8

5.8K 354 6
                                    

Happy Reading!!!

Have fun✨


_______________________________________________

Istirahat telah berbunyi 5 menit yang lalu, kini Ara dan Aurel sedang menuju ke kantin.

"Duh aku ke toilet dulu ya ra" Ucap Aurel yang tiba tiba merasa mulas di perutnya.

"Mau Ara temenin? " Tanya Ara.

"Gak usah, kamu duluan aja nanti aku nyusul" Tolak Aurel.

"Yaudah Ara duluan ya kak" Aurel mengangguk sebagai balasan. Ara melanjutkan perjalanan nya menuju kantin.

Tiba tiba ada seorang pria paruh baya yang terlihat sangat buru buru dan tidak sengaja menabrak nya hingga terduduk dilantai.

Brukh

"Nak maafkan saya, saya sedang buru buru mari saya bantu" Ucap pria itu sambil mengulurkan tangan nya bermaksud membantu Ara berdiri.

"Ahh iya pak tidak apa apa" Ketika mendongak dan meraih tangan pria paruh baya itu tiba tiba kepala Ara menjadi sangat sakit seperti ditusuk tusuk ribuan pisau.

Ara berteriak kesaktian ia tidak bisa menahan rasa sakit itu hingga akhirnya tidak sadarkan diri.

Pria paruh baya itu sangat syok melihat Ara yang kesakitan hingga jatuh pingsan, Liam dkk datang menghampiri kerumunan karena mendengar teriakan suara orang yang mereka kenal.

Tanpa babibu lagi Liam langsung mengangkat Ara dan pergi menuju RS.

Dibawah alam sadar~

"Gw dimana? " Tanya Ara kepada dirinya sendiri.

"Ini kok putih putih semua, apa gw disurga? Tapi masa sih gw kan banyak dosa" Pikir Ara.

Ketika sedang bergelut dengan pikirannya Ara dikagetkan dengan sosok gadis cantik yang berada di depan.

"Lo siapa? " Tanya Ara kepada gadis itu. Namun tidak ada jawaban, gadis itu hanya diam sambil menatap Ara.

Belum sempat bertanya lagi, Ara dikagetkan lagi dengan seorang wanita cantik namun Ara tau bahwa dia adalah Rozena Queen tubuh dirinya di dunia yang dulu.

Masih dengan syok nya Ara dikagetkan lagi dan lagi dengan sosok gadis imut yang Ara yakini bahwa itu adalah dirinya yang sekarang yaitu Princessa Arabella Queenie Smith.

"Apa ini? " Tanya Ara.

Ada tiga orang berada didepan Ara sambil menatap nya dan sekarang Ara tahu bahwa itu adalah Anna si protagonis asli, tubuh dirinya yang dulu yaitu Oze dan yang terakhir adalah dirinya yang sekarang Ara.

Orang orang didepan nya tiba tiba menambah dan terus menambah seperti kekuatan seribu bayangnya Uzumaki Naruto.

Mereka terus bertambah dan berputar putar mengelilingi Ara. Kepala Ara menjadi sangat sakit seperti dihantam besi lalu Ara mulai berjongkok dan menangis karena dia merasakan aneh pada dirinya, tiba tiba ingin marah, menangis, sakit, tertawa, bahagia, kecewa hingga semua rasanya tercampur dan sulit dijelaskan.

"Aaarrgghh tolong hentikan" Ucap Ara lirih dan langsung memejamkan matanya.

Perlahan rasa sakit itu hilang. Ara mulai membuka matanya sedikit sedikit. Ketika matanya terbuka sempurna Ara berada di sebuah mansion megah, Ara seperti orang tak kasat mata yang sedang berdiri sambil melihat sebuah drama keluarga.

"Mama, ayah lihat anna mendapat juara umum disekolah" Ucap seorang anak perempuan yang memakai bando pink dan mungkin masih kelas 5 atau 6 SD.

"Wahh anak mama hebat, selamat ya sayang" Ucap wanita paruh baya itu kepada anak perempuan tadi yang Ara yakini sebagai ibunya.

"Princes nya ayah mau hadiah apa hm? " Tanya pria paruh baya atau ayah dari sang anak perempuan itu.

"Mama, ayah ennie juga jadi juara dikelas" Ujar seorang anak satu lagi yang sangat mirip dengan anak perempuan berbando pink, sepertinya mereka kembar.

"Hmm selamat " Ujar sang ibu sinis.

