16 - bubur jagung

141 14 0
                                    

aku sungguh tak mengerti mengapa anak ini seperti sangat mengenalku, seperti dia mengetahui aku menyukai bubur jagung.. darimana anak ini tau?

bu-bur jagung??

..

"mama akan baik baik saja kan yah?"

"tentu saja"

"tapi yah kenapa ayah yang tidak membantu mamah melahirkan?"

"ayah mana bisa, ayah memiliki jadwal operasi pasien yang lain, ahh cepat makan kau tidak ingin melihat adikmu dheon hm?"

..

si-siapa mereka?! kenapa tiba tiba mereka datang dalam pikiranku?!

seorang anak laki laki yang juga bernama dheon, dia juga tengah memakan bubur jagung bersama ayahnya seperti di cafetaria rumah sakit..

aku merasakan sesuatu telah menggenggam tanganku dan itu pelakunya adalah laki laki mesum ini

"dheon?"

aku menepis kasar lengannya "menggelikan!"

"paman gan kenapa mirip dengan paman itu?"

aku melirik sekilas pada anak yang ada di hadapanku lalu sekilas melirik pria satunya.. ya benar mereka sekilas mirip kurasa 2 pria ini bersaudara

"tentu saja, paman adiknya paman gandara"

paman? jadi anak ini keponakan 2 pria ini? tunggu??? kalau mereka selalu mengatakan aku kakak dari anak itu.. berarti aku juga keponakannya mereka?!

"paman gara? paman gan?"

"ya, paman gan"

tidak tidak, aku sama sekali tidak memiliki keluarga.. aku memutar malas kedua bola mataku lalu beranjak dari dudukku

aku ingin ketoilet..

"kak dheon mau kemana?"

aku menatap sekilas anak ini, "ingin ke toilet" ucapku

aku tak tau mengapa saat mereka bersamaku, mereka membuat aku membayangkan sesuatu. sesuatu yang pernah kulihat tapi.....

"dheon"

aku memberhentikan langkahku, entah kenapa suaranya sudah sangat tak asing lagi bagiku. aku menghembuskan nafasku kasar sebelum menatapnya

"oh ayolah! kenapa kau mengikutiku??" kesalku

"aku mohon padamu jangan membuat dhin bersedih"

"maksudmu anak kecil itu?"

"eum, biarkan dia bersamamu"

tentu aku sangat terkejut, jelas aku tidak mengenal mereka semua, sudah ku katakan berhenti masuk ke dalam hidupku haashhh sialan

"tunggu?! apa?! untuk apa anak itu bersamaku ha?! aku sungguh jelas tidak mengenalnya dan aku tidak bisa mengurus anak anak, lagipula aku sangat sibuk!" kalimatku, saat ingin masuk pada bilik toilet si sialan pria itu menahanku

"bisahkah aku bertanya dheon" ucapnya

aku menepis genggamannya lalu menyilangkan kedua tanganku di depan dada, membiarkan apa yang ingin dikatakan karena aku sudah muak dengan semua ini

"siapa namamu?" tanyanya membuat aku terkekeh

"jelas kau baru saja menyebutkan namaku, dan aku tidak perduli bagaimana kau mengetahui na-"

"bisahkah kau jawab saja?!" potongnya

sialan!

"dheon lahey! namaku dheon lahey! sudah? puas ha?!" kesalku

Killers Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang