Dua

354 36 3
                                    

Ketukan pintu mengiterupsi Yoongi dari mengenakan antingnya didepan meja rias lalu berjalan keluar kamar untuk membukakan pintu, menyambut orang yang memang sudah ia kira, karena janji yang mereka buat sebelumnya. Saat pintu terbuka keduanya saling terpaku satu sama lain, agaknya merasa takjub dengan penampilan masing-masing. Yoongi yang mengenakan long dress tanpa lengan warna dusty yang membingkai pas lekuk tubuhnya dengan belahan dipaha yang cukup tinggi, sedang Jimin mengenakan setelan jas hitam dengan kaos putih tanpa kerah dibalik kemejanya, tampil sedikit formal dari gaya berpakaiannya yang biasa.

Perlu disebutkan mereka berdua ini hendak menghadiri pernikahan Seokjin sahabat Yoongi. Dan kenapa Jimin ikut serta? Itu kerena dua hari yang lalu Yoongi yang memintanya atau bisa dibilang memaksa Jimin. Saat tengah asyik bercumbu dan akan melanjutkan ke sesi inti seperti biasa, mendadak Yoongi menghentikan permainan di tengah jalan, menego Jimin untuk menemaninya ke acara pernikahan temannya atau jika tidak malam itu cukup berakhir begitu saja tanpa ada sex. Sedang Jimin yang hasratnya sudah diujung tanduk tidak ada pilihan lain terpaksa mengiyakan permintaan Yoongi.

Ini untuk pertama kalinya Yoongi meminta sesuatu dari Jimin, itu juga ia lakukan terpaksa karena Heosok yang terus saja mendesaknya ingin datang berdua ke acara pernikahan Seokjin dan Namjoon, jelas Yoongi menolak karena tidak ingin memberi harapan lebih dan berdalih sudah memiliki teman untuk diajaknya, dalam kasusnya akhirnya ia menyeret Jimin sebagai alibi saat bertemu Heosok di acara nanti.

"Tunggu sebentar, antingku masih kurang sebelah..." ujarnya saat sudah selesai mengamati penampilan pemuda di hadapannya itu, cukup tampan pikirnya.

Lalu berlari kecil kembali masuk ke dalam kamar untuk menyempurnakan penampilan. Jimin lantas menunggu duduk di sofa apartemen Yoongi, sudah biasa meski tanpa dipersilahkan terlebih dahulu.

Jimin akui Yoongi luar biasa cantik dengan tampilannya hari ini sampai ia sedikit terkejut saat pertama melihatnya di pintu tadi, ada desiran aneh dihatinya namun segera ia kesampingkan, seperti bukan pada tempatnya.

Tak berselang lama Yoongi keluar kamar lengkap dengan heels cantik dan tas lengan kecil ditangannya, sungguh sempurna. "Ok, siap! Ayo berangkat"

"Tunggu... Naik apa kita kesana? Motorku atau mobilmu?"

Yoongi hanya menanggapi malas pertanyaan Jimin yanh sudah jelas sekali jawabannya, ia rogoh tas kecilnya lalu ia lemparkan kunci mobilnya ke arah Jimin yang spontan ditangkapnya. Lalu mereka berdua berjalan keluar kamar apartemen Yoongi.





*



Sesampainya di acara resepsi pernikahan, Yoongi dan Jimin langsung duduk di kursi kosong yang masih tersedia karena ternyata acara pemberkatan sedang berlangsung, Seokjin dan Namjoon sedang mengucap janji pernikahan mereka di depan altar nampak serasi. Sekilas Yoongi sempat melihat Heosok dibarisan depan yang terlihat senang menyadari kedatangannya namun tak lama ekspresi senang itu berubah datar karena melihat Jimin yang duduk di sampingnya. Ya... siapa yang senang melihat perempuan yang kau sukai bersama pria lain bukan? Interaksi itu pula tak luput dari pandangan Jimin tentunya, mengira mungkin itu sebabnya Yoongi mengajaknya, ternyata dia dijadikan kambing hitam.

Setiap susunan acara telah selesai berlangsung hingga tiba saatnya bagi para tamu undangan memberi ucapan selamat pada kedua mempelai, Yoongi tak ketinggalan maju ke depan dimana mempelai berdiri bersama Jimin yang selalu disampingnya, itu Yoongi yang meminta, agar Jimin tak jauh-jauh dan berakhir membuat keributan.

"Yoongi.... Ku pikir kau tak datang" teriak Seokjin begitu Yoongi dihadapannya, sebenarnya sedari tadi Seokjin telah memperhatikan Yoongi bersama pemuda yang dia gandeng, Seokjin menduga pemuda itulah Jimin, namun tak akan diungkitnya disini, diacara pentingnya, akan ia tagih penjelasan sahabatnya itu di lain kesempatan, pasti.

PURPLE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang