Chapter 29

960 18 0
                                    

Happy reading🍃

Alexa merapikan skripsi, tak lupa mengucapkan terimakasih pada bu farida selaku dosen pembimbing sebelum akhirnya beranjak meninggalkan ruangan. Menjadi mahasiswa di semester akhir membuat kepala rasanya ingin pecah. Berjuang keras tanpa lelah demi skripsi di acc.

Selama satu setengah bulan alexa mengerjakan skripsinya, jatuh bangun alexa lakukan selama pengerjaan skripsi nya itu. Jangan bilang mempunyai tunangan seorang dosen bisa menjamin cepat terbebas dari jeratan skripsi, justru berbanding terbalik yang alexa rasakan. Ia kira bisa memanfaatkan jabatan natha sebagai dosen untuk meminta bantuan. boro-boro membantu, membacanya saja natha tidak mau. Natha hanya meminjamkan bukunya untuk bahan referensi.

Merasa kesal pasti, namun mau bagaimanapun lagi alexa paham akan keputusan natha yang tidak membantunya karena tidak mau di cap sebagai dosen yang pilih kasih.

Alexa dan ketiga sahabatnya sedang berada ditaman kampus yang jarang didatangi sama mahasiswa sebab terletak di belakang kampus jadi jarang dijamah. Kebanyakan dari mereka lebih memilih ke kantin untuk mengisi energi ketimbang pergi ketaman.
Keempat sekawan itu memilih duduk lesehan dihamparan rumput hijau yang mengarah ke danau.
Ya alexa baru mengetahui kalau dibelakang kampus ada taman dan sebuah danau.

"Bagaimana dengan skripsi lo lang?" tanya Caca pada gilang.

"Puji tuhan, minggu depan gue dapat jadwal sidang." ucap Gilang sambil memakan snack yang alexa beli tadi sebelum ke taman.

"Wah sama dong, kita minggu depan sidang." Ucap Alexa.

"Enggak terasa ya, bentar lagi kita lulus."

"Heem, kayaknya baru kemaren deh kita jadi maba. Eh sekarang udah mau lulus aja."

Mereka pun mengenang masa-masa dimana menjadi maba hingga sekarang tak terasa tiga setengah tahun mereka bersama, susah senang mereka hadapi sebagai mahasiswa dan finalnya sebentar lagi mereka akan lulus. Tak terasa mereka banyak ngobrol-ngobrol hingga satu jam lamanya berada di taman, tiba-tiba ponsel alexa berbunyi menandakan ada notifikasi masuk.

Kak natha
Kamu dimana?
Pulang bareng kakak!
Kakak tunggu diparkiran!

Begitulah pesan berantai yang alexa terima dari natha.

Alexa
Aku di taman belakang kampus kak.
Iya aku keparkiran.
Tungguin sebentar!

Mendapat notifikasi dari natha buru-buru alexa membereskan barang bawaannya dan segera mengajak ketiga sahabatnya pergi meninggalkan taman dan kebetulan juga hari sudah mulai sore.

"Guys, balik yuk! Gue ditungguin kak natha nih."

"Eh iya, udah sore nih." timpal Jesi. Mereka pun meninggalkan taman dan berpisah di parkiran karena membawa kendaraan masing-masing. Sedangkan alexa menghampiri mobil natha yang masih terparkir di parkiran khusus dosen, dilihatnya mobil itu masih terkunci. Alexa pun memilih menunggu natha disamping mobil sambil memainkan handphone nya dan tak lama kemudian natha datang menghampiri alexa.

"Khem, lama ya?" tanya Natha yang tiba-tiba.

Saat sedang asik memainkan handphone nya tiba-tiba natha datang mengagetkan. "Eh, enggak kok."

"Yaudah yuk masuk!" Natha memasuki mobil diikuti alexa. Namun sebelum memasuki mobil alexa memastikan dahulu keadaan sekitar untuk berjaga-jaga agar tidak ada yang melihat mereka.

Seperti biasa disepanjang perjalanan hanya ada keheningan yang ada.

"Gimana dengan skripsi mu?" tanya Natha.

"Minggu depan udah dapat jadwal sidang kak."

"Alhamdulillah, habis lulus ada rencana mau lanjut di mana?"

"Boro-boro lanjut S2, ini aja bersyukur lulus tepat waktu."

"Jadi ada niatan nggak lanjutin S2?

"Udah ya kak! Stop jangan bahas itu dulu. Sekarang ini aku lagi pengen seneng-seneng dulu setelah pusing mikirin skripsi an kemaren dan minggu depan juga harus menghadapi sidang. Jadi sekarang waktunya have an sebelum berjuang lagi." ucap Alexa panjang lebar.

Suasana kembali hening, keduanya sama-sama menikmati perjalanan mereka. Natha fokus menyetir sedangkan alexa tengah memainkan handphone nya. Mobil tengah membelah ramainya jalanan ibu kota, tak lama mobil yang natha kendarai berhenti disebuah parkiran yang sangat ramai. Alexa mengalihkan fokusnya melihat ke jendela mobil, ia bingung kenapa natha berhenti dipasar malam.

"Kak, kok kepasar malam?" bingung Alexa menatap natha yang sudah melepas seatbelt nya bersiap turun dari mobil.

"Katanya tapi pengen have an." mendengar jawaban dari natha membuat alexa senang bukan maen, bergegas ia turun dari mobil. Tanpa menunggu natha, alexa meninggalkan natha. Melihat tingkah alexa membuat natha hanya bisa geleng-geleng kepala, sebegitu gampangnya membuat mood alexa kembali membaik. Natha berusaha mengikuti alexa yang sudah agak jauh dari hadapannya ikut berbaur dengan pengunjung lainnya.

.
.
.
.

Jangan lupa vote and comment⭐

see you next part👋


married with lecturer (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang