5-greospital

278 22 0
                                    

"kau akan membawaku kemana?"

aku menolehkan kepalaku pada bocah ini ketika ia mengeluarkan suaranya, namun ia tidak menatapku, melainkan hanya melihat ke luar kaca jendela mobil.

"salon" balasku singkat, saat mengucapkan itu dan dia langsung menoleh kearahku seperti menatap tak percaya apa yang barusan aku katakan

"oh ayolah! aku bukan perempuan brengsek!"

haashh ada apa dengan bocah ini?! kenapa dia selalu mengumpat!? aku harus mengajarkan sopan santun agar dia tidak selalu mengumpat di hadapan Clara nantinya!

"siapa namamu?"

dan yang terjadi dia hanya terkekeh "ada apa kau menanyakan namaku? ku kira kau tau segalanya, karena temanku mengatakan seorang gandara buttler mengetahui se.ga.la.nya"

dia mencoba menyindirku? ck... kemarin malam dia berujar kalau dia tidak mengenalku

"bukannya kemarin kau mengatakan kalau kau tidak mengenalku hm?"

"memang tidak, aku hanya mengingat perkataan temanku saja ck.." balasnya, dan pandangannya kembali beralih menatap ke arah luar dari kaca mobil

kedua mataku teralih pada tangannya yang baru saja dia gerakkan untuk mengatur posisi duduknya, kenapa dia tidak mengganti plaster kotor itu dengan yang baru?!

aku menarik tangannya pelan untuk melihat luka yang aku perbuat kemarin malam, membuat bocah ini menatap ku tak suka dan menarik kasar tangannya kembali

"berhenti menyentuhku kau paham?" ucapnya tajam

"kenapa kau tidak mengganti plaster itu?"

bocah ini menghembuskan nafasnya secara kasar, lalu dia tiba tiba membuka plaster itu dengan cepat, dan ku dengar ringisan pelan yang dikeluarkan olehnya membuat aku menaikkan sebelah alisku.

lalu dia menekan tombol kaca yang ada di sampingnya agar jendela kaca mobil terbuka, setelah jendela kaca terbuka sedikit dia membuang begitu saja ke luar plaster kotor itu dan menutup rapat kembali jendela kacanya.

apakah bocah ini tidak diajarkan membuang sampah pada tempatnya!?

setelah itu dia kembali menatap ke arah luar dari dalam mobil, sepertinya disini aku memiliki kotak obat obatan.

ahh ketemu, aku kembali menarik lengan bocah ini. dan lagi lagi dia berusaha untuk menarik tangannya dengan kuat tentu aku menahan pergelangan tangannya

cih.. aku akan membuktikan kalau luka ini belum sembuh, aku menekan lukanya membuat dia meringis kesakitan. dia menatapku sangat marah

"SIALAN KE–"

aku menekan kembali lukanya agar dia berhenti mengumpat dan berhenti berbicara, setelah mendengar dia mendesah kesal dan terlihat dia sudah jinak, aku segera membuka plaster yang baru dan memasangkannya ke telapak tangannya

setelah selesai aku melepaskan peganganku dan kembali menatap lurus ke depan..

ohh aku lupa dan dia belum menyebutkan namanya, dan beberapa menit yang lalu dia berujar kalau aku tau segalanya

oke baiklah aku akan menyuruh patt untuk mencari informasi tentang dirinya..

jangan bermain main denganku bocah..

aku mengambil ponselku dari saku jas dalam, lalu mencari nomor patt untuk aku hubungi. setelah mendapatkannya aku segera menelfonnya, tidak lama panggilanku langsung tersambung

..

"patt carikan informasi tentang seorang wanita tua dan anak perempuan sekitar umur 5 atau 6 tahunan di apartement ****" ucapku pada patt

Killers Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang