Fact by kakek rathavit

113 17 7
                                    

*One day*

"Aku lebih menyukai bocah tanapon itu. Dia jauh lebih baik darimu. Jika memang harus bersama laki laki, maka plan hanya akan ku restui menikah dengannya". Ucap kakek rathavit tanpa konteks yang jelas.

"Huh?". Perth cukup terkejut mendengar ucapan itu.

"Dahulu aku pernah mengatakan hal itu pada mean ketika dia datang ke rumahku untuk menjemput plan".

Perth yang sedang menikmati kopi hitam bersama kakek rathavit ditaman rumah kediaman piravich teringat hari dimana ketika dia datang kerumah keluarga rathavit dan dihajar oleh kakek rathavit hingga babak belur.

Dia ingat mean juga datang dengan pakaian serba hitam seakan ingin menghadiri pemakaman seseorang.

"Oh, hari itu...". Perth tersenyum kecil.

Kakek rathavit menatap perth dengan tatap penuh arti.

"Aku serius". Sambung kakek rathavit lagi membuat perth terdiam.

"Jika ketika itu mean tidak melakukan program bayi tabung dan sikembar tak ada, maka kau sungguh menjadi satu satunya pria yang akan ku ijinkan menikahi plan".

Perth yang terlihat sangat terkejut hanya bisa terdiam.

"Anda menyesal dengan kondisi saat ini?". Tanya perth.

"Tidak. Aku hanya merasa sangat sayang. Kau kuat dan sangat mencintai plan setulus jiwamu. Aku bisa melihat betapa besar kasih sayangmu untuk blizzard yang mewarisi wajah plan. Bukankah cinta itu yang kau wariskan kepada german?".

"Bicara tentang german. Kau mau tau sesuatu?. Sesungguhnya aku menerima german sebagai suami blizzard semata mata karena kau adalah ayahnya. Aku tau kau akan membunuh anakmu sendiri demi blizzard". Sambung kakek rathavit.

".........Pft..hahaha..... anda benar......". Perth tertawa geli.

Kedua pria itu kemudian menyeruput kopi hitam mereka dengan damai mengabaikan fakta bahwa stormy sedang berguling guling direrumputan sembari tantrum memohon kakek rathavit membantunya melamar momo setelah ditolak lamarannya.

"Perth, bisakah kau adopsi dia?". Tanya kakek rathavit menatap cucunya yang paling menyusahkan itu.

"Maaf paman. Saya tak ingin mati berdiri sebelum melihat wajah cucuku". Tolak perth dengan malas.

"Apa?!. Kalian mengataiku?!. Ku sumpahi cicit dan cucu kalian menuruni sifatku!!". Kutuk stormy kesal.

*plak!*

"Ouch!!". Ringis stormy setelah kepalanya dilempar sendal oleh kakek rathavit.

🤣🤣🤣

My Beautiful Fate. (End)Where stories live. Discover now