"SAKURA!"
Dugh!
"Sh- cih!" Sasuke meringis kemudian berdecih saat sadar lututnya terbentur dengan kaki meja.
Sasuke merasa begitu tidak enak hatinya saat kembali mengingat Sakura baru saja meminta cerai kepadanya, Sasuke berubah panik, namun pipinya merasa ada air yang menetes. Tangan Sasuke mengusap air yang pastinya jatuh dari matanya.
Ia menangis.
Satu fakta yang Sasuke sadari, bahwa dirinya menangis pasti karena Sakura ingin bercerai dengannya. Sasuke tidak bersedia melepaskan Sakura, ia telah mempunyai perasaan yang mendalam pada istrinya. Setelah semua yang mereka lewati, Sasuke tidak bisa melepaskannya begitu saja.
Bugh!
Bugh!
Bugh!
"Bodoh! Sialan! Bajingan! BANGSAT!" maki Sasuke sembari memukul keras meja di depannya. Sasuke melampiaskan amarahnya pada dirinya sendiri dengan memukul benda keras itu untuk membuatnya lebih lega. Sasuke mengabaikan tangannya yang berdarah karena perbuatannya, rasa sakit dari tangannya tidak sesakit dari mimpinya.
Jelas di mimpinya, Sakura menemuinya lebih dulu, mencurahkan segala perasaannya, dan dirinya membuat kesalahan yang fatal hingga Sakura mengucapkan kata cerai.
Dada Sasuke berdenyut nyeri walaupun itu hanya sebatas mimpi sialan, tapi faktanya memang ia mengabaikan Sakura selama sehari. Sasuke akui dirinya benar-benar salah, mimpinya seakan terasa nyata, Sasuke takut mimpinya menjadi kenyataan, Sasuke sangat tidak mau kehilangan Sakura- sedikitpun!
Sasuke menyadari kesalahannya, ia segera berlari keluar ruangannya untuk menemui Sakura dan memperbaiki semuanya.
☆14☆
Sakura melotot kaget melihat Sasuke berdiri agak jauh dari tempatnya, bukan hanya kehadiran Sasuke yang membuatnya terkejut, melainkan tangan Sasuke yang berdarah disertai tetesan darah Sasuke di jalan tempatnya berdiri. Relung hati Sakura sontak ikut terluka, menatap mata Sasuke yang memancarkan kesedihan mendalam. Penampilan Sasuke benar-benar berantakan, kemejanya basah oleh keringat dan bercampur darah, wajahnya begitu muram dengan air mata yang menetes.
Deg!
Sakura benar-benar melihat Sasuke menangis dari kejauhan. Sakura ingin berlari, tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa karena banyak orang di tempatnya, ia bisa menciptakan skandal besar jika mendatangi Sasuke sekarang.
Sakura berniat setelah syuting akan menemui Sasuke, tapi sekarang Sasuke datang ke tempatnya syuting dengan keadaan yang bisa dikatakan tidak baik-baik saja.
Tes
Sakura ikut meneteskan air mata, entah mengapa melihat Sasuke terluka juga membuatnya ikut sakit. Sakura tidak tahu kejadian apa yang terjadi pada Sasuke sampai pria itu begitu tampak frustasi. Membuat Sakura sedikit menebak, mungkin karena itulah Sasuke mengabaikannya? Karena Sasuke sedang menghadapi masalah besar?
Sakura terus memperhatikan Sasuke, pria itu tersenyum begitu dalamnya (ke dalam hatinya), senyum yang juga menyembunyikan kesedihan. Sakura fokus memperhatikan tangan Sasuke, Sasuke menyentuh dadanya sendiri, membuat Sakura bertanya-tanya dan mulai menebak.
"Aku?" tebak Sakura tanpa suara, hanya isyarat melalui mulutnya.
Dari kejauhan, Sasuke mengangguk. Sasuke membentuk sebuah love di dadanya dengan tangannya.
"Love? Cinta?" kembali Sakura menebak memakai isyarat mulutnya.
Sasuke mengangguk lagi, ia tersenyum lembut pada Sakura, kakinya begitu gatal ingin berlari ke arah Sakura dan memeluk istrinya itu, tapi Sasuke harus mempertahankan akal rasionalnya dan tidak membuat istrinya kesulitan karenanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married The Agency Owner ✔
Fanfiction《17》 END 21+ Sang pemilik agensi menikahi idolnya sendiri demi kepentingan pribadi.