bimbang

2.5K 170 6
                                    

Aku telah menceritakan kenapa choco menghilang kepada yang lain, walau sebenarnya aku masih bertanya-tanya. Apa yang membuat choco terkunci? Namun aku menyimpannya sendiri, sambil mencari tau dengan membaca buku werewolf dan juga penyihir. Aku berlatih hampir setiap hari, kata nenek agar aku dapat melindungi diriku sendiri. Menurutku juga benar, tidak mungkin aku terus-terusan dilindungi oleh Arga dan yang lainnya.

"Adel, apa kau tidak lelah berlatih terus" tanya arga

"Tidak" jawabku santai

"Setidaknya makanlah dulu"

"Baiklah" jawabku dan berjalan ke meja makan bersamanya.

"Mau makan apa?" Tanya arga

"Bubur ayam" jawabku santai

"Hah? Tidak ada yang menjualnya malam-malam seperti ini Adel. Lagi pula para pelayan telah kembali kerumahnya semua" jawab arga bingung

"Tapi aku sangat ingin memakan bubur ayam Arga" jawabku tak mau kalah

"Tidak bisakah besok pagi saja?" Jawab arga memelas

"Baiklah" kataku seraya kembali kehalaman untuk berlatih lagi

"Kau mau kemana lagi Adel?" Teriak Arga

"Latihan" jawabku singkat

"Makanlah dulu" jawabnya

"Tidak ada bubur ayam, aku tidak mau makan" jawabku santai

Aku hanya mendengar helaan nafas arga, memang ini sudah jam 22.00 dan tidak ada warung bubur ayam yang buka, terlebih kondisi rumah di tengah hutan seperti ini. Aku tidak tau juga kenapa aku sangat menginginkan bubur ayam.

Sudah 2 jam aku kembali berlatih, kemampuanku berkembang pesat. Terkadang aku mengingat sesuatu dalam mimpi atau apapun, mungkin karena pemberian mamaku. Aku sudah lelah memutuskan untuk tidur.

Aku terbangun karena menyium aroma yang sangaaaaat menggiurkan, saat ku buka mataku aku melihat Arga berdiri dengan membawa nampan berisi makanan.

"Good morning sunshine" kata arga ceria

"Morning Arga" jawabku

"Ini bubur ayamnya" katanya seraya memberikan nampan itu kepadaku.

"Ini, kenapa aku diinfus?" Aku baru sadar ada infus ditanganku

"Karena semalam kau tidak mau makan, jadi aku putuskan untuk memberikanmu asupan lain ya jadi aku panggil Anastasya untuk memeriksamu dan memberikanmu infusan itu" jawabnya panjang lebar

"Sudah aku mau makan, maka lepaskanlah infusan ini" jawabku menatapnya

"Tidak, jangan. Nanti anak kita tidak mendapat asupan vitamin yang cukup" pekiknya panik

"Anak kita?" Tanyaku

"Ya, anakku dan kau" jawabnya sambil tersenyum

"Aku hamil?" Tanyaku

"Ya kau hamil" jawabnya meyakinkan

"Tidak, aku tid- belum mau memiliki anak" jawabku bingung

"Tidak apa, kita akan mengurusnya bersama." Jawab arga menenangkanku

"Berapa usia kandungannya?" Tanyaku dengan nada sedih

"2 atau 3 minggu menurut anastasya begitu" jawab Arga santai seraya menyuapi bubur ayam kepada Adel.

Aku hanya menjawanya dengan ber-oh-ria

Aku akhirnya menikah dengan Arga 3 minggu yang lalu, ini terlalu cepat. Usiaku saja masih sangat muda, dan aku sudah akan memiliki seorang anak? Oh tidak.

Nenek meninggal 2 minggu lalu setelah ia rasa cukup sudah ia berada disini, ia memutuskan menyusul kakek ke tempat tenangnya. Aku telah menikah dan menjadi pemimpin bagi penyihir disini, aku menjadi 2 pemimpin sekaligus. Menjadi luna untuk pack Arga dan pemimpin penyihir, melelahkan.

Sejak aku hamil, semuanya memberhentikanku berlatih. Aku hanya makan tidur mandi nonton seperti itu berulang-ulang setiap harinya.


------------------
Maaf ya baru update. Maaf juga kalo ceritanya dipercepat. Pengen menuntaskan dengan ccepat soalnya tgl 12-27 gabisa update:( mau pulang kampung.
Thx to reader and votenyaaaa. Big love to all

ESCAPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang