Prolog

9.5K 424 0
                                    

•••

"Sia pergi ke pesta itu," cerita Lily tanpa diminta. "Tapi, kata Brittany pesta itu udah selesai 30 menit yang lalu. Harusnya Sia udah pulang sekarang, Gara."

Gara terdiam. Kepalanya berkecamuk. Dia bingung harus mencari Sia ke mana. Selama ini, dia tak pernah tahu tempat favorit gadis itu. Gara merutuki dirinya sendiri yang memang sangat kaku terhadap putrinya.

Disaat Gara termenung, ponselnya tiba-tiba saja berdering. Awalnya laki-laki itu ingin mengabaikan panggilan tersebut. Namun, ketika dilihat, ternyata Vero yang menghubunginya.

Segera dia angkat panggilan itu. "Halo?"

"Halo, Om?"

"Kenapa, Vero? Kamu lagi sama Sia sekarang?" Gara bergegas bertanya. Lily yang ikut mendengarkan obrolan itu seketika menegakkan punggungnya.

"Iya, Om. Ini Sia lagi..."

"Suruh anak itu pulang. Saya sama Mamanya sibuk cari dia dari tadi." Gara lega ketika tahu Sia ada bersama Vero. Artinya Sia aman.

"Eum, Om. Sia... Sia masuk rumah sakit," ucap Vero terbata-bata.

Gara terhenyak. Dia pandangi istrinya yang masih menatapnya penasaran. Jantung Gara langsung berdegup kencang.

"Dimana kamu sekarang?"

"Di rumah sakit Wijaya, Om."

Gara mengangguk samar. "Saya ke sana sebentar lagi."

Setelahnya, Gara menutup telepon itu. Dia menahan napas sebelum memberitahukan pada Lily, "Sia masuk rumah sakit."

Detik itu juga, jantung Lily seakan berhenti berdetak.

•••

Halo!

Sebelumnya terima kasih bagi kalian yang sudah menyempatkan diri membaca cerita yang belum sempurna ini. It means a lot to me. Mohon maaf apabila ada kekeliruan.

Banyak cinta,
Lin.🤍

A Time For JoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang