awal

16.7K 582 13
                                    

Aku, Adeline Loowod dilahirkan tepat pada saat bulan purnama tanggal 25 mei 2025. Aku dilahirkan dari seorang ibu bernama Angelica Loowod dan seorang ayah bernama Franklin loowod. Aku memiliki seorang kakak laki-laki bernama Casio loowod.

Saat aku berumur 10 tahun orang tua ku mengalami kecelakaan dan meninggal, saat itu kak cas sudah berumur 14 tahun. Untunglah bibiku, lebih tepatnya adik kandung dari ibuku bersedia merawat kami. Sebelum ibu meninggal ibu bilang "aku memiliki suatu kelebihan yang baik untuk diriku, dan itu juga ibu miliki" entahlah seingatku saat itu ibu juga menyampaikan bahwa agar aku lebih hebat dan lebih kuat dari dia dan orang - orang fikirkan ia memberikan kelebihannya padaku.

Sekarang aku sudah 17 tahun dan telah menjadi seorang mahasiswa disuatu universitas ternama di Indonesia, kak cas sudah menikah dengan seorang perempuan baik berhati lembut seperti ibu hanya saja tidak sesempurna ibu ia bernama Debya Jesselyn Crow. Tepat diusiaku yang ke 17 ini kak cas memberikan aku sebuah kotak yang lumayan besar, aku pikir itu hadiah darinya tapi ternyata aku salah besar. Ini ibu yang memberikannya kepada bibik Anastasya yang merawat kami semenjak orang tua kami meninggal, kak cas juga bilang bahwa ia mendapatkannya juga diulang tahunnya yang ke 17, 4 tahun lalu. Cukup lama aku melihat kotak ini karena aku sangat merindukan ibuku, setelah aku buka aku hanya melihat banyak kertas seperti surat, sebuah buku yang cukup tebal seperti kamus, dan sebuah kalung dengan sebuah mata berwarna tosca. Aku membaca surat itu, yang pertama menuliskan bahwa ibu mengucapkan selamat ulang tahun untukku seakan - akan dia mengetahui kapan ajal akan menjemputnya ia telah menulis itu sebelum ia meninggal. Dan aku mendapat amanah untuk mendatangi bibi Anatasya saat membaca ini pertama kali dengan membawa kotak ini lengkap dan jangan lupa memakai kalung ini terlebih dahulu.

Siang ini juga aku memutuskan untuk menelpon kak cas.
"Ada apa adikku tersayang?'' tanyanya dari seberang telepon "oh, tidak apa - apa aku hanya ingin memberitahukan bahwa aku akan mengunjungi bibi Anatasya sore ini." jawabku "ada angin apa hingga kau merasakan sangat merindukannya sampai - sampai kau ingin bertemu dengannya hari ini juga?'' tanyanya nampak curiga. Aku memutar otak mencari alasan yang pas dan jelas agar ia tidak khawatir " tidak, hanya saja rasanya sudah lama aku tidak pernah menemuinya, dulukan ia yang pertama kali membawa kita kerumahnya dan langsung merawat kita seperti anak sendiri, rasanya tidak adil jika aku tidak mendengar secara langsung ucapan ulang tahunku dari mulutnya. Karena bagaimanapun ia sudah seperti ibuku juga.'' jawabku sekenanya. " oh baiklah aku tidak bisa mengantarmu ke bandara karena ada rapat pukul 15.00 nanti, sampaikan salam rinduku padanya." "oke baiklah akan kusampaikan".

Aku mengemas pakaian dan barang - barang seadanya, lalu langsung menuju ke bandara untuk memastikan aku mendapatkan tiket. Untunglah aku mendapatkan tiket walau harus menunggu beberapa jam.

Setibanya aku disana, aku langsung menannyakan apa yang dimaksut oleh ibuku ini. Dan aku baru menyadarinya bahwa surat yang lainnya berbahasa latin bukan berbahasa indonesia ataupun bahasa inggris. Bibi Anastasya membacanya dan nampak terkejut melihatnya, namun ia tetap mengartikannya untukku.
Surat yang pertama berisi :

Adeline, ibu ingin memberitahukanmu bahwa kamu bukan hanya seorang manusia atau seorang gadis cantik yang telah remaja. Tapi kamu adalah seorang penyihir seperti ibu, akan tetapi ibu tidak mengetahui apakah kamu penyihir putih seperti ibu atau kamu penyihir hitam seperti bibimu. Akan tetapi ibu telah memastikan sebelum ibu pergi meninggalkan dunia ibu sudah memberikan semua kekuatan yang ibu miliki kepadamu. Ibu sengaja menulisnya dengan bahasa latin dan menyuruhmu mendatangi bibimu karena ibu yakin sekarang kamu akan baik - baik saja bersama dengan bibimu.

Aku sangat terkejut mendengarnya. " apakah itu semua benar bi?" tanyaku penasaran, dan dijawab dengan anggukan "mari kita lihat kamu seorang penyihir hitam atau putih." aku hanya mengikuti bibi anastasya ke sebuah kamar yang memang selama ini aku dan kak cas tidak pernah memasukinya. Bibi anastasya mencoba meramalku dan terkejut saat mengetahui aku mendapatkan keduanya. Akhirnya ia mengajakku ke sebuah hutan dan masuk kedalam hingga jauh, aku sangat lelah. Tapi jika memang ia penyihir kenapa ia tidak menggunakan sihirnya saja supaya kita tiba dengan cepat? Aneh gumamku.

Sampainya kami ditempat tujuan aku merasa semua orang memberi hormat dengan membungkukkan badan. Belum sempat aku bertanya bibi menjelaskan secara singkat kepadaku " yang mendirikan ini semua dari awal adalah keluarga kita, termasuk ibumu dan ya dulu belum sebanyak ini. Entah mungkin karena bertahan cukup lama dan cukup makmur banyak penyihir yang bergabung kemari." aku tidak pernah menyangka akan mendengar ini semua, pantas saja waktu itu secara tidak sengaja aku sering mengambil barang yang jatuh, tanpa harus mendatanginya. Seperti saat aku tidak sengaja menjatuhkan pulpenku, aku hanya mengarahkan tanganku kearah pulpen tersebut dan penghapus itu seakan terbang kearah ku. Untung saja tidak ada yang melihat kejadian itu, kalau tidak bisa - bisa semua orang akan takut dan tidak ada yang akan berteman denganku.

Ternyata ketua yang memimpin ini adalah nenekku, aku pikir selama ini neneku dan keluargaku yang lain selain bibi anastasya sudah meninggal semua, atau ada di sudut negara lain, ternyata tidak. Sekilas aku mendengar bahwa ketua disini akan diganti, mungkin aku datang untuk mengikuti upacaranya pikirku.
Aku diantar ke kamarku oleh seseorang yang kalau tidak salah namanya Jack, aku sangat terkejut mendapati kamar yang amat sangat bagus menurutku ini bukan kamar biasa, didalamnya bahkan ada kolam berenang yang airnya bisa diatur dingin atau panas. Lalu ada taman kecil disudut ruangan yang ada ayunan untuk satu orang disitu. Dan ada aquarium yang berisi kura-kura kecil dan beberapa ikan. Sungguh indah gumamku, sebelum jack menutup pintu ia bilang sebaiknya aku mandi, dan jika butuh sesuatu aku dapat mencarinya atau mencari Filiph. Dan ku jawan dengan anggukan kecil.

Sesuai dengan apa yang dikatakan jack, langsung saja aku membuka pintu berwarna coklat yang indah dengan ukiran rumit disana. Aku sangat kagum dengan rumah yang nampak seperti di dongeng dan kartun. Tanpa menunggu lama aku menyalakan shower, ya aku bukan tipe perempuan yang sering melakukan ritual aneh dikamar mandi hingga memakan waktu berjam-jam. Selesainya aku mandi aku bingung menggunakan baju apa? Bajuku tadi ditinggal dirumah bibi anas. Gumamku, akhirnya aku keluar dengan berhandukan dan melihat ada dress indah berwarna cream disana lengkap dengan pakaian dalam. Tanpa berfikir panjang aku menggunakannya dan tetap mengenakan sepatu flip ku yg berwarna coklat namun nampak serasi dengan dress ini.

Tokk tokk *klek*

"Jack?" tanya ku, ia tersenyum kepadaku dan menjawab "di tunggu bibi anastasya diruang makan, ayok ku antar kau pasti tidak tahu dimana letaknya.'' Aku hanya mengangguk dan mengikutinya dari belakang.

-------------------------Hallo---------------------------

Maaf ya ini tulisan pertama saya, kalian boleh komentar apa aja selama itu masih dalam kondisi yang baik dan tidak menggunakan kata-kata kasar, atau bisa juga memberikan saya pendapat. Mohon maaf jika terlalu pendek dan banyak kesalahan dalam penulisan, ngetiknya pake Android hehe:).
By the way salam kenal buat kalian yang berbaik hati meluangkan sedikit waktu untuk membaca, vote dan komentarnya.

ESCAPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang