16

2.6K 157 1
                                    

Update cepet nich!

Malam harinya, Ara sekarang sedang bersiap siap karena akan pergi dengan ayang nya.  (Si paling Ayang).

"Dek! Cepet turun, Liam udah dateng " Teriak sang Mommy.

"Iya Mom " Balas Ara tak kalah nyaring.

Ara menuruni tangga, dia sekarang hanya memakai dress sederhana di bawah lutut dan memakai cardigan senada dengan dress nya, rambut nya digerai indah yang semakin menambah kesan feminim pada dirinya.

Liam sudah meminta izin kepada Mommy Ara untuk membawa anak nya pergi jalan.

Just info! Di mansion hanya ada sang Mommy dan para pekerja karena daddy-Robert masih berada di kantornya sedang kan Marvin dia sedang nongkrong sama teman seper gengan nya.

Setelah sampai di depan Liam. Ara memandang memuja kearah Liam. Kini lelaki itu hanya menggunakan kaos putih polos dilapisi kemeja dan celana jeans hitam yang menambah kadar ketampanannya berkali kali lipat.

"Udah siap? " Perkataan Liam membuyarkan lamunan nya.

"MOM ARA BERANGKAT, ASSALAMU'ALAIKUM" Liam terlonjak kaget saat mendengar suara membahana Ara.

"JANGAN TERIAK DEK! IYA WAALAIKUMSALAM "

Liam hanya mengusap dadanya sabar saat mendengar Ara dan calon mertua nya berteriak. (calon mertua jiahhkkk.)

Mereka sekarang sudah ada didalam mobil Liam. "Kita sebenarnya mau kemana sih? " Tanya Ara karena dia sama sekali tidak tau akan  di bawa kemana.

" Rumah, bunda pengen ketemu " Jawab Liam tanpa melihat lawan bicaranya.

"Ihh piyak gak kasih tau dari tadi! " Wajah Ara terlihat kesal.

" Gak mau?" Tanya Liam sambil melihat Ara sekilas.

"Bukan gitu, tapi Ara belum siapin mental" Ucap Ara gugup.

"Gugup? " Pas sekali tebakannya.

Ara meremas jari jarinya karena memang dia sangat gugup. Dia membayangkan jika bunda nya Liam kayak yang ada di drama drama kalo orang tua nya Liam itu bakalan rese.( Durjana sekali kau Ara bilang bundanya Liam rese!).

Liam memegang tangan Ara namun pandangannya tetap lurus kedepan. " Jangan gugup, bunda gw baik kok. Lagian lo juga udah pernah ketemu kan? "

Bukannya menjawab, Ara malah memandang Liam takjub. Liam yang tidak mendapat balasan melirik Ara lewat ekor matanya. "Why? Ada yang salah? " Tanya Liam bingung.

"Ara baru pertama kali denger piyak ngomong lebih dari lima kata " Ucap Ara sambil mengangkat kelima jarinya.

Liam terkekeh pelan mendengar ucapan Ara. Ini alasan kenapa dari tadi dia tidak berani memandang Ara lebih dari 30 detik. Ara terlalu menggemaskan malam ini, dia takut jika dia melupakan fakta bahwa dia sedang menyetir dan lebih memilih memandangi wajah Ara. (Bulol!!!).

                                  ••••

"Lo kalo mau ngel*nte liat tempat anjir, gimana kalo ada anak sekolah kita yang liat? " Tanya seorang gadis.

"Ck! Iya,jadi rencana lo apa?" Jawab lawan bicaranya.

" Rencananya itu bla bla bla, lo jangan ngelakuin hal bodoh kayak kemarin sebelum rencana itu berhasil" Katanya dengan wajah duarius.

"Rencananya apa?  " Tanya nya lagi.

"Kan tadi udah gw bilang "

" Masalahnya lo cuma ngomong bla bla bla " Kesal nya.

"Wkwk, yaudah nih rencananya......

                                  ••••

" Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, eh beneran bawa calon mantu" Ucap Zelina-bunda Liam dengan nada sumringah nya.

"Apa kabar tante? " Ujar Ara sambil menyalimi tangan Zelina.

"Eits jangan panggil tante, panggil bunda aja "

"O-oke tan eh bun" Ujar Ara gugup.

"Gak usah gugup, ayo kita makan malem bareng ya? " Ajak Zelina sambil merangkul Ara membawanya kearah meja makan. Ara menganggukkan kepalanya singkat.

"Gak usah sungkan ya sama bunda, anggap aja bunda kamu sendiri " Zelina tersenyum kepada Ara.

"Iya bunda" Ara membalas senyuman Zelina dan melingkarkan tangan nya di pinggang Zelina.

"Berasa anak pungut" Gumam Liam. (Kasihan sekali kamu nak)

Mereka duduk di meja makan, dihadapannya sudah ada berbagai macam hidangan.

"Ayah tadi baru berangkat keluar kota, jadi kita langsung makan aja" Ucap Zelina.


___________________________________________

VOTE!  VOTE!  VOTE!


Cute girl secret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang