Chapter 25

1.2K 25 0
                                    


Suasana didalam  mobil kembali hening tidak ada percakapan lagi, Natha kembali fokus menyetir sedangkan alexa memilih menikmati indahnya suasana kota dimalam hari sembari menenangkan dirinya yang masih dibuat kesal dengan kejadian yang menimpanya di pesta tadi.

"Kak.., stop!!"

Ciittt....
Suara gesekan ban mobil dengan aspal saat natha mengerem mobil mendadak, mobil yang semula melaju dengan kecepatan lumayan kencang kini berhenti secara mendadak membuat mereka terhuyung kedepan. Untung saja sudah memakai seat belt.

"Aww, pelan-pelan kak!" ringis  Alexa yang dahinya membentur dasboard.

"Kenapa teriak alexa?" ucap Natha yang kesal dengan alexa karena tiba-tiba berteriak.

"Hehe, berhenti dulu kak! Aku laper mau makan di situ" tunjuk Alexa pada warung bakso.

Sebenarnya perut alexa masih lapar karena saat dipesta tadi dirinya hanya makan sepotong cake saja belum sempat menikmati makanan yang lain gara-gara insiden yang kurang mengenakkan.

"Huft, yaudah ayo!" ucap natha setelah berhasil memparkirkan mobilnya dan langsung turun dari mobil menghampiri sebuah warung bakso di ikuti alexa disampingnya.

"Pak bakso dua sama es teh manisnya dua ya!" ucap Alexa.

"Siap neng"

Setelah menunggu pesanan sekitar lima menit, akhirnya alexa bisa menikmati semangkok bakso dengan beberapa sendok sambal yang ia tuangkan kedalam mangkok baksonya. Natha yang duduk berhadapan dengan alexa ngeri sendiri melihat kuah bakso alexa yang sudah berubah warna menjadi merah, tadi saat alexa menuang sambal yang banyak sempat natha tegur namun apalah daya, alexa tetaplah alexa yang keras kepala.
   Semakin kesini natha mulai paham tentang alexa mulai dari kelebihannya bahkan kekurangannya pun natha tau, ia pun tidak mempermasalahkan itu semua selagi masih ada rasa saling percaya natha bisa menerimanya dan terbuka, masalah cinta bisa datang seiring berjalannya waktu. Mereka berdua menjalin  hubungan yang serius namun keduanya belum memiliki rasa cinta satu sama lain entah sampai kapan rasa cinta itu akan datang.

Skip pagi

Dikediaman alexa suasana pagi hari diisi dengan sarapan pagi, kirana sudah selesai menyiapkan sarapan tinggal menunggu suami dan putrinya.
menu sarapan pagi ini nasi goreng seafood dan telur mata sapi.

"Pagi sayang" sapa Ardian menghampiri kirana memberikan satu kecupan di kening.

"Selamat pagi" sapa balik kirana dan segera mengambilkan nasi goreng buat suaminya.

"Pakai telur nggak yah?" tawar Kirana.

"Boleh, ouh ya alexa mana kok belum turun juga?" tanya Ardian yang belum melihat putri semata wayangnya dimeja makan untuk sarapan bersama, biasanya ia sudah duduk manis di kursi nya namun pagi ini tumben belum turun juga. Semenjak hubungan alexa dengan natha yang semakin dekat membuat alexa lebih disiplin tentang waktu, tidak seperti sebelumnya yang malas-malasan apalagi untuk sarapan. Itu semua berkat pengaruh dari natha.
   Wah sungguh hebat pesona seorang Marvelio nathaniel bagaskara yang bund.

"Yaudah kalau gitu bunda mau cek alexa dulu ya, ayah sarapan duluan aja!" ujar Kirana menuju lantai dua tempat kamar alexa berada.

          Tok tok tok...

"Alexa !" panggil Kirana di depan pintu kamar alexa yang masih tertutup rapat.

"Alexa, bangun sayang! Kamu nggak ngantor? Udah siang loh" belum juga  ada jawaban dari alexa, dibukanya pintu kamar itu dan ternyata tidak dikunci.
dilihatnya alexa yang masih tertidur dengan selimut yang menutupi tubuhnya dari ujung kaki sampai leher .

"Bangun sa!" disibaknya selimut yang menutupi bagian tubuh atas alexa.

"Astaga badan kamu panas sa" panik Kirana yang mengetahui kondisi alexa yang demam.

"Enghh...," lenguh Alexa yang merasa tidurnya terganggu.

"Badan kamu panas sayang, kedokter ya!"

"Enggak usah bun, alexa cuma kecapekan aja kok"

"Tapi badan kamu panas banget sa"

"Nanti juga turun sendiri bun, tidak usah khawatir! Cukup minum obat penurun panas aja."

"Yaudah bunda kompres habis itu sarapan dan minum obat!" ujar Kirana meninggalkan alexa untuk mengambil kompres an dan menyuruh bibik untuk membuatkan bubur.

"Alexa mana bun?" tanya Ardian yang melihat istrinya turun dari tangga sendirian tidak dengan alexa.

"Alexa demam yah, ini bunda mau kompres alexa dulu."

"Ke dokter aja bun, ayah anterin." Saran Ardian yang sedikit panik mendengar putri semata wayangnya sakit.

"Tadinya juga gitu, tapi alexa nggak mau."

"Emang keras kepala tuh anak."

"Sama kayak kamu." ledek Kirana pada ardian.

"Bisa aja kamu, ayah berangkat dulu ya. Nanti kalau ada apa-apa dengan alexa segera hubungi ayah!"

"Iya hati-hati." Kirana meraih tangan suaminya untuk di cium.

Mau tak mau ardian harus berangkat kekantor karena ada meething penting, berat hati ardian meninggalkan alexa yang sedang sakit. Ia sebenarnya khawatir dengan kondisi alexa karena ia sudah hafal dengan kondisi alexa yang jarang sakit, tapi sekalinya sakit pasti akan lama sembuhnya.

                                        .
                                        .
                                        .
                                        .

Jangan lupa bintangnya⭐

See you next part💙

married with lecturer (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang