Bab 15.

2.3K 227 5
                                    

Warning🔞⚠️
Ada sedikit adegan anu

Kevin mengerjapkan matanya, melirik jam di dinding, waktu menunjukkan pukul 5 pagi. Dengan perlahan dia mengangkat tangan Gerald yang melingkar di pinggangnya. Perlahan ia turun dari tempat tidur, dan membenarkan posisi selimut. Dikarenakan masih terlalu pagi untuk membangunkan kekasihnya, Kevin pergi ke lantai dasar, pergi ke dapur dan membantu ibunya menyiapkan sarapan.

"Morning Ma"

Wanita paruh baya itu menoleh saat mendengar suara putranya, Kevin berdiri di samping Ibunya, dan membersihkan sayur di westafel.

"Morning honey, kenapa bangun pagi sekali?"

"Entah, dari para tidur lagi. Lebih baik aku membantu memasak. Gerald juga masih tidur, semalam dia memintaku untuk membangunkan dia jam 6 pagi. Hari ini dia akan pergi ke kantor untuk yang pertama kali sebagai cucu Kakek Louis"

Tidak ada pembicaraan lagi setelahnya, keduanya sibuk dengan urusan dapur, sampai jam menunjukkan pukul 6 pagi. Kevin naik ke lantai atas, hendak membangunkan Gerald. Tapi ia melihat saudari sepupunya Gissele sedang mengintip mungkin di depan pintu kamarnya.

"Sedang apa kau disini?"

Mendengar suara yang tak asing, Gissele terperanjat terkejut. Tidak sengaja tadi ia melihat di celah pintu yang terbuka, Gerald yang masih tertidur tanpa pakaian. Terlihat sangat menggoda.

"Uh tidak ada" buru buru wanita itu pergi. Meninggalkan Kevin yang menatapnya dengan pandangan penuh curiga. Sejak awal dia sadar jika sepupunya itu mungkin memiliki ketertarikan pada kekasihnya.

Kevin masuk ke dalam kamarnya, tak lupa mengunci pintu, menghindari tamu tak undang. Ia berjalan mendekat ke arah tempat tidur, dimana Gerald masih tertidur pulas tanpa terganggu dengan kehadirannya.

"Bangun pemalas. Ini sudah pukul 6 pagi"

Gerald melenguh, merasakan usapan nyaman di kepalanya, perlahan ia membuka matanya, ia tersenyum kemudian saat melihat wajah kekasihnya yang tampak segar.

"5 menit lagi sayang, aku masih mengantuk" Lelaki tampan itu menutup matanya lagi. Kevin menghela nafas ringan, menunggu selama 5 menit, kemudian ia membangunkan Gerald lagi.

"Ge, ini sudah 5 menit. Sekarang bangun, ingat hari ini kau akan pergi ke kantor, jangan sampai kau terlambat, atau Kakek Louis akan memarahimu"

"Aku akan bangun jika kau memberiku ciuman"

Sesuai dengan permintaan kekasihnya, Kevin mengecup bibir Gerald, lalu ia merasakan kepalanya di tahan, ciuman intens terjadi, Gerald melumat bibir kekasihnya dengan rakus, sesekali ia menghisap lidah Kevin sampai pemuda itu sedikit kuwalahan mengimbangi ciuman Gerald.

Puas dengan bibir kekasihnya, Gerald mulai mencium leher Kevin dengan intens, ia menyeringai kecil, kemudian  menghisap leher kekasihnya hingga Kevin mendesah kecil, sedikit tersentak merasakan hisapