Bunyi ambulans terdengar dikuping Jeno, keadaan nya kali ini bener bener kalut, ia hanya berdoa untuk kesehatan Giselle dan semoga tuhan membalas doa doa nya. Sungchan menenangkan winter yang juga sama kalut nya. Semua hanya bisa berdoa agar keadaan giselle baik baik saja. Tak lama dokter keluar, dengan sigap jeno dan winter bangun dari tempat duduknya.
"Keadaan benar benar memprihatinkan, tampak nya pasien sangat depresi. Dan ditambah pengurangan berat badan yang drastis membuat keadaan nya semakin parah. Saya sudah buatkan resep obat, dan harus di minum setiap hari agar keadaan membaik, kalian boleh masuk tapi jangan hanya 2 orang saja, pasien baru pulih" Dokter itu pun pergi meninggalkan mereka bertiga yang masih mematung ditempat.
Tanpa pikir panjang mereka sungchan dan winter masuk kedalam ruangan tersebut, sementara jeno menunggu diluar. Melihat giselle yang sedang memandang kearah jendela. Winter kemudian mendekati giselle dan memeluk nya dan membuat giselle terkejut.
"Eonnie, aku bener bener takut eonnie kenapa napa" katanya disertai isakan di dalam nya, giselle hanya bisa membalasnya dengan mengusap rambut winter dengan lembut.
Setelah itu sungchan dan winter keluar dan membiarkan jeno masuk kedalam, jeno gabisa menahan air matanya saat melihat perempuan yang ia cintai dipenuhi infus ditubuhnya, jeno berjalan perlahan dan menemukan giselle sedang duduk dikasurnya.
"Jel" Katanya dengan lirih, dia kemudian mendekati gadis itu dengan perasaan kacau. Jika dia tak datang mungkin keadaan giselle bisa lebih parah dari ini.
"Jeno? Kamu kenapa kesini? Bagaimana jika manager mu tau kamu disini?, Pulang Jeno, aku gamau kamu kena masalah gara gara aku" Kata Giselle, belum sempat melanjutkan perkataannya jeno langsung memeluk gadis itu, dia bersyukur tuhan membalas doa nya.
"Jangan tinggalin aku, sel."
Tak ada kata yang ia keluarkan selain tangisan, ruangan ini penuh dengan tangis. Giselle menangis mendengar perkataan Jeno, dia bahkan tak tau apakah umur nya akan panjang.
Jeno pun keluar, di luar sudah ada Karina dan ningning yang menyusul karena tadi ada latihan. Jeno kemudian pamit karena dirinya ada jadwal buat syuting mv terbaru nct dream.
***
Sudah sebulan jeno dihantui rasa bersalah karena belum menjenguk giselle, jadwalnya yang padat membuat dirinya terhambat untuk melihat kondisi gadis nya dirumah sakit.
Dua hari yang lalu jeno mendapatkan kabar bahwa giselle telah dibolehkan untuk pulang setelah kondisinya lumayan membaik, jeno sangat ingin menemuinya tapi dia harus menyelesaikan latihannya untuk comeback-nya.
Saat ini jeno tengah berada di ruang latihan menatap kaca kaca disana, dia duduk di pojok sembari membuka botol minum yang ia bawa.
"Sampai kapan kau murung terus? Aku melihat mu tidak semangat seperti biasa, ada apa kau bisa cerita kan pada ku" kata Mark sembari menepuk pundak Jeno.
"Tidak, hanya masalah kecil" perkataan Jeno membuat Mark terkekeh, dia kemudian kembali mengusap pundak lelaki yang umurnya 1 tahun dibawahnya itu.
"Kau boleh membohongi orang lain Jeno, tapi kau tidak boleh membohongi ku. Giselle lagi?" Tanya Mark, kali ini Jeno mengangguk. Mark kemudian menyandarkan kepala nya di sofa dan menghela nafas.
"Aku yakin gadis itu baik baik saja, hanya saja dia sedang banyak pikiran apalagi mendengar rumor mu dengan lia"
"Aku bisa merasakan kalau kalian itu memiliki perasaan yang sama, dilihat dari gelagat nya dan gelagat mu. Aku baru pertama kali melihat mu dekat dengan seorang perempuan setelah mmc berakhir"
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Rumor | Jeno x giselle [REVISI]
Historia CortaWarning! Hanya cerita Fiksi yang diambil dari perkejaan asli mereka, yakni idol. Niat awal mereka hanya ingin berteman. Namun, ternyata mereka malah dibawa oleh rumor yang mengharuskan mereka untuk membohongi media social mengenai hubungan mereka...