Kataku dan Anne bergantian.
"Aku tak melihatmu dan Harry semalaman, apa kalian pergi?"
YOU ARE READING
Directioner Book 1 [COMPLETE]
FanficIni bukan tentang aku dan kamu. Ini bukan tentang kita. Ini tentang Directioners dan One Direction. Ini tentang fans dan idolanya. Ini bukan tentang cinta tak terbalaskan. Ini tentang penantian. Ini tentang dedikasi. Ini tentang kesetiaan. Bagaimana...