.
Kawasan rumah Jake si kembar memekik girang melihat pasar malam saat masuk komplek untuk kalangan keluarga sederhana itu, Jungwon dan Sunoo memaksa turun karena hal ini paling yang mereka inginkan dari dulu.
"Setiap malam rabu memang ada pasar malam tuan, dan yang paling banyak datang anak-anak sih soalnya disana ada banyak wahana bermain untuk anak-anak usia sekolah dasar." Benar banyak anak-anak berlarian disana dan pastinya di awasi orang tua.
"Yayah! Yayah! Yayah! Yayah!" Jake berbalik menghadap si kembar, "Gak boleh gitu ya? Kalo gak bisa gak boleh maksain, kan katanya anak baik."
Sunoo dan Jungwon terdiam benar kata nuna mereka tidak boleh memaksakan kehendak sendiri.
"Ciap calah nuna! Yayah!" Mata Jungwon berkaca-kaca menatap pasar malam itu, Sunoo melihat semua dalam diam Sunghoon merasa iba dan Jake tersenyum, cara agar orang lain luluh adalah dengan mengalah lihat ayah muda itu akan luluh sebentar lagi.
"Kita sebentar saja ya? Kebetulan nuna kalian bersama kita," Sunghoon takut anak-anak lepas dari pengawasannya, kalau ada Jake mereka akan berbagi tugas.
Sunghoon menggandeng Jungwon dan Jake menggandeng Sunoo mereka terlihat seperti keluarga bahagia, "Jangan lepas tangan nuna ya anak baik?" Sunoo mengangguk.
Jake mengikuti kaki kecil itu melangkah menghampiri hal yang diinginkan dia tidak membantah sama sekali biarkan Sunoo berekspresi semuanya, anak berpipi bulat ini pantas akan hal itu.
Berbeda dengan Jungwon yang merengek sosis bakar, tapi sang ayah menggeleng, "Itu tidak sehat nanti suruh nuna buat dirumah."
Jungwon iri melihat kembarannya terlihat bahagia, anak itu menarik tangan sang ayah mengikutinya, Sunghoon seperti bercermin saat melihat Jungwon, sifat, kelakuan dan sungguh dirinya sekali.
"Kalo cama yayah telus bica bica uwon pucing, " gerutu anak imut itu.
"Yung! Kita tukal nuna cama uwon yung cama yayah!" Anak itu memerintah layaknya Sunghoon, Jake tertawa.
Sunoo menggelengkan kepalanya anak itu memeluk kaki jenjang pengasuh cantiknya, "Donu cayang noona! Uwon cama yayah caja donu bica pucing cama yayah."
Sunghoon menatap nanar dua anak itu sebenarnya siapa disini orang tua kembar ini? Kenapa mereka malah berebut Jake padahal mereka baru bertemu sehari saja. Sedangkan Jake tertawa saat Sunoo dan Jungwon berdebat memakai bahasa bayi mereka.
"Ya sudah kalian berdua saja, ayah sama nuna," secara spontan Sunghoon menggenggam tangan Jake sampai sang empu malu.
"Yayah ikut telus!" Bentak Sunoo.
.
Setelah puas dipasar malam Jungwon dan Sunoo berjalan sendiri menuju mobil tanpa harus dipaksa dulu oleh Sunghoon padahal biasanya anak-anak nakal itu jarang mau mendengarkannya.
Jake membuntuti mereka dan ditangan pria cantik itu begitu banyak makanan tradisional yang Jungwon beli tadi hasil menangis ditengah kerumunan orang, senjata ampuh semua anak-anak.
"Terima kasih, Jake. Hari ini kau melakukan banyak untuk kedua anakku dan juga aku sendiri."
Pria cantik itu tersenyum lembut yang membuat Sunghoon terpaku, "Gak papa tuan, lagian kembar memang pantas mendapatkannya, saya malah bersyukur bertemu mereka," kata-kata itu sangat tulus terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter In Love [sungjake]
أدب الهواةJake yang mencintai ayah dari anak-anak yang dia asuh, duda keren mengguncangkan dirinya.