"Gimana kalo malem kita rayain sambil makan? " Tanya sang ayah kepada Anna.

Lingkungan dan orang disini baru, tapi mengapa tidak asing bagi gw? - ucap Ara.

"Asiikkk, tapi kak ennie diajak kan? " Tanya Anna.

"Gak usah, dia katanya mau belajar, udah ayo kita siap siap" Ujar ayah.

"Ayah tapi Ennie mau ikut" Mohon Ennie.

"Ck menyusahkan, sudah sana kau belajar" Ucap sang Ayah.

"Sudah cukup ayah, kenapa harus ANNA ANNA ANNA TERUS AJA ANNA, aku juga anak ayah dan mama" Ujar Ennie diakhir kata lirih.

Anna menangis melihat kakak dan ayah nya bertengkar, Anna juga bingung kenapa kakak nya selalu diperlakukan seperti itu tapi ketika Anna bertanya mereka hanya menjawab bahwa kakak nya nakal jadi harus selalu di beri hukuman.

"Karena kamu itu hanya beban, Ennie" Ujar sang ayah.

"APA AKU HARUS MENJUAL ORGAN TUBUH KU DEMI KELUARGA INI?! AKU JUGA INGIN DISAYANGI SEPERTI ANNA!! AKU SUDAH BERUSAHA MENJADI ANAK YANG KALIAN INGIN KAN TAPI TETAP SAJA SELALU SALAH DIMATA KALIAN" Teriak Ennie.

"BERANI KAU BERTERIAK DIHADAPAN SAYA HAH?!! " Bentak Ayah dan langsung menyeret Ennie ke arah gudang mansion.

Setetes air mata jatuh membasahi pipi Ara.

"Ayah Anna mohon jangan apa apakan kak Ennie ayah" Mohon Anna sambil memeluk kaki ayahnya.

"Sudah sayang ayo kita pergi, dia harus dihukum" Anna langsung digendong pergi oleh ibunya.

Tidak jangan pergi - ujar Ara yang sayang nya tidak ada yang mendengar nya.

Setelah kepergian Anna dan ibunya, sang ayah langsung saja membawa Ennie ke gudang belakang mansion dan menyiksanya tanpa ampun.

Sudah 5 jam dan siksaan Ennie baru selesai 3 menit yang lalu. Ennie tidak bisa dikatakan baik baik saja, tulang kaki patah, baju putih sekolahnya sudah menjadi merah karena darah, kepala bocor, dan jauh dari kata baik.

Ennie berusaha keluar dengan sisa tenaganya. Perlahan ennie mencoba masuk kedalam kamar adiknya yaitu Anna.

Ennie mencoba meraih gagang pintu kamar adiknya dan sebuah keberuntungan pintunya tidak terkunci. Ennie melangkah menuju Anna yang sedang tidur dengan sisa air mata yang belum kering di pipinya dan sesekali terdengar sesenggukan kecil dari mulutnya.

"Kau memang baik Anna, tapi aku tetap tidak suka kepadamu" Gumam ennie.

Ennie mendekat kearah Anna lalu memecahkan vas yang ada diatas nakas, dia mengambil pecahan kaca yang paling besar dan tajam.

Jangan lakukan Ennie - ucap Ara yang sia sia.

"Kakak? Ya ampun kakak hiks" Ucap Anna syok karena melihat keadaan kakanya.

"Anna kemarilah, bantu aku Anna" Kata Ennie dengan nada memohon.

"Kakak aku akan membantu mu".

Ketika Anna sudah mensejajarkan tubuhnya tiba tiba Ennie memeluknya sambil menancapkan pecahan beling tadi hingga menusuk sangat dalam kedalam perut Anna.

" Ka-kkak, apa yang k-kau laku-kkan? " Ucap Anna terbata bata karena menahan rasa sakit yang ada di perutnya.

"Maafkan aku adik ku tersayang" Smirk Ennie.

Anna sudah tidak sadarkan diri di ikuti oleh Ennie.

"Argghhh kenapa p-perut gw j-jjuga sakit? " Tanya Ara kepada dirinya sambil memegang perutnya.





_______________________________________________



Hallo hai annyeong chingguya!!

Bentar lagi ramadhan nih guys

Yeyy ngabuburit yuhuuu.

Follow akun author ya👍

Jangan lupa vote, gratis kok✨

Makasih udah baca, see u babay muach💜


Cute girl secret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang