Bab 14.

2.6K 253 4
                                    

Matahari mulai mencapai titik tertinggi, cuaca terasa cukup panas, namun angin bertiup cukup kencang. Kedua pasangan kekasih yang sedang menikmati quality time sama sekali tidak merasa terusik, Kevin bersandar di dada bidang Gerald, tangannya memainkan jari jemari kekasihnya, sampai sebuah suara mengintrupsi keduanya.

"Maaf mengganggu Tuan Muda, Tuan Besar memanggil anda"

"Baik, katakan kami akan segera kesana"

Kevin mendongak, menatap Gerald dengan pandangan bertanya. "Ada apa Ge?"

"Kakek menyuruh kita untuk masuk, lagipula sebentar lagi keluargamu akan datang bukan?"

"ah benar juga, aku sampai lupa"

Sampai di dalam mansion, sepasang kekasih itu pergi ke kamar untuk membersihkan diri, baju semi formal telah disiapkan sebelumnya. Usai berpakaian, mereka pergi menuju ruang tamu. Menunggu kedatangan keluarga Hamilton.

Di Kediaman Hamilton, semua keluarga telah bersiap, si Nyonya Tua itu menjadi salah satu orang yang sangat antusias. Dia sangat tidak sabar untuk menginjakkan kakinya di mansion calon besannya. Ronan menatap putrinya dengan kagum, ia sangat berharap banyak pada Gissele. 

"Ayah bagaimana? apa aku terlihat cantik hari ini?" Tanya Gissele.

"Putriku sangat cantik sekali hari ini, ingat, kau harus bisa menarik perhatian Gerald"

"Tentu saja Ayah, aku akan memikat Gerald hingga ia melupakan sepupuku yang pecundang itu"

Keluarga berisikan empat orang itu menyeringai bersamaan, Jonas mempunyai rencananya sendiri, jika adiknya berhasil menjadi menantu di Keluarga Duncan, itu akan memudahkan dirinya untuk mencapai apapun yang dia inginkan.

Keluarga Hamilton meninggalkan kediaman pukul 12 siang tepat, 2 mobil mereka gunakan untuk pergi menuju ke mansion keluarga Duncan. Beberapa menit di perjalanan, mobil yang mereka tumpangi sampai di kawasan perumahan elit, tidak sembarang orang bisa membeli rumah disini.

"Wah, bukankah ini salah satu kawasan perumahan paling mahal di negara ini? akan sangat bagus jika kita punya rumah disini" Rumah yang dihuni Keluarga Hamilton hingga kini bisa dibilang sudah sangat kuno, si Nyonya tua sangat ingin mempunyai rumah bagus dan mewah. Salah satu simbol kekayaan adalah rumah yang bagus bukan?

"Ibu sepertinya kita sudah sampai" Nyonya Hamilton meluruskan pandangannya, sebuah gerbang besar menyapa penglihatannya, beberapa bodyguard berbadan besar menjaga di gerbang utama. Mobil yang mereka kendarai memasuki kawasan mansion. 

"Astaga, jadi seperti ini mansion keluarga Duncan? rumah kita hanyalah gubuk biasa jika dibandingkan dengan kediaman mereka"

Semua orang yang ada di dalam mobil memandang takjub objek yang mereka lihat, rumah ini dipenuhi taman yang indah, halaman yang sangat luas, dan juga sebuah danau buatan. Kumpulan bunga tulip warna warni menarik atensi si Nyonya Tua, sedari dulu wanita tua itu sangat menyukai bunga tulip, dia memang punya kebuh bunga tulip dirumahnya, tapi tidak sebesar dan seluas kebun bunga tulip milik keluarga Duncan.

Sampai di depan pintu utama, seorang pengawal membuka pintu mobil, semua anggota keluarga Duncan berdiri, berjejer rapi sebelum akhirnya menaiki beberapa anak tangga, menuju pintu utama.

"Selamat datang, silahkan masuk, Tuan Besar telah menunggu anda di dalam" Nyonya Hamilton tersenyum singkat, melihat banyak pelayan yang berjejer rapi menyambut mereka, seolah olah mereka pemilik mansion rumah ini.

Sekali lagi mereka berdecak kagum melihat bagian dalam dari manison, gaya arsitektur eropa menyapa penglihatan mereka, terdapat banyak barang barang mahal yang berjejer rapi di atas meja, maupun lantai. Giselle mendecih singkat, dia benar benar sangat iri dengan sepupunya, kenapa lelaki berdarah asian itu sangat beruntung? bisa menikmati kehidupan semewah ini. 

Gerald Duncan (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang