Posesif

3.4K 167 10
                                    

Katanya sih hamilnya seorang werewolf hanya 6 bulan. Jadi sisa 5 bulan lagi perjuanganku hamil untuk melahirkan seorang bayi yang lucu mungkin.

Sejak aku hamil Arga jarang pergi dari hadapanku, semua urusannya ia serahkan kepada Beta packnya. Bahkan jika harus ada rapat seluruh alpha, ia akan mengadakannya dirumah saja.

Seluruh orang disini bahagia mendengar aku telah mengandung, dan berubah menjadi amat sangat posesif. Aku suka mengidam macam-macam, bahkan saat tengah malam terbangun aku sangat ingin makan nasi kuning. Satu rumah sibuk, beberapa pergi untuk mencari apa ada yang buka pada saat tengah malam seperti ini. Pelayan mencoba memasaknya dengan sangat cepat.

"Arga, aku bosan" keluhku mendatanginya diruang kerjanya.

"Bosan kenapa babe?" Jawabnya sambil mendatangiku lalu memelukku dari samping

"Aku ingin...." jawabku ragu

"Apa honey? Katakanlah" jawabnya

"Aku ingin jalan-jalan. Aku bosan berada didalam sini terus menerus" jawabku dengan nada kesal

"Tidak, kau sedang mengandung. Katakan saja apa yang ingin kau beli nanti aku akan menyuru siapa saja membelikannya" jawabnya dengan nada khawatir

"Tidak. Aku ingin ke mall membeli perlengkapan anak ini, lalu membeli baju dan keperluan ibu hamil. Karena bajuku sekarang sudah tidak muat dengan perut buncitku ini." Jawabku

"Bahkan kita belum tau ia perempuan atau laki-laki, bagaimana kita akan membelikannya baju sayang? Aku akan menyuru seseorang membelikan perlengkapanmu" jawabnya

"Anak kita kembar, perempuan dan laki-laki. Aku tidak mau, tidak kah kau tau bahwa hampir semua bajuku yang ku kenakan tidak ada yang cocok dengan selera dan keinginanku. Terserah!" Jawabku kasar lalu menarik diri dari Arga dan meninggalkannya.

Arga pov

Dari mana ia tau bahwa anak kami kembar? Aneh, walaupun aku menyukainya. Ya, aku baru sadar selama ini ia mengenakan baju yang telah dibeli oleh seseorang pelayan dirumahku untuknya. Dan juga ya beberapa aku yang membelikannya.

Bahkan selera bajunya seperti apa juga aku tidak mengetahuinya. Aku mate yang jahat, kejam dan tidak pengertian. Astaga! Aku mengecewakan mateku.

' ya kau mengecewakan my mate ' kata serigalaku dalam pikiranku

' ia mateku juga, jangan kau lupakan itu'

' tidak ada mate yang tega menyakiti matenya, bahkan tidak menuruti apa yang diinginkannya walau hanya sekali'

' diam kau!'

Aku langsung memblocknya, agar dia tidak berkicau seperti burung. Ia kan serigala bukan burung kenapa cerewet sekali.

' aldy! ' aku mencoba menghubungi Aldy

' ya Alpha? '

' cepat kau kemari membawa supir dan mobil jeep '

' baik Alpha '

Aku akan mengajak Adeline ke mall, sesuai keinginannya tadi. Aku mencarinya di ruang tv tidak ada, maka aku ke kamar tapi dikunci.

" adel, bukalah aku ingin masuk"

"Aku lagi ingin sendiri Arga, pergilah urus pekerjaanmu" jawabnya dengan suara parau, dia menangis? Astaga!! Bodohnya aku menyakiti mateku, bahkan membuatnya menangis.

" ayo kita ke mall adel"

"Tidak usah, kau saja yang pergi dan belikan apa saja yang cocok denganku" jawabnya dengan suara serak dan terisak

"Buka pintunya Adel, atau akan ku dobrak" ancamku, namun tidak dapat jawaban darinya.

"Adel?" Hening tidak ada jawaban aku mendobrak pintu kamarku tapi tidak ada Adel. Aku beejalan kearah kamar mandi dan membuka pintunya, terkunci.

"Adel?" Ia masih tidak mmenjawabku sialnya pintu kamar mandi tidak bisa didobrak. Didobrak hanya bisa dari dalam, karena jika ada apa-apa aku tak ingin ada yang mendobrak pintu itu hanya untuk nenyakiti Adeline. Namun sekarang malah aku yang kerepotan membuka pintu itu.

"Adel?" Masih hening hanya ada suata air shower, ia mandi. Aku memutuskan menunggunya sambil menonton tv.

Lama aku menunggunya tapi ia tak kunjung keluar juga. Tiba-tiba aku merasa sakit diperutku dan panas ditangan sebelah kiriku.

"Adel!!!" Pekikku lamgsung tanpa babibu my werewolf mengambil alih menghantam pintu itu berkali-kali agar dapat terlepas, namun yang terjadi malah lubang besar dikayu jati yang kokoh itu.
Aku mendatangi Adeline di bathtub dan melihatnya penuh darah. Astaga!! My love my mate my darlin my ooohhh my world!

Aku mengangkat tubuh adeline, langsung aku berlari menuju klinik masyarakat. Aku menggunakan kekuatan lari serigalaku yang begitu cepat walau begitu, para werewolf tetap melihatku dan mereka yang melihat lunanya seperti ini hanya dapat menunjukan wajah sedih, kecewa, memberi semangat, menangis, dan panik.

Semua pasti menyayangi Luna mereka, apa lagi jika Luna mate Alpha pergi meninggalkan Alpha mereka. Huuuh.. jadi apa pack dan kerajaan ini? (Dan jika lunanya pergi meninggalkan cerita ini, cerita ini tamat dan author bakal digebukin para reader. Ok lanjut)

Aku langsung mendobrak pintu klinik, mereka semua telah mempersiapkan segala sesuatunya. Mungkin ada seseorang yang yelah menghubungi klinik ini sehingga menyiapkan semuanya. Aku membaringkan Adel dengan hati-hati, lalu tanpa disuruh aku berjalan keluar dan menunggu di depan UGD klinik werewolf ini.

-----------

Hayu ada apa dengan Adel? Kenapa ia sampe berdarah seperti itu? Hayyuuu dia bertahan hidup atau....

Jeng jeng jeng

Oh iya, aku tau ini masih pendek. Sengaja soalnya udah ga sabar mau ngasi tau kalo cerita ini bakal tamat sampe anaknya Adel dan Arga memiliki Mate. Kenapa?
Supaya kalian kesel gatau endingnya si anak sama matenya gimana.

Hohoho

Thx to reader, vote, comment, add reading list.

Big Love

ESCAPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang