Hari berganti hari, bulan berganti bulan. Hari ini, tepat lebih dari satu bulan (name) pergi bersama SHP diatas kapal Thousand Sunny.
Tidak ada yang berbeda dari sebelumnya, (name) masih tetap disuruh suruh untuk mengerjakan ini itu. Namun, sejak kejadian (name) memberikan buah iblis pada Luffy dan Robin, kru benar benar tidak ada yang mau berbicara padanya. Kecuali Chopper, dan tentu saja, Sanji.
Alasannya bukan karena mereka tidak mau mendapatkan kekuatan mereka kembali. Tapi, ketika mereka mendapatkan buah iblis, maka mereka atau lebih tepatnya Luffy, harus lebih serius untuk meningkatkan kekuatannya untuk menyelamatkan Ace. Mereka berusaha untuk lebih serius saat ini.
Dan mendapatkan buah iblis saat ini, terlalu cepat dari yang mereka perkirakan. Karena ketika Luffy sudah mendapatkan buah iblis, tandanya dia sudah siap menyelamatkan Ace.
Sebuah den den mushi berdering di tempat duduk di tiang bagian depan kapal. Dan saat itu, Nami menjawabnya.
"Moshi moshi?"
"Yohohoho!!"
"Oh Brook, ada apa?"
"Nami-san, aku dari masa depan, tidak menyangka bisa memanggil kalian lewat den den mushi ini!!"
"Yohohoho!!! Salam dari masa depan, makhluk masa lalu." Ucap Brook sambil menirukan suara robot.
"Cepatlah berbicara." Nami mengusap wajahnya.
"Nami-san, dokter Vegapunk mengatakan padaku, jika waktu kalian tidak lama lagi. Karena kalian telah melakukan kesalahan di kesempatan pertama dan kedua, itu mengurangi waktu kalian. Sisa waktu kalian di masa lalu adalah satu bulan. Apa bisa kalian menyelesaikan misi ini dalam waktu satu bulan?"
"Chotto." Nami berlari dan berteriak untuk memanggil semua teman temannya.
"Moshi moshi !!" Luffy merebut den den mushi dari tangan Nami.
"Yohohoho, Luffy-san. Apa semuanya sudah ada didekat den den mushi?"
"Yosh."
"Oke, dengarkan aku, semuanya. Waktu yang kalian miliki di masa lalu hanya tersisa satu bulan. Jika melebihi waktu yang ditentukan, maka kalian semua akan ada di lorong waktu selamanya."
"Itu benar benar seperti hidup tidak, mati pun tidak. Atau seperti mati dalam keadaan penasaran. Dan membuat roh kita bergentayangan di dunia." Robin memasang wajah terkejut.
"Hoi- Robin! Berhentilah mengatakan hal yang mengerikan!" Usopp mendengus kesal.
"Yohohoho, kuharap kalian kembali dengan selamat."
"Tentu saja!" Luffy tersenyum memperlihatkan deretan giginya.
"Luffy-san, aku dan Jinbe berada di laboratorium dokter Vegapunk. Bagaimana jika perjalananmu langsung saja menuju sabaody? Kami akan mengirimkan mu kesana."
"Luffy-kun. Jika kamu ingin pergi kesana dengan usahamu sendiri, itu membutuhkan satu setengah bulan. Itu memakan waktu yang lama. Belum lagi perjalananmu ke impel down dan marineford, itu memakan waktu satu bulan lamanya." Jinbe ikut berbicara.
"Hoi Luffy, kita tidak punya pilihan lain." Franky berdiri dibelakang Luffy, melipat kedua tangannya.
"Ya, aku setuju." Robin mengangguk anggukkan kepalanya. Yang lain ikut mengangguk, tanda mereka menyetujui perkataan Franky.
"Baiklah, sudah ku putuskan. Aku akan mengikuti ide mu." Ucap Luffy tegas.
"Namun ingat, jangan mengacau lagi."
"Wakatta."
"Akan ku tutup panggilannya." Ucap Jinbe lagi.
"Chotto mate." Brook menahan tangan Jinbe yang akan menutup panggilan dari den den mushi.
"Yohohoho, Nami-san." Ucap Brook lagi.
