02. familiar

77 10 0
                                    

Malam itu, suasana sunyi dan sepi. Hanya suara angin menerpa dedaunan yang aku dengar.

"Dik, semuanya sudah dikemas?" Ucap Doffy pada adiknya.

"Sudah kak…" (name) tersenyum.

"Tunggu truk jemputan datang, nanti kita angkut angkut barang sama temen kakak." Doffy tersenyum.

"Iya kak, aku simpen disini ya barangnya." Ucap (name) menyimpan tasnya di depan rumah.

"Ngga ada yang ketinggalan kan?" Ucap Doffy.

"Ngga ada, tadi aku udah cek dua kali kak." (Name) mengangguk pelan.

"Anu… Boa…" (name) melihat pada kakaknya.

"Kakak cuma nurutin perintah tuan, itu kerjaan kakak." Doffy tersenyum.

"Apa Boa orang jahat kak?" (Name) bertanya lagi.

"Sepertinya iya." Doffy mengangguk.

(Name) melirik pada Boa yang ada dipojok ruangan. Ia terus menangis. Kaki dan tangannya diikat, mulutnya disumpal kain.

Truk barang sudah sampai, ada dua orang turun dari truk itu.

"Mana Doffy?" Itulah kata pertama yang orang asing itu katakan.

"Disini." Doffy yang baru turun dari lantai atas menghampiri pada dua orang itu.

"Ayo bantu angkut barangku, malam ini aku harus pindah." Doffy mulai mengangkati barangnya.

(Name) ikut mengangkat barang, namun dicegah oleh Doffy.

"Jaga Boa, jangan sampai kabur." Doffy memberi perintah.

(Name) hanya mengangguk dan duduk dipinggir Boa.
Setelah barang terangkat semua, seorang pria yang mengenakan topi tinggi seperti bangsawan membawa Boa keluar.

"Kamu mau bawa kemana Boa? Apa dia jahat?" (Name) mengikutinya.

"Apa aku kenal kamu?" Pria itu melirik (name) sekilas.

(Name) hanya diam tidak menanggapi perkataan pria itu. Pria yang menyebalkan.

"Sabo, Koza, tolong awasi Boa. Bawa pada tuan muda. Aku akan sampai dalam 25 menit." Doffy mengangkut barang yang tersisa, sampai rumah kontrakan itu benar benar kosong. Ia lalu membawa motor yang ada di halaman rumah tersebut kedepan pintu.

"(Name), ayo." Doffy mengajak adiknya.

"Sebentar kak." Ucap (name) sambil mengunci pintu itu.

"Kuncinya bagaimana?" Tanya (name) lagi.

"Kita akan pergi ke rumah pemilik kontrakannya dulu." Ucap Doffy.

(Name) mengangguk pelan.

Setelah sekitar 25 menit kamu dan Doffy pergi dari rumah kontrakan itu, Doffy membawamu ke sebuah rumah. Rumah itu memiliki dua lantai, namun sangat luas. ada taman disekelilingnya. diluar rumah itu, tampak didominasi warna hitam dan putih, dan pagar berwarna hitam.

Disamping rumah itu, terdapat garasi mobil yang luas.
Lebih kerennya, diatas rumah tersebut memiliki kolam renang.

"Baru saja dua Minggu lalu kita pindah, terus kita pindah lagi." (Name) berjalan menuju rumah itu.

"Uang kakak baru cukup buat beli rumah sama mobilnya sekarang, Kemarin cuma sementara." Doffy mengusap kepala adiknya.

"Tapi kan bisa dikasih DP dulu kak rumah itu." (Name) memegangi tangan kakaknya.

"Tapi ini beda, kakak baru punya uang buat beli rumah tiga hari lalu." Ucap Doffy.

"Kakak punya banyak uang, kerjaan kakak gajinya gede ya?" (Name) menoleh pada kakaknya.

berteman dengan iblis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang