Gerald mengerjapkan matanya, ia melirik jam di dinding menunjukkan pukul 5 sore. Ia menoleh ke arah jendela, langit perlahan lahan mulai gelap. Matahari sebentar lagi akan terbenam di ufuk Barat.
Ia melihat ke samping, dimana Kevin masih tertidur pulas setelah aktifitas panas mereka. Salahkan saja alkohol yang membuat mereka mabuk.Gerald tersenyum singkat saat merasakan tubuh Kevin merapat ke dirinya. Mereka berdua masih sama sama telanjang, hanya selimut yang menutupi tubuh polos mereka.
Gerald beranjak dari atas tempat tidurnya secara perlahan. Ia tidak ingin membangunkan kekasihnya yang masih tertidur pulas. Mungkin ia harus membuat makan malam setelah membersihkan dirinya.
Dengan keadaan yang masih telanjang, Gerald masuk ke kamar mandi, membersihkan diri, tubuhnya benar benar bau sperma.Usai membersihkan diri. Gerald mengantar Kevin kembali ke kediaman Hamilton.
"Ge, terimkasih banyak untuk hari ini"
"Sama sama sayang. Cepat masuk, langsung istirahat ya"
"Hmmm, kau hati hati dijalan"
Memastikan Gerald tak terlihat lagi di pandangannya. Kevin memasuki kediaman Hamilton. Baru beberapa langkah ia berjalan, ia dikejutkan dengan suara saudari sepupu perempuannya. Anak kedua dari Paman dan Bibinya. Adik dari Ayah Kevin sendiri.
"Dari mana kau mendapat pemuda tampan seperti itu?"
Kevin menoleh kesamping, hubungan persaudaraan mereka bisa dibilang tidak cukup baik. Sama seperti merenggang nya hubungan Ayah dan Neneknya.
"Bukan urusanmu"
"Sombong sekali. Apa pacarmu kaya? Kenapa dia naik sepeda motor jelek seperti itu!?"
"Kaya atau miskin. Itu menjadi urusanku" Kevin naik ke lantai 2. Menuju ke kamarnya, meninggalkan sepupu perempuannya yang menatap kepergian Kevin dengan pandangan kesal.
Sampai di kamarnya, Kevin melempar tubuhnya ke tempat tidur. Lelah rasanya, apalagi ia sempat berhubungan badan dengan kekasihnya tadi.
"Kevin?"
Mendengar suara Mama nya, Kevin duduk di pinggiran tempat tidur. Wanita berdarah Asia itu, duduk di samping putra pertamanya.
"Kenapa kemaren tidak pulang hm?"
Kevin menceritakan semua yang ia alami Lusa lalu. Apa yang terjadi di kantor semua ia ceritakan dengan detail pada Mama nya.
"Tidak apa apa. Nanti Kevin bisa mencari pekerjaan baru. Atau kalau mau bisa bergabung bersama Daddy mu di perusahaan keluarga Hamilton" Ucapnya sambil mengusap bahu putranya.
"Nanti Kevin pikirkan lagi ma, Mama tau sendiri nenek seperti apa" Ucap Kevin, mengingat perusahaan keluarga Hamilton masih di pimpin oleh Neneknya, setelah kakeknya berpulang.
"Ganti bajumu. Setelah ini kita makan bersama"
"Iya Ma"
Mendengar suara pintu tertutup. Kevin menghela nafas panjang. Buru buru ia segera mengganti bajunya, lalu turun ke lantai dasar. Beberapa keluarganya sudah duduk di meja makan. Sepupu laki lakinya, Jonas atau Kakak dari Giselle. Sepupu perempuannya yang sangat menyebalkan.
Beberapa menit menunggu, seluruh anggota keluarganya berkumpul di meja makan. Mereka pun melanjutkan kegiatan makan malam dengan diiringi suara dentingan sendok.
"Kevin, Daddymu sudah mengatakan padaku. Kau mengajukan surat resign dari perusahaan tempatmu bekerja?" Semua orang di meja makan menoleh ke arah Kevin.
"Iya nenek"
"Mulai besok kau bisa bekerja di perusahaan Hamilton" Usai mengatakan hal itu, kepala keluarga Hamilton tersebut meninggalkan meja makan, pergi ke ruang tamu untuk bersantai. Nenek Hamilton memang tidak menyukai cucu laki lakinya tersebut, tapi secara kepintaran, Kevin jelas lebih mengungguli cucu kesayangannya Jonas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gerald Duncan (BxB)
Non-FictionJesslyn yang menyesal melepas Gerald, setelah ia tau kalau mantan suaminya berasal dari keluarga konglomerat. Cek Prolog.