.Masalah Sunoo dan Jungwon selama sekolah selalu malas bangun pagi jadi Jake harus lebih sabar mengajarkan si kembar kebiasaan bangun pagi, jangankan kembar ayah anak-anak itu pun juga malas bangun pagi. Perlu alarm sangat kencang agar Sunghoon bangun lebih awal untuk bekerja.
Malam tadi Sunghoon berpesan minta bangunkan saja jika jam 6 pria itu belum bangun juga, Jake sekarang masuk kamar Sunghoon dan betapa malu ia melihat punggung telanjang majikannya.
Sunghoon tidur pada posisi tengkurap, makanya punggung lebar nan kekar itu memanjakan mata Jake. Namun buru-buru Jake menepuk wajahnya, "Astaga Jake kapan kamu jadi mesum begini?" Bisiknya pada diri sendiri.
Pria cantik itu mendekati Sunghoon perlahan, kemudian menepuk pelan bahu ayah si kembar itu, "Tuan? Ayo bangun." Selanjutnya Jake menggoyangkan bahu itu sedikit.
"Tuan? Tuan? Cepat bangun," tidak lama Sunghoon melenguh pelan.
"Eoh? Jake? Terima kasih." Suara serak Sunghoon sangat seksi Jake jadi ingin mendengarnya lagi.
"Kembar sudah makan duluan, tinggal menunggu anda saja," Sunghoon mengangguk matanya masih tertutup.
Sunghoon bangun dan duduk, rupanya pria ini masih mengumpulkan nyawa
"Bisa siapkan setelan kerjaku?" Jake langsung menjalankan tugas yang diperintahkan.
Gerakan lincah Jake menjadi perhatian Sunghoon, Jake berusaha menghindari kontak mata dengan pria itu karena malu melihat perut sixpack Sunghoon.
"Aku akan mandi cepat," Jake berdehem.
Sunghoon masih belum sadar kalau dirinya memakai celana dalam ketat, dan telanjang dada, kebiasaannya dari kecil tidak akan bisa tidur nyenyak jika tidak melepaskan pakaian.
Sampai dikamar mandi saat melewati cermin Sunghoon langsung menyumpat nyaring, pasti Jake risih karena ini, memalukan sekali kau Park Sunghoon
Setelah Sunghoon masuk kamar mandi Jake mengelus dadanya sambil mengambil nafas dalam lalu menghembuskannya perlahan, "Astaga mimpi apa aku semalam?" Jake berlari keluar kamar majikannya.
Ketika masuk ruang makan Jake mendengar perdebatan antara Jungwon dan Sunoo, "Lho kenapa donu didorong ...." Sunoo sebenarnya biasa diperlakukan seperti itu oleh Jungwon, namun kali ini entah kemana mendengar suara lembut pengasuhnya anak itu mulai menangis.
"Kan gak boleh ya, sayang?" Jungwon melemparkan kotak makannya.
"Mama uwon nda mau walna ping! Mau walna melah!" Jake menghela nafas.
Jake mengangkat tubuh kecil Sunoo, "Uwon ingat gak malam tadi pengen warna pink? Terus bilang gak suka warna merah?" Jungwon tampak berpikir.
"OH IYA! Mama uwon lupa! Maap donu yung! Cini uwon peluk!" Mudah sekali bagi mereka bermaafan dan mudah juga untuk bertengkar.
"Bagus anak-anak, sekarang duduk didepan ya tunggu ayah kalian anterin sekolahnya," Jake memasukan bekal ke dalam tas masing-masing anak kembar.
"Kenapa ndak mama antelin sekolahnya?" Sunoo mendongak menatap Jake bingung.
Jake menuntun kedua anak itu ke teras tangan mereka bertautan satu sama lain, "Kan ada ayah bisa nyetir mobil, emm mama gak bisa ... " sebenarnya Jake ragu menyebut diri sendiri mama untuk anak-anak ini.
"Cama yayah bocan! Yayah malah malah datal!" Jungwon menimpali.
Sunghoon berjalan tak jauh dibelakang mereka tertawa mendengar pekikan kesal anak-anaknya, "Iya marah kan kalian nakal."
Kedua anak itu terkejut, kemudian berlari mendahului Jake, lalu Sunghoon mengejar mereka.
Jake terdiam ditempat menatap kepergian mereka dengan pandangan sulit di artikan, bukan kah lucu keluarga itu? Jake rasa ia tidak akan menembusnya walaupun kembar menyayanginya, tetapi ada tembok besar di antara mereka.
"Jake ayo ikut aku, kita antar anakku sekolah."
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter In Love [sungjake]
FanfictionJake yang mencintai ayah dari anak-anak yang dia asuh, duda keren mengguncangkan dirinya.