dheon merasakan tubuhnya yang di goyangkan oleh tangan kecil yang sangat jail, siapa lagi kalau bukan adik lucu dheon yang bernama dhindy. ia berusaha untuk membangunkan kakaknya yang susah sekali untuk bangun
"kak bangun!"
"eeuungghh~~" balas dheon dengan mata yang masih terpejam, ia masih sangat lelah karena telah bekerja sampai larut malam
dhin atau nama panggilan akrab dheon dan neneknya tengah menurunkan bibir bawahnya ia cemberut lalu naik ke atas kasur milik dheon, membaringkan tubuhnya di atas dada dheon lalu memeluknya
dheon yang sedikit sadar dengan itu membalas pelukan mungil yang dilakukan adik kecilnya. ia mengusap lembut punggung dhin
"grandma menyuruh dhin untuk membangunkan kakak, tapi kakak tidak mau bangun" ucap dhindy dengan polosnya, wajahnya ia tenggelamkan di dada milik dheon
dheon mengusap ngusap punggung kecil dhindy sekali lagi, ia tidak menjawab atas ucapan dari adiknya namun dia mendengarkannya
suara pintu terdengar membuat dhindy berpura pura untuk tidur di dalam pelukan kakaknya, dhindy mengetahui grandma yang datang
grandma menggelengkan kepalanya, namun ia tersenyum lebar "kenapa kedua cucu grandma jadi tidur disini?" goda grandma pada dhindy
terdengar suara tawa kecil yang dikeluarkan oleh dhindy, membuat grandma menginginkan untuk menggelitik dhindy yang masih menyembunyikan wajahnya di dalam pelukan dheon
mendapat kelitikan kecil pada tubuh dhindy membuat dirinya tertawa renyah, setelah itu grandma melepaskan kelitikannya ketika ia sudah melihat wajah cantik cucunya itu
"ayo dhindy harus sarapan"
dhindy mengangguk patuh, ia langsung turun dari kasur dheon dan keluar kamar milik dheon
setelah itu grandma mengusap lembut kepala dheon yang masih memejamkan matanya
"dheon, grandma akan keluar untuk membeli beberapa bahan makanan bulanan. dheon temani dhindy untuk sarapan, jadi ayo bangun cucu grandma"
dheon membuka matanya perlahan, sebenarnya ia sudah sepenuhnya sadar karena tawa renyah dari adiknya karena perbuatan grandma nya, dheon bangun dari tidurnya namun masih duduk di atas kasur miliknya
"grandma memiliki uang untuk berbelanja?" tanya dheon lemas, karena ia baru saja bangun tidur
mendengar itu grandma tertawa, "tentu saja! kau selalu memberikan grandma uang jika kau mendapatkan gaji"
dheon mengucek ngucek mata kirinya, "apa dheon perlu mengantar grandma?"
pukulan ringan mendarat di punggung dheon, "bangun cepat, temani dhindy untuk sarapan"
"eum, baiklah" balas dheon dan segera turun dari kasur nya
-----
dheon dan dhindy telah menyelesaikan sarapannya, lalu dheon memembawa piring piring kotor untuk ia letakkan di bak cuci piring, sayangnya dia tidak mencucinya..
"dan sekarang dhin segera mandi sana" perintah dheon sebelum membawa piring piring kotor di bak cuci piring
"dhin tidak bisa mandi sendiri" balas dhindy atas ucapan dheon
dhindy memang selalu dimandikan oleh grandmanya, sesekali memang dheon juga pernah memandikan dhindy jika ia libur sekolah.
ketika dheon telah meletakkan piring piring kotor itu di tempatnya, segera ia menghampiri dhin yang masih duduk manis di kursi makan
"ayo kak dheon akan membantu mengajari dhin untuk mandi sendiri, agar dhin dapat mandi sendiri suatu hari nanti" ucap dheon
"OKE!" dhin antusias atas ucapan dheon, ia turun dari duduknya dan segera berlari ke kamar mandi meninggalkan dheon
KAMU SEDANG MEMBACA
Killers Fall In Love
De TodoPria tampan seorang pembunuh yang berumur 28 tahun tak sengaja bertemu dengan laki laki muda yang berumur 18 tahun, mereka berdua tak sengaja bertemu ketika sang laki laki muda ini menabrak sang pria yang bersimbah darah pada pakaian jas formalnya d...