.Tengah malam Jake terbangun karena kehausan jadi pergi ke dapur dikamarnya tidak ada air sama sekali botol minumnya di ambil Jungwon kemarin, saat ke dapur Jake sedikit heran melihat lampu ruangan itu menyala padahal dia sangat ingat mematikan lampu dapur.
Masuk ke dalam ruangan Jake menghela nafas lega ternyata Sunghoon yang ada disana, "Aku kira rampok tadi hehe ... " Sunghoon ikut tertawa.
"Perampok tidak bisa masuk, Jake. Didepan banyak penjaga." Betul juga tetap saja tadi dia waswas.
"Lho kenapa minum kopi?" Jake menuangkan air ke gelas menyadari kalau Sunghoon meminum kopi.
"Lembur besok ada pertemuan pemilik saham," Jake mengangguk paham kemudian duduk berseberangan dengan Sunghoon yang juga duduk dimeja makan sambil merenung.
Jake menatap lamat wajah tampan Sunghoon yang nampak tertekan entah karena apa, "Mau ku buatkan sesuatu? Supaya lebih semangat," pria itu tersenyum dan mengiyakan.
"Bisa buatkan aku yang manis-manis?" Paham sekali Jake, tidak ayah tidak anak mereka semua menyukai kue.
"Aku buat banyak kukis tadi siang mau itu?" Sunghoon langsung mengangguk.
"Oh iya Jake bisa buatkan aku kopi yang baru? Rasa kopi itu tidak enak aku langsung tidak selera hidup meminumnya padahal aku buat sendiri." Jake tergelak disusul Sunghoon setelahnya. Humor mereka sama padahal bagi pembaca biasa saja.
Sunghoon kembali ke kamarnya untuk mengambil semua pekerjaannya karena pria itu memilih mengerjakan semuanya didapur, mungkin dapur akan jadi tempat cinta mereka bersemi. Jake menemani Sunghoon hingga dini hari mereka mengobrol walaupun mata Sunghoon fokus pada laptop.
Waktu terus berlalu hingga jam 3 dini hari obrolan mereka masih berlanjut, "Sudah selesai?" Karena Sunghoon menutup laptopnya.
"Sudah selesai, tapi terima kasih sudah mau menemaniku." Jake saja tidak sadar sama sekali kalau menemani Sunghoon, soalnya kan menemenin orang tampan.
"Lho iya juga ya ... ahahahaa ... gak papa kok." Suara tawa ringan pria cantik itu lagi-lagi membuat Sunghoon terpana.
"Sudah tidur lagi, maaf mengganggu waktu istirahatmu Jake."
.
Pagi ini Sunghoon kalang kabut karena lupa menyiapkan keperluan kerjanya dari baju, sampai sepatu dan perlu kalian tahu Sunghoon memerlukan waktu hampir berjam-jam jika memilih pakaian untuk bekerja.
Tapi kali ini berbeda Jake ada membantunya lagi, "Warna navy bagus kok, ini jam tangannya, ini sepatunya, terus ini dasi kamu." Sangat ringkas pria cantik itu melakukan semua itu dalam waktu 5 menit.
"Jas kamu juga pake langsung," jujur Sunghoon merasa sangat terbantu.
"Kamu gak bakal sempet sarapan itu ada bekal makan dikantor, semangat Sunghoon kerjanya." Sekarang bukan cuma Jake saja yang salting Sunghoon juga.
"Anakku?" Sunghoon memberikan tas kerja pada si cantik itu lalu berjalan sembari memakai dasi, Jake mengikuti dibelakang.
"Sudah siap sudah sarapan, tapi donu rewel katanya dingin. Ya sudah aku pakein jaket tebel banget." Di ruang tamu ada si kembar yang asik dorong mendorong.
"Minum dulu tehnya," Sunghoon terhenti mendengar itu, Jake sangat perhatian padanya maupun anak-anaknya, Sunghoon tidak yakin bisa membalas jasa itu semahal apapun gaji yang akan dia bayarkan.
Sebelumnya Sunghoon tidak pernah merasakan seperti ini, perhatian Jake, kehadiran pria cantik itu membuat kehidupannya berubah total sangat berubah.
"Terima kasih, Jake."
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter In Love [sungjake]
FanficJake yang mencintai ayah dari anak-anak yang dia asuh, duda keren mengguncangkan dirinya.