"Aku harus ke kantor sekarang." Sasuke mencium bibir Sakura sekilas sembari turun dari atas ranjang.
Sakura bisa melihatnya, Sasuke yang terlihat berpikir serius setelah mendengar kabar kematian Shion dari Naruto. Sakura bisa mengerti suaminya pasti pusing sekali, harus mengurus masalah kematian Shion yang mungkin berkepanjangan, belum lagi kontrak kerja sama yang harus diurus. Jelas Sakura sangat sedih teman seperjuangannya meninggal dan ikut mengkhawatirkan suaminya yang harus bekerja keras menyelesaikan masalah kematian Shion. Tentu saja akan ada pemeriksaan alasan Shion bunuh diri, apalagi Shion bukan orang biasa, ia memiliki fans yang pastinya terkejut setengah mati setelah mendengar idolanya telah meninggal dunia.
"Apakah aku boleh ikut?" tanya Sakura dengan hati-hati, takut membuat Sasuke terbebani.
"Ikut saja, member Gyou yang lain sedang berkumpul di kantor. Mereka sangat shock karena Shion bunuh diri di asrama kamarnya." Ucap Sasuke yang kemudian mengulurkan tangannya untuk membantu Sakura berdiri.
Sakura segera bersiap-siap, begitu juga dengan Sasuke, mereka mengganti baju dengan lebih sopan dan berwarna gelap. Setelahnya keluar dari kamar dengan menggunakan mantel.
"Berita kematian Shion akan menjadi trending topik, kamu akan disibukkan oleh kepolisian dan para wartawan. Juga lebih banyak diperhatikan oleh paparazzi. Media pasti menyorot Gyou beberapa minggu ke depan, tidak apa-apa kita membatasi diri?" tanya Sakura, membayangkan agak riskan jika mereka tetap memaksa bertemu.
Sasuke menghembuskan napas lelah. "Ya, kita membatasi bertemu beberapa minggu, setelah semua dapat ditangani, kita bertemu lagi."
☆28☆
Sakura melihat ketiga member Gyou berkumpul di salah satu ruangan peristirahatan di agensi. Masih terlihat jelas ketiga member Gyou shock dan bersedih.
"Sakura."
"Forehead."
"Sakura-chan!"
Semua memanggil Sakura ketika melihat Sakura yang membuka pintu, Sakura kembali menutup pintu ruangan dengan rapat, ia segera menghampiri teman-temannya dan duduk di sofa kosong sebelah Ino. Semua teman-teman menatap Sakura, membuat Sakura agak aneh karena tatapan mereka tersirat sesuatu.
'Apa kematian Shion ada hubungan denganku? Mengapa semua memperhatikanku?' batin Sakura jadi gelisah.
"Ada apa? Bagaimana kronologi Shion bunuh diri?" tanya Sakura dengan menatap satu-persatu member Gyou yang tersisa.
"Sakura, aku yakin kamu akan terkejut-"
"Jangan ceritakan ke situ dulu, Tenten." Potong Ino yang menyadari Tenten akan langsung memberitahu Sakura yang membuat mereka terkejut tidak menyangka.
"Hei, kalian kenapa sih? Kalian membuatku takut dengan reaksi misterius kalian." Ucap Sakura dengan cemas.
"Benar juga, Ino. Kamu yang cerita saja, aku takut salah bicara." Ucap Tenten menyuruh Ino yang menjelaskan.
Ino mengangguk dengan menghela napas sejenak sebelum menceritakan kejadian yang mereka alami.
"Sakura, kamu tahu kami memiliki jadwal sampai pukul enam sore. Pada mulanya tidak ada yang mencurigakan, Shion berperilaku seperti biasanya, seolah dia tidak memiliki beban lain. Namun, ketika kami akan memanggilnya untuk makan malam, tidak ada suara dari dalam kamarnya. Akhirnya kami memanggil tukang untuk membuka paksa pintu, kami semua terkejut menemukan Shion sudah gantung diri. Tubuh kami bergetar hebat dengan suara yang bahkan tidak sanggup keluar. Kaki terkejut, otak kami seketika kosong. Selanjutnya, kami memanggil polisi dan menelepon Mr. Naruto yang mudah dihubungi. Tapi Sakura, bukan hanya itu yang membuat kami terkejut ...,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Married The Agency Owner ✔
Fanfikce《17》 END 21+ Sang pemilik agensi menikahi idolnya sendiri demi kepentingan pribadi.