15 - Memories

178 16 0
                                    

dheon terbangun saat mendengar dhindy terus menangis dini hari..

dheon berdecak kesal, "dhin diamlah! kenapa kau terus menangis?!"

dheon melihat jam yang tertempel di tembok kamar ayah dan ibunya, "lihatlah sekarang jam 2 malam dhin! berhentilah untuk menangis!"

"shhhh dheon dhin masih balita, berhenti untuk mrmarahinya" ucap grandma menyahuti

"tidurlah, kau harus bersekolah besok pagi. biar grandma yang menenangkan dhin" tambahnya lagi

"suaranya sangat berisik grandma, aku ingin tidur dengan tenang. apa ayah dan ibu akan pulang pagi?"

"ayah dan ibumu seorang dokter bedah dan dokter umum, seorang dokter memang selalu sibuk dheon"

dheon hanya berdecak geram pada adiknya, lalu dia berlangkah keluar menuju kamarnya

"maafkan dheon grandma"

saat dheon keluar, suara ketukan pintu terdengar. membuat dheon bergidik takut, karena siapa jam 2 malam datang ke rumah orang?

dheon mengintip grandmanya sebentar untuk memastikan apakah dia mendengar ketukan itu atau tidak..

tok tok tok

dheon melangkahkan kakinya menuju pintu, untuk mengintip dari celah jendela kaca..

"polisi?" gumam dheon

tok tok tok

dengan yakinnya dheon membuka pintunya dan menampilkan 2 orang polisi yang berdiri di hadapannya..

"apa benar ini alamat bapak benjamin dan ibu deodra?"

dheon mengkerutkan keningnya, dan dia hanya mengangguk tidak mengeluarkan suaranya..

"dengan siapa saya berbicara?" tanya polisi itu

"saya anaknya"

"apa anda sendirian disini? apa ada orang lain di rumah ini?"

"ada apa bapak polisi ini datang kesini?"

"mohon maaf mengabari ini, namun kedua orang tua anda telah dibunuh oleh seseorang. jadi apa ada kerabat lain un-" ucapan polisi tersebut terhenti saat dheon berlari untuk menghampiri grandmanya dan menariknya untuk bertemu dengan polisi itu

"ada apa dheon kenapa kau ter-" ucapan grandma terhenti saat dirinya melihat 2 orang polisi berada di rumahnya

"ada yang bisa saya bantu pak?" tanya may

"selamat malam ibu mohon maaf kami mengganggu waktu istirahat anda, kami dari kepolisian ******* ingin memberitahu bahwa ada 2 orang suami istri yang bernama benjamin dan deodra telah dibunuh oleh seseorang. kami menemukan identitas milik korban apakah benar korban tinggal disini?" ucap salah satu polisi itu dan memberikan kartu identitas milik benjamin dan deodra namun may hanya terdiam setelah menerima kartu identitas milik anaknya dan menantunya itu.

may masih terdiam 1 tetes 2 tetes air matanya mulai jatuh membasahi pipinya

"saat ini korban berada di rumah sakit ******* dan tengah dilakukan autopsi"

"a-hiks anakku hiks"

~~~

********************

"dheon??"

dheon membuka matanya, detak jantungnya yang sedikit cepat, berkeringat dingin, dan disudut matanya-

Killers Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang