Makan malam telah usai, Sasuke bersama Sakura melangkah menuju ke kamar mereka dengan bergandengan tangan. Sakura menyalakan lampu ketika mereka memasuki kamar, kemudian berjalan menuju ranjang dengan diikuti oleh Sasuke. Mereka berdua menaiki ranjang, duduk bersandar di atas ranjang sembari saling memperhatikan.
"Bagaimana Gyou selanjutnya?" tanya Sakura.
"Kemarin aku menyuruh member Gyou beristirahat seminggu untuk menenangkan diri mereka dari kejadian ini. Kurang lebih sebelum satu minggu masa tenang berakhir, kalian diberi kebebasan berdiskusi, kemudian jika aku menyetujuinya, maka selanjutnya kalian bisa berlatih lagi dan menyelesaikan beberapa kontrak kerja sama yang masih berlaku." Jelas Sasuke.
Sakura mengangguk paham. "Aku mengerti, jadi bagaimana Gyou selanjutnya ada di tangan kami?"
"Ya. Kapan kamu ingin kita mengumumkan pernikahan? Rencana kita bisa saja berubah akibat dari kematian Shion. "
"Apa harus secepatnya dilakukan? Masih ada kemungkinan buruknya, 'kan?"
"Kemungkinan buruk akan selalu ada, Sakura. Aku berpikir mungkin kita umumkan beberapa bulan ke depan ketika kasus kematian Shion telah berakhir."
"Jangan, aku pikir akan berbahaya untuk agensi jika kita mengumumkan pernikahan setelah publik baru tenang dari kasus kematian Shion."
"Seberbahaya apapun untuk agensi, mereka tidak bisa menutup agensi hanya karena pengumuman pernikahan kita, Sakura. Agensi masih dapat bertahan, yang perlu dikhawatirkan adalah kamu, Amore. Karirmu bisa saja mengalami masalah, dan kamu bisa saja mendapat komentar jahat beserta ancaman."
"Jadi maksudmu agensi akan aman, sementara karirku belum tentu aman?"
"Ya, agensi masih memiliki Youman dan beberapa group, artis, aktor yang cukup terkenal. Mungkin akan ada komentar buruk terhadap agensi, semua itu masih dapat ditangani."
"Aku cukup yakin fans ku tidak akan menyerangku, mereka kemungkinan besar mendukungku. Kemungkinan yang menyerangku adalah haters dan orang yang ikut-ikutan saja."
"Benar, aku selalu memantau fanbase mu, kebanyakan dari mereka tidak terlalu menuntut apa-apa terhadapmu, justru mereka menunggu karyamu selanjutnya." Balas Sasuke menyetujui pendapat Sakura tentang para fans sang istri.
"Wah, ternyata kamu punya waktu luang juga untuk memantau fansku." Sahut Sakura dengan senyum gelinya yang menggoda Sasuke.
Sasuke sedikit berdeham. "Fans akan lebih cepat membahas rumor atau berita tentang idolanya, maka aku harus mengawasimu dari fansmu, Amore."
"Wah, wah, ternyata suamiku sangat memedulikan aku."
Sasuke menghela napas pendek sembari mengetuk kening Sakura dengan dua jarinya. "Karena itu aku jadi mengerti karakter fansmu, Sakura. Aku juga bisa memantau jika kamu terlalu akrab dengan partnermu."
"Lalu, apa yang kamu dapatkan? Tidak ada, bukan? Aku memperlakukan semua orang sama, partnerku rata-rata aku perlakukan seperti teman akrab. Aku masih tahu bagaimana harus bersikap, sayang."
Sasuke menyeringai. "Bagaimana kamu perlu bersikap padaku sekarang? Aku suamimu dan kita sekarang berada di kamar, Amore."
Sakura berdeham sebentar, kemudian mencondongkan badannya ke arah Sasuke sembari jarinya bermain-main sensual di dada Sasuke. Mata Sakura bergulir memperhatikan bagaimana jarinya bermain di dada Sasuke. "Kamu mengharapkan apa dariku?" tanya Sakura dengan mengerling menggoda pada Sasuke.
Sasuke menaruh tangan di pinggul Sakura, mendorong tubuh Sakura hingga menempelkan pada tubuhnya. Tangan Sasuke turun pada bokong Sakura, meremas bokong sekal Sakura dengan sensual.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married The Agency Owner ✔
Fanfiction《17》 END 21+ Sang pemilik agensi menikahi idolnya sendiri demi kepentingan pribadi.