Money is not everything

10.8K 1K 82
                                    

.

Jake meremas bahu Sunghoon dengan tangisan serta desahan di saat bersamaan, pria cantik itu berusaha mempertahankan kesadarannya di tengah gempuran hebat permainan ranjang Sunghoon. Bagian bawahnya lengket penuh cairan kental berwarna putih, jangan kira permainan mereka sebentar saja, Sunghoon belum menyerah menggagahi Jake sampai dia benar-benar puas.

Wajah Jake pun penuh sperma yang hampir mengering, tubuh mungilnya begitu mudah dikendalikan Sunghoon.

"Akhh.... " Jake mendesah lega ketika Sunghoon keluar lagi untuk yang kesekian kalinya.

"U-uudah.. hikssks.... s-sakit sunghoon.... hikss.... " Sunghoon tertawa kecil lalu mengecup pipi Jake tanpa peduli ada sperma disana.

"Memang sudah selesai, Jake. Kita pulang hari ini."

Dengan tenaga yang tersisa Jake turun dari pangkuan Sunghoon kemudian langsung berbaring di ranjang.

"Hikss.... hikskss.... " Jake menangis pilu sambil menutup wajahnya menggunakan bantal, bagian bawahnya terlihat jelas bahkan Sunghoon melihat spermanya mengalir keluar dari lubang senggama Jake.

"Sebentar lagi, kembar punya adik."

.

"Anterin aku pulang ke rumah." Jake mengatakannya saat kembar pergi bersama dokter Soobin keluar ruang rawat inap Sunghoon.


Sunghoon tertawa pelan kemudian melemparkan tas berisi bajunya ke lantai, Jake tersentak kaget tanpa sadar mundur beberapa langkah ke belakang, wajah Sunghoon terlihat merah padam tidak seperti biasanya tenang tak beriak, semenjak kejadian itu beberapa jam yang lalu pria Park duda dua anak ini memperlihatkan sifat aslinya pada Jake.

Arogan tanpa bantahan, namun kembali tak berkutik jika berhadapan dengan kembar tipe ayah tegas tapi selalu memanjakan anaknya, berbeda saat bersama Jake serta pesuruh yang lain. Tadi saja Sunghoon marah hanya karena hal sepele pada pengawalnya.

"Apa mama kembar? Pulang kemana? Kalo aku ngomong diliat." Jake menunduk.

"Aku hanya bicara satu hal, kamu mau gak mau harus jadi mamanya kembar. Tidak ada penolakan."



Jake mendongak lalu menatap nanar, "Kamu ngorbanin orang lain demi kebahagiaan keluarga kamu? Egois banget kamu Sunghoon! Aku emang suka sama kamu tapi gak kayak gini! Aku mau bodoh cuma buat cinta!! Aku gak bisa nurutin kamu! Sembuhin dulu luka kamu baru cari pengganti!"

"Aku gak ada niat cari pengganti, mama kembar. Aku selama begini, tapi kamu bisa jadi mama kembar terus jadi nyonya di kediaman kita." Jake menggeleng tegas, air matanya tumpah, apa-apaan ini?!


"Kamu jahat! Aku gak mau jadi pelampiasan! Jadi boneka!"


"Aku berikan kamu uang yang banyak, mama kembar! Kurang? Pulau pribadi? Saham perusahaanku? Mansion yang lebih besar? Atau uang triliunan, kamu bisa punya semuanya." Tangisan Jake begitu kencang karena perkataan Sunghoon seakan mengatakan dia hanya ingin harta dan kemewahan, Jake memeluk Sunghoon.

"Gak... Sunghoon... anterin aku pulang... atau aku pulang sendiri... aku gak papa aku gak mau uang, uang gak bisa bikin aku bahagia hikss... dari kecil aku udah sederhana itu lebih dari cukup yang penting aku bisa senyum hikss.... buat kembar aku gak bisaaa kamu bisa cari orang lain buat jadi mamanya kembar, aku cuma bahagia punya keluarga saling cinta, keluarga harmonis, uang bisa dicari tapi kebahagiaan sama ketenangan gak bisa Sunghoon.... pecat aku sekarang juga." Perkataan Jake membuat Sunghoon diam, benar harta melimpahnya tidak pernah membuatnya bahagia, kehilangan keluarga tidak bisa ditebus dengan uang.




"Aku antar pulang. Mulai hari ini kamu dipecat, aku minta maaf mama kembar." Begitu saja? Jake rasa terlalu mudah Sunghoon mengijinkannya, tapi tak apa.

Tidak tahu saja Jake kalau orang licik akan selamanya licik.



















.

Babysitter In Love [sungjake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang