*Seminggu kemudian*"German, kau sedang apa?. Kurasa kita tak bisa makan siang bersama. Aku akan makan bersama seorang teman".
"Well, aku sedang dikantor sampai sore".
" Malam ini aku ke apartemenmu".
"Hmn..oke. Aku mencintaimu blizz".
"Me too....".
Blizzard bertukar pesan dengan sang kekasih sebelum akhirnya masuk ke salah satu restoran.
"Blizz......".
"Ty, bagaimana kabarmu?".
Ty dan blizzard berpelukan tak lama setelah blizzard masuk ke salah satu restoran dipusat kota.
Ketika dia tiba, ty sudah memesan makanan dan minuman untuk mereka berdua.
"Ini hasil pemeriksaan kesehatan dan beberapa tes fisik true".
Blizzard segera menerima amplop berisikan laporan pemeriksaan kesehatan pria yang telah dinikahi ty selama 2 tahun itu.
"Hmph......". Blizzard menghela sembari terus membolak balik dokumen itu.
"Bagaimana blizz?. Bisa kau membantu kami?".
"Meski aku dan suamimu sama sama hemaprodithe, tapi nampaknya kondisi true terbilang sulit. Dia memiliki rahim namun hormonalnya tidak mendukung. Dia perlu melakukan banyak terapi untuk menstabilkan hormonalnya. Ditambah dengan bantuan vitamin dan pola hidup yang sehat, mungkin persentase terjadi kehamilannya bisa meningkat. Dan seandainya nanti kehamilan berhasil, true tidak bisa melahirkan dengan cara normal. Dia hanya bisa melahirkan bayi dengan cara caesar. Atau yah.... dengan memakai surrogare mother".
Ty mengangguk sedikit kecewa.
"Come on ty jangan memasang ekspresi sedih seperti itu. Kalian masih muda, kesempatan masih panjang". Blizz mencoba memberi ty semangat.
"Hmn. Aku tau blizz. Aku hanya.... merasa kasihan pada true. Dia merasa bersalah karena tak mudah hamil".
"Pft...., kau sama saja dengan german". Blizzard menggelengkan kepalanya dengan tawa kecil.
Ekspresi ty mengingatkannya akan ekpresi lesu dan kecewa german saat tau program bayi tabung mereka gagal.
" ??? ". Ty menatap blizzard bingung. "Kau masih berhubungan dengannya?".
"Hmn". Blizzard mengangguk santai sembari menenggak kopinya. "Walau diam diam". Sambungnya.
Blizzard mengedipkan satu matanya kepada ty sebagai tanda bahwa hal itu adalah rahasia.
"Tapi bagaimana mungkin?. Dia masih ingin menjalin hubungan denganmu setelah Gale dan stormy menghancurkan hidupnya?".
"What?". Blizzard tak paham maksud ucapan ty.
"Hah?".
"Jangan bertanya kembali ty!. Apa maksudmu p'gale dan omy menghancurkan hidup german?".
Ty sejenak diam karena bingung dengan reaksi blizzard, namun kemudian dia sadar bahwa blizzard tak tau apa yang telah terjadi ketika dia pindah ke amerika.
"Well.... german tak mengatakan apapun padamu?".
Blizzard menggelengkan kepalanya.
"Bisa kau ceritakan padaku yang kau tau ty?".
Ty diam berpikir.
"Kedua kakaknya dan german tak menceritakan apapun padanya. Aku tak tau apakah ini akan menjadi masalah besar atau tidak, tapi..... terseralah!. In akan seru".
YOU ARE READING
My Beautiful Fate. (End)
FanfictionAku akan membuktikan pada duniamu bahwa aku pantas. *lanjutan cerita dari 'the piravich triplet's diary'.