"Yah, ada gale dirumah?". Tanya stormy ketika dia tiba dirumah kedua orang tuanya."Haiss anak ini. Mana sopan santunmu huh?. Berikan salam pada orang tua mu lalu bicarakan hal lain!".
Stormy malah nampak acuh dan melirik kanan dan kiri.
"Ada apa kau ini?!".
*grab!*
Stormy merangkul lengan terlatih milik ayahnya.
"Ayah sehat akhir akhir ini?". Tanya stormy membuat mean mengkerutkan dahinya.
"Apa apaan ini?. Kau butuh harta warisan dariku?".
"Ow?. Aku tidak semenyedihkan itu na!"
"Lalu mengapa kau mengendap endap seperti maling menanyakan gale dimana jika bukan karena butuh sesuatu dariku hah?".
"Ayah lupa aku ini stormy piravich aka sipaling tampan dan berbakat?!. Uang datang sendiri pada anak ayah ini na....". Ucap stormy tak terima.
"Well...., ini". Stormy menyerahkan sesuatu pada mean.
"....???....". Mean terdiam bingung melihat beberapa lembar foto dari 3 balita menggemaskan yang stormy berikan padanya.
"Apa ini?".
"Kemungkinan......". Ucap stormy sangat pelan.
"Kemungkinan apanya?. Yang jelas bicaranya ...". Mean sungguh malas meladeni drama stormy.
"Cucu ayah".
"....................". Mean seketika mematung.
Perlahan mata sipit itu membuka selebar mata itu bisa terbuka.
Dia menatap stormy seakan siap meledak.
"Bukan. Mereka bukan anakku yah". Ucap stormy seakan paham akan dicaci.
*deg!*
Tatapan mean malah berubah menjadi teror ketika membayangkan seseorang.
"Bukan juga milik anak kesayangan ayah. Mereka bukan anak blizzard".
"Fiuh.....". Mean menghela legah. "Lalu jika bukan kau dan blizz siapa lagi?". Mean malah terlihat kesal pada si nomor dua.
"Ayah punya berapa anak?. Kenapa tak terpikir satu orang lagi?".
"..........". Mean hanya diam menatap stormy seakan anaknya itu sudah gila. "Ah, sudahlah. Ayah malas bermain main. Sana ganggu papamu saja....".
Tapi stormy tak beranjak dari posisinya. Dia hanya diam, menatap ayahnya dengan tatapan serius.
"....... kau serius?". Tanya mean akhirnya merasa hal ini serius karena stormy tak pernah menatapnya begitu serius.
"German sudah meminta keluarganya dijerman mencari tau hal ini. Jika benar...., maka artinya ayah punya cucu diluar sana".
*brak*
Mean yang awalnya nampak bermalas malasan disofa segera mengambil ponselnya dimeja.
"Halo Moses?. Paman butuh bantuanmu...".
Mean meminta bantuan dari sahabat blizzard yang juga mafia yang sangat berpengaruh disana.
Stormy yang kurang istirahat karena pekerjaannya dan mengurusi urusan persiapan pernikahannya tanpa sadar melamun dan akhirnya tertidur disofa.
Setelah tertidur sekitar 15 menit seseorang membangunkannya.
"Omy!".
*deg!*
YOU ARE READING
My Beautiful Fate. (End)
FanfictionAku akan membuktikan pada duniamu bahwa aku pantas. *lanjutan cerita dari 'the piravich triplet's diary'.