Part ini aku dedikasikan buat syifayu, kenapa? Karena dia udah ngevote aku dari awal. Support aku dari awal, tenang aja masih ada part lain buat yang lain hihi.
Adeline pov
Setelah dinner aku pulang, namun sebelum pulang Arga membayar semuanya dahulu. Aku menunggunya lama karena aku kesulitan jika menggendong kedua anakku secara bersamaan. Karena Arga tak kunjung datang, akupun meminta tolong kepada salah satu pelayan disini untuk menjaga kedua anakku sebentar. Aku menuju kasir yang sedikit jauh dari tempatku duduk tadi, dan aku melihat Arga sedang mengantri. Namun... saat aku ingin mendatanginya, ada seorang perempuan cantik dengan blonde hair dan dress yang sangat sexy memeluknya. Hatiku sangatlah sakit...
'Pergi dari sini Adel' kata Line memind-linkku
'Pergi, aku tak mau kau menangis disini. Itu akan membuatmu terlihat lemah' kata Line lagi karena aku tak membalasnya.
Aku putuskan untuk kembali, dan membawa anakku bersamaku. Aku tidak peduli jika aku harus kesulitan membawa keduanya secara bersamaan. Aku pergi bukan kembali kerumah, aku ingin pergi. Aku tidak ingin melihat Arga lagi, bahkan tadi saat ia dipeluk perempuan itu ia hanya diam tak melakukan apapun.
Aku gunakan sihirku yang sudah dapat ku kendalikan walau belum sempurna, aku membuat rumah pohon. Akupun tak lupa menghapus jejak kepergianku, aku juga memberikan sedikit mantra pada rumah pohon ini agar tak dapat dilihat oleh siapapun. Aku rasa ini tenang untukku dan kedua anakku, dan aku rasa kami akan baik-baik saja. Karena esok aku akan pergi ke kota, mungkin aku akan mendatangi kak Cas.
'Adel?'
'Ya?'
'Tutup mind-linkmu untuk mereka'
'Baiklah, kenapa?'
'Karena sebentar lagi mereka akan memind-link kita. Dan bertanya kita dimana blablabla bullshit'
'Kau benar Line.'
'Sebaiknya kau tidur, esok kita kemana?'
'Kembali ke kota dan menuju bandara'
'Baiklah, selamat malam'
'Malam Line'
Tidak lupa aku mengecup kening kedua anakku, maafkan mommy nak.
*esok paginya*
Pagi ini sangat cerah, namun sayang perasaanku tidak secerah ini. Aku sudah tiba dibandara, 10menit lagi aku akan take off. Aku akan mendatangi kak Cas tanpa menelponnya? Tidak aku tidak jadi mendatanginya, karena aku takut ia akan dihubungi oleh bibi anastasya. Apa lagi aku datang dengan anakku, tidak mungkin ia akan percaya semuanya. Aku menutuskan untuk ke apartemen ku saja, aku bisa meminta kunci cadanganku dibagian Administrasi.
Setelah perjalanan kurang lebih 5 jam akhirnya aku sampai juga di Apartemenku. Ya walaupun disini tidak lengkap perlengkapan anakku, setidaknya dengan bakat sihirku aku bisa mengubah apapun kecuali takdir, cuaca dan tentu saja beberapa hal yang privasi.
ARGA POV
Setelah aku selesai membayar dan melepaskan diri dari Anna, ya anna mantanku sebenarnya tidak dia bukan mantanku sebagai pacar. Namun sebagai perempuan murahan yang kerjaannya memuaskan pria. Entahlah dari dulu ia selalu mendekatiku, berbagai cara telah ia coba untuk mendekatiku. Pernah ia bilang aku ini Matenya, namun lex membantahnya dan memakinya. Uh aku membencinya, bagaimana jika Adel melihat ia memeluku seperti ini? (Kan ceritanya Arga galiat Adel tadi, gara-gara anna meluk dia)
Saat aku kembali kemejaku aku panik, karena aku tidak melihat adel dan kedua anakku. Aku bertanya kepada seorang pelayan ia bilang tadi ia menitipkan anaknya padanya lalu kembali dan pergi mungkin ia kekamar mandi. Katanya seperti itu, maka aku memutuskan ke mobil. Tidak ada juga?
Aku memind-link jack dan ia bilang Luna belum pulang. Maka aku meminta mereka mencari Adel disekitar rumah dan tempat kencanku dengannya.Hasilnya NIHIL, dan Anastasya bilang Adel dapat menghapus jejaknya dengan mudah dan membuat kediamannya tak terlihat juga. Oh, aku lupa akan itu.
'Salahmu Arga!' Lex sudah memarahiku sedari tadi walau aku tak memperdulikannya.
'Maafkan aku lex'
'Ini semua karena kau! Dari awal aku sudah katakan bahwa anna bukan mate kita dan juga tidak baik untuk kita. Namanya aja udah anna, annabelle kaya film hantu gitu.'
'Maafkan aku lex. Ya aku ingat'
'Kau cari sampai ketemu! Aku tak mau tau dan tak akan membantumu! Ini salahmu, kau selesaikan saja sendiri. Bahkan Adel membawa kedua anak kita'
Belum aku menjawab, lex sudah mengunci dirinya. Ya, lex marah padaku dan tidak mau membantuku menemukan mateku dan matenya juga. Anastasya sudah menelpon cas kakaknya adel, namun tidak ada hasil. Adel menyendiri ia tidak menghubungi siapa-siapa.
Tak lama jack bilang menemukan handphone Luna ditengah hutan. Aku semakin khawatir pasti banyak rogues yang mengejarnya atau menginginkannya. Aku tak dapat tidur, setiap aku memejamkan mataku aku mendapatkan bayangan mereka bahagia tanpaku. Oh, ini menyakitkan sekali.
*keesokan harinya*
Pagi ini, semua masih sibuk mencari Adeline.
'Alpha' jack memind-linkku
'Ada apa jack?'
'Kami menemukan rumah pohon, dan ada beberapa barang milik luna'
'Dimana kau?'
'Didekat perbatasan antara hutan dan kota Alpha'
Aku langsung berlari menuju kesana, dan ya mungkin ini tempat Adel tadi malam menginap.
'Lalu jika tak ada Adel untuk apa kau beritahu aku?'
'Maaf alpha, saya hanya bingung bagaimana luna membuatnya sendiri pada malam hari dan kami tidak menemukannya'
Iya, benar apa kata jack. Aku menanyakan ini kepada Anastasya dan ya aku lupa mengenai sihir yang ia punya. Dan anastasya dapat memastikan bahwa ia telah menggunakan sihirnya terlalu sering. Itu akan membuatnya kelelahan dan juga akan dengan mudah diketahui oleh ayahnya jika ia pergi dari pack dan menculiknya. Oh!! Ini gawat dan aku tidak mau ini terjadi.
--------
Maaf ya kalo cerita ini gasesuai keinginan kalian, tapi yang ada diotakku hanya seperti ini. Dan maaf juga kalo ada yang ga suka pake POV, tapi ini tulisan pertama aku jadi aku masih banyak belajar juga. Aku bersyukur masih ada kalian yang baca, vote, comment. Kalo gaada kalian aku yakin cerita ini udah aku hapus.
Oh iya kalo ada yang tanya di work aku banyak judul baru, itu baru angan-angan dan belum dipublish. Kenapa? Karena ini aja belom selesai hehe.
Aku ijin gak update sampe kapan belum tau, lagi sibuk packing tanggal 12 aku kesurabaya. Ada yang tinggal disana? Hello.
Thx to silent reader,vote, dan comment.
KAMU SEDANG MEMBACA
ESCAPE
WerewolfJika aku bisa memilih, aku akan memilih untuk terlahir sebagai manusia biasa dan tidak menjadi seperti sekarang dengan segudang permasalahan. Apa lagi dengan makhluk yang hanya mitos dan tidak mungkin ada dikehidupan nyata, tapi ternyata aku termasu...