19

2.2K 133 1
                                    

"Aku dimana? " Tanya seorang anak perempuan sambil memperhatikan se sekeliling nya yang terasa asing.

"Hai adik manis"

Suara itu, suara yang sama ketika dia berada di rumah sakit saat menangisi kakak nya. Yap, anak perempuan itu adalah anna lebih tepatnya jiwa anna.

"Tenang saja sayang, kau tidak akan aku apa apakan" Seakan tau isi pikiran anna, suara itu kembali bersuara yang cukup membuat anna lega.

"Kau... S-siapa? " Tanya Anna sambil mengedarkan pandangannya mencari asal suara itu.

"Panggil saja aku sesukamu"

"S-sakura? " Ucap Anna. Entah mengapa hanya nama itu yang terlintas di pikiran nya.

"Nama yang bagus" Suara lembut itu mengalun menenangkan.

"Aku ada dimana? Mengapa aku disini? " Tanya Anna.

"Kau disini karena kau belum menemukan takdirmu Anna, kau akan masuk ke tubuh seseorang namun hanya sebentar, setelah itu kau akan terlahir kembali dan menjalankan takdir sesungguhnya"

Anna yang mendengar nya hanya mengangguk anggukan kepalanya pelan seakan dia mengerti ucapan 'sakura'.

"Hey.. Bangun sayang kita makan malam dulu yu"

"Iya mom, ara cuci muka dulu"

Setelah mencuci mukanya ara turun menuju meja makan dan makan malam berjalan dengan hidmat seperti biasanya.

|•|•|•|•|•|

"Woy, bengong mulu lagi mikirin apa? " Tanya Aurel pada Ara yang sedang memandang kosong kearah luar jendela kelas.

Saat ini kelas mereka sedang kosong alias jamkos karena semua gurunya sedang rapat. Kenapa tidak dipulangkan? Ya author juga gak tau.

"Lagi mikirin kapan ya gw nikah sama taehyung" Ucap Ara dengan santainya. Aurel hanya mendengus mendengar jawaban kelewat santainya Ara.

"Ngantin aja yu? Biar ga bosen"

"Gass lah" Setelah itu mereka berjalan menuju kantin untuk mengisi kegabutan mereka.

Setelah sampai mereka mendudukkan bokong mereka di kursi yang masih kosong karena tidak terlalu ramai oleh siswa/i.

"Siapa yang pesen? " Tanya Aurel.

"Gw aja deh, mau pesen apa kak? " Tanya balik Ara.

"Samain" Dibalas dengan acungan jempol oleh Ara. Tidak lama Ara kembali dengan dua piring nasi goreng.

"Minuman nya? " Tanya Aurel heran karena Ara kembali tanpa minuman kan nanti kalo keselek gimana.

"Ntar dianter mbak nya" Benar saja dua minuman sudah berada di meja mereka.

"Loh mbak.. Tadi saya pesen jus mangga bukan alpukat" Heran Ara.

"Mmangga nya h-habis dek"

"Yaudah gapapa, makasih mbak" Ucap Ara disertai senyum ramah nya.

Aurel merasa aneh dengan gelagat mbak kantin tadi yang mengantar minuman, dia mengambil salah satu jus lalu mendekatkan ke hidungnya, Aurel mencium bau aneh didalamnya.

"Ada yang gak beres ra" Ucap Aurel berbisik.

"Tau" Bisik Ara sambil menyunggingkan senyum miring nya.

Ara dan Aurel melanjutkan makanya. Ara meminum jus nya disusul dengan Aurel tidak lama wajah mereka berdua menjadi pucat pasi dan pandangan nya menjadi berkunang kunang.

Aurel tumbang disusul oleh Ara namun sebelum kesadaran sepenuhnya hilang sayup sayup terdengar teriakan histeris dari orang-orang yang ada di kantin.

|•|•|•|•|•|

"K-kenapa mereka? " Ucap seseorang pada orang yang ada di sampingnya namun pandangan nya terarah pada dua orang yang sedang dikerubuti siswa/i.

"Biarin aja mereka, racun yang lo kasih dosisnya terlalu kecil nggak bakal bikin mereka mati jadi gue ganti deh pake yang lebih besar" Ujar lawan bicaranya santai.

"Gila ya lo, gue kan udah bilang jangan kelewat batas kita bisa dipenjara kalo mereka mati" Panik salah satu nya.

"Makan nya lo diem"

|•|•|•|•|•|

Sekarang diruangan yang dominan warna putih dan bau obat obatan menyeruak masuk kedalam indra penciuman orang orang di sana. Disinilah geng Xavier berada, di depan ruangan Ara dan Aurel di rawat. Mereka belum diperbolehkan masuk oleh dokter.

"Bagaimana keadaan adik kamu vin? " Tanya Robeth yang baru datang dengan Elvira yang wajah nya sudah pucat dan khawatir sangat terlihat di raut wajahnya.

"Masih di dalem dad" Ucap Marvin sambil menunjuk ruangan Ara yang sedang di tangani.

Belum juga lima menit mamah dan papah nya Aurel datang dengan tergesa-gesa. "Haidar, dimana Aurel? "

"Aurel masih di dalem mah" Ucap Haidar tertunduk lesu.

Selama menunggu dokter yang menangani Aurel dan Ara keluar, Liam dan Haidar dari tadi tidak henti henti nya berjalan mondar mandir kesana kemari sambil sesekali menghela napas panjang.

"Kalian berdua ngapain kayak strikaan aja mondar mandir, udeh sini duduk kita do'ain " Ucap Haikal sambil menepuk kursi kosong di sebelah nya.

Liam dan Haidar hanya diam sebentar dan saling tatap lalu melanjutkan acara mondar mandir nya kembali.

Haikal yang melihat itu hanya mengusap dada sabar namun mulut nya terus mengabsen penghuni binatang. Sedangkan Gio yang melihat nya hanya bisa menahan bengek nya karena takut kena sleding dari orang orang disini.

Sepuluh menit berlalu namun masih tidak ada pertanda keluar nya dokter. Namun tidak lama dokter keluar dengan wajah prustasi dan terus saja menghela napas kasar.

"Dok bagaimana keadaan putri/Ara/Aurel/teman/ saya dok? " Ucap mereka hampir berbarengan.

"Maaf Bu, pak, saya nyerah...


___________________________________________

Thanks for Reading!!!

Jangan lupa vote
            👇
           🌟

Cute girl secret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang