Gerald terbangun dari tidurnya, ia meraba tempat tidur disampingnya, kosong. Ia berjalan ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menyikat gigi. berjalan menuju dapur, dan melihat sepiring sarapan dan segelas susu yang masih hangat, tertata rapi di atas meja. Tidak lupa sebuah tulisan note kecil di sampingnya.
'Ge aku pergi dulu, Ayah menelfonku, ada hal mendesak yang harus segera kuurus, habiskan sarapanmu, jangan lupa nanti malam untuk datang. Love you - Kevin'
Gerald tersenyum singkat membaca note singkat dari kekasihnya, ia memakan sarapan yang dibuat Kevin,meminum segelas susu hingga tandas. Hari ini akan sangat panjang, baru saja ia menerima pesan singkat dari Freya untuk segera menuju kediaman utama Keluarga Duncan. Segala persiapan untuk acara nanti malam telah tertata di sana, mulai dari desainer hingga MUA semua telah disiapkan dengan matang oleh kepala keluarga Duncan.
Malam telah tiba, Acara yang diselenggarakan oleh keluarga Hamilton 1 jam lagi akan dimulai. Gerald berdiri di depan cermin, ia memakai setelah jas yang di desain langsung oleh desainer ternama, tidak lupa make up tipis dipoles dengan apik, menambah kesan maskulin.
"Kau sangat mirip dengan Ayahmu" Gerald melihat ke arah cermin, kakeknya berjalan di belakang tubuhnya, dengan tongkat di tangan kirinya. Penampilannya tak kalah tampan.
"Pakai ini" Tuan Louis memasang sebuah jam tangan di pergelangan tangan kiri Cucunya. Ia tersenyum singkat. "Ini jam tangan favorit Ayahmu, dia selalu memakainya di acara acara penting"
Gerald menunduk kebawah, melihat tangan kirinya telah terpasang jam tangan yang terlihat mewah. Jam tangan peninggalan mendiang Ayahnya.
"Aku akan menyimpannya dengan baik"
Tuan Louis mengangguk singkat. "Sudah siap? Acara sebentar lagi akan dimulai, kekasihmu pasti sudah menunggu" Gerald mengangguk sebagai balasan. Mereka berdua berjalan beriringan, di sebalah kanan dan kiri, banyak pelayan menunduk dengan hormat. Untuk yang pertama kalinya Kakek dan Cucu itu akan menghadiri acara resmi bersama. Keduanya terlihat sangat gagah, aura kepemimpinan melekat dalam diri keduanya. Pelayan pelayan muda saling berbisik, memuji betapa tampannya Tuan Muda mereka.
Mobil telah terparkir dengan sempurna di depan pintu utama, Freya Higgins tersenyum saat melihat atasannya berjalan beriringan. Dengan sigap, ia membuka pintu mobil. Memperpersilahkan mereka untuk masuk. Freya duduk di depan, bersama dengan sopir.
"Jalan"
"Baik Nona"
Sedikit lagi mobil yang mereka kendarai masuk kedalam hotel tempat acara diselenggarakan, Gerald meminta supir untuk berhenti di pinggir jalan.
"Ada apa Ge?" Tanya Tuan Louis, menatap cucunya dengan bingung.
"Kakek aku akan turun disini saja, agar tidak ada orang yang curiga"
"Baiklah kalau begitu"
Gerald membuka pintu mobil, memperhatikan mobil yang ditumpangi Freya dan Kakeknya masuk kedalam pelataran hotel, barulah ia berjalan. Suasana sekitar tampak sangat ramai, nampaknya Nyonya Tua dari keluarga Hamilton tidak main main dengan ucapannya, banyak sekali orang yang dia undang.
Kevin melirik jam tangannya, sebentar lagi acara akan dimulai, sementara kekasihnya masih belum menampakkan batang hidungnya. Ia menoleh kesana kemari, barulah netranya bertemu dengan pandang dengan Gerald, Kevin terpaku beberapa saat, benarkah itu kekasihnya Gerald? Kenapa sangat tampan sekali. Kevin menghampiri Gerald.
"Benarkah ini pacarku Gerald? aku hampir tidak mengenali dirimu Ge, Astaga kau sangat tampan malam ini, tapi aku lebih tampan sih" Gerald tersenyum mendengar ucapan kekasihnya, keduanya berjalan masuk, Kevin menggandeng tangan Gerald masuk kedalam Ballroom.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gerald Duncan (BxB)
Non-FictionJesslyn yang menyesal melepas Gerald, setelah ia tau kalau mantan suaminya berasal dari keluarga konglomerat. Cek Prolog.