"Bolehkah aku melihat c-"
Kaccha.
Panggilan itu diakhiri sepihak oleh Nami.
"Bersiap siaplah, semuanya. Kita akan menyusuri lorong waktu dan langsung menuju sabaody." Ucap Nami lagi.
Portal waktu kemudian terbuka, dan mereka ditarik kedalamnya. Beberapa menit mereka menyusuri portal waktu, dan akhirnya mereka berada di Sabaody.
Den den mushi berbunyi kembali. Kali ini, Robin yang mengangkatnya.
"Moshi moshi?"
"Akhirnya tersambung." Ucap Jinbe diseberang sana.
"Sekali lagi aku memberitahu, terutama padamu, Luffy-kun dan Zoro-kun. Jangan mengacaukan kesempatan terakhir ini. Kita semua telah berusaha sebisa mungkin untuk mencapai satu tujuan. Selain itu, kalian tidak boleh melakukan sesuatu lagi. Termasuk ingin menyelamatkan Shirohige, ataupun ikut campur dalam perang di Marineford. Ingat, ketika saat itu kalian dipisahkan oleh Kuma ke pulau yang berbeda. Maka kalian akan berada disana sekali lagi, dan tidak boleh ikut campur urusan Luffy di Marineford." Jinbe menekankan kalimat terakhirnya.
Memang benar, saat kesempatan kedua, mereka semua malah pergi ke marineford dan mengacaukan semuanya.
"Catatan, untuk mereka yang tidak ikut pergi ke masa lalu, kalian tidak boleh sampai menemukan diri kalian di masa lalu. Atau kalian akan menghilang."
"HEEE!!!! Lalu aku bagaimana…" Chopper berbicara dengan panik.
"Aku akan meminta Law memberikanmu tumpangan, dia akan tiba sebentar lagi. Beritahukan padanya untuk tidak mendekati kembarannya di masa lalu."
"Yokatta…" Chopper mengusap dadanya.
"Yang harus kita lakukan sekarang adalah menemui pak tua Rayeligh. Dan mendengar berita eksekusi Ace." Franky mengemudikan kapalnya.
"Hoi Chopper, kau tidak boleh bertemu dengan kembaranmu kan? Maka pakailah sebuah jubah." Ucap Zoro.
"Kau boleh ikut, tapi jangan menampakkan dirimu." Ucap Robin.
"Kalau begitu, aku akan memakai jubah bersama (name)." Tegas Chopper.
"Tapi aku tidak pernah ke sabaody?" Ucap (name).
Chopper mendengus kesal, ia kemudian mencubiti (name) dengan gemas.
"Ha'i ha'i, gomennasai. Aku akan ikut bersamamu…"
Semuanya bertatapan, namun tidak ada yang berbicara.
Kemudian Luffy berdehem.
"Baiklah, aku akan pergi duluan." Chopper kemudian turun dari kapal dengan mengenakan jubah, dan (name) mengikutinya.
Lalu semua orang turun dari kapal, dan muncullah Chopper dan Brook dari masa itu.
"Hooii, minnaa!! Tunggu aku!!" Ucapnya.
Chopper yang bersama (name) kemudian menoleh, memperhatikan dirinya di masa lalu.
"Ayo, Chopper. Kita pergi mencari Law. Kamu punya den den mushi kan?" Ucap (name).
"Unn…" Chopper menganggukkan kepalanya.
Raut mukanya sedih, (name) bisa melihat kini Chopper mulai menangis.
"Jangan menangis, Chopper…"
"Siapa yang menangis, bodoh!!!!" Chopper menggeram sembari mengusap mata dan hidungnya.
"Aku anak laki laki kuat… huuu…huuu"
Kini, Chopper berjalan mendahului (name). Menyerukan nama Luffy dan kawan kawannya. Mungkin dia sedih, melihat posisinya tergantikan. Walaupun itu oleh dirinya sendiri dimasa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
berteman dengan iblis
Fantasíaone piece x reader Bagaimana jika kamu berada di dalam dunia one piece dan ikut menjadi bagian kru dari mereka? tapi... mereka semua adalah iblis berhati dingin. Mereka tanpa ragu membunuh orang yang menghalangi jalan mereka. apalagi setelah beber...