Sung Hoon's lust

11.9K 1.1K 237
                                    


.

"Jangan ngawur deh, udah fokus sembuh dari mamanya kembar aja dulu. Gak ada orang yang mau pasangannya masih terikat masa lalu." Jake berusaha terlihat santai meskipun dalam hati ketar-ketir, namun ini pilihan yang tepat siapa tahu Sunghoon sakit hingga tak sadar akan perkataannya sendiri.

Tanpa Jake tahu Sunghoon mengepalkan tangannya bahkan raut wajahnya berubah dingin dan kaku terlihat menahan amarah, Jake tidak menyadarinya sebab si cantik sibuk memperbaiki selimut Park.

Sunghoon mengamati fitur waja cantik Jake yang begitu menawan dipandang mata, kenapa ada lelaki secantik ini? Bisa-bisanya ada orang memiliki wajah sesempurna ini? Bahkan tangan Jake terlihat halus dan lembut mengundang siapa saja ingin menggenggamnya.

"Kenapa? Ada yang salah ya sama muka aku?" Mata Jake bulat jernih mengagumkan Sunghoon.

"Gak ada." Jake mengerutkan keningnya mendengar penuturan dingin Sunghoon.

Badan Sunghoon menegang ketika tangan Jake menempel dipipinya, tindakan pria cantik itu hanya memeriksa suhu tubuh Sunghoon tidak ada maksud lain biasanya juga begini, tapi hari ini entah mengapa sentuhan Jake mengundang hasrat ayah dua anak tersebut.

Jake heran melihat reaksi tubuh Sunghoon, "Kamu kenapa? Daritadi aneh loh, ada yang sakit?"

Sunghoon tidak menjawab apapun pertanyaan Jake bahkan mengacuhkan setiap pertanyaan pria cantik itu, karena di acuhkan Jake memilih mengerjakan hal lain.

"Aku ke toilet dulu ya." Lagi-lagi tidak ada jawaba.

"Dasar Jungwon gede." Dumel Jake melihat kelakuan Sunghoon yang begitu mirip dengan Jungwon.

.

Keluar dari kamar mandi Jake membulatkan matanya ketika melihat Sunghoon duduk begitu segar telanjang dada dan infus sudah terlepas. Jake terdiam di depan pintu toilet dengan wajah linglung.

"Aku gak akan sembuh kalo belum sex."

Menangkap sinyal bahaya Jake buru-buru berlari ke arah pintu sayang sekali semua sudah terlambat, pintu ruang rawat inap sudah terkunci Jake memutar kenop pintu berkali-kali serta menggedor pintu, namun tidak mengeluarkan suara sama sekali.

"Cari kunci, Jake? Di luar ada sama bodyguard kembar yang biasa."

Tawa Sunghoon menggelegar begitu menakutkan bagi Jake, pria ini berbeda dari biasanya Jake bisa merasakan, mata Sunghoon memerah sampai leher. Ayah kembar itu terus menyeringai menatapnya.

Jake menggelengkan kepalanya, "J-jangan Sunghoon..... sadar hoon.... aku cuma babysitternya anak kamu.... " si cantik itu merapatkan badan ke pintu ketika Sunghoon mendekatinya.

"S-sunghoon hikss..... jangan... sadar aku mohooon... "

Permohonan menyedihkan itu tidak di dengar oleh Sunghoon sama sekali rupanya dia sudah buta karena nafsu, Jake berbalik dan menggedor pintu di sertai teriakan melengking.

Sreett....

"Aku bayar gaji lebih gaji kamu nanti." Sunghoon menarik kerah kemeja Jake begitu kencang sampai kaki yang lebih kecil sedikit terangkat ke udara.

"G-gak.... S-sunghoon aku gak mau... tolongg.... " ini bukan tentang uang atau pun perasaannya pada Sunghoon, Jake tidak akan mengangkang hanya demi dua hal itu.

Di luar ruangan ada pengawal Sunghoon berjaga ketat, tidak ada cara untuk Jake melarikan diri, berteriak pun percuma saja dia lupa kalau Sunghoon orang yang berbahaya. Jake lupa kejadian kembar di siksa pelayan orang itu tidak pernah muncul lagi, dia melupakan hal penting tersebut.

Brukkk!

Tubuh Sunghoon terduduk karena di dorong keras oleh Jake, namun pria itu tampak tenang dan berdiri dengan santai.

"Aku bayar lebih, Jake. Jangan takut masalah uang."

PLAAKHHH

Tamparan pada wajah Sunghoon berbekas merah padam, "Kamu pikir aku gak punya uang?! Kamu pikir aku mau ngangkang buat cari uang aja?!" Perkataan Jake seakan sangat lucu di telinga Sunghoon hingga pria itu tertawa sambil memegang perut.

"Iyain aja, cantik."

Dengan mudah Sunghoon memeluk erat yang lebih mungil hingga pria cantik itu tidak berbuat apapun selain menangis menunggu tuhan memberikan keselamatan padanya.

"Ahhh... nikmatin aja, dulu mamanya kembar gak mau berhenti kalo udah main."

.

Brughh......

Sunghoon mendorong kecil tubuh Jake agar berbaring nyaman di atas ranjang rawat inap miliknya, pria cantik itu sudah tak sadarkan diri setelah permainan lama dan kasarnya. Sunghoon tersenyum puas dan beranjak dari ranjang.

"Jadi orang jangan cantik-cantik." Sunghoon memahami tubuh sendiri, demam tinggi yang dia alami bukan semata-mata sakit, melainkan efek samping dari nafsunya juga yang selalu ditahan.

Semenjak kehadiran babysitter cantik ini Sunghoon tidak bernafsu pada jalang manapun untuk di sewa apalagi, dia pernah mengintip Jake melakukan perawatan kulit beberapa hari yang lalu, kulit bersih sampai selangkangan dan pinggang kecil. Sunghoon hanya ingin merasakan kenikmatan dari tubuh itu bukan dari orang lain.

Jangan kira Sunghoon berhenti sampai disitu setelah mengintip Jake, dia bahkan menaruh kamera tersembunyi di beberapa bagian yang dapat menangkap jelas pemandangan cantik Jake tanpa busana.

"Bantuin aku sembuh dan kamu jadi mama kembar selamanya."

.


Rada aneh ya jalan cerita, makanya itu aku ragu ragu mau update cerita ini. Udah beberapa bulan yang lalu aku tulis masih aku tahan karena cari alur yang baru dan aku nyerah, gak dapet ide baru.







Babysitter In Love [sungjake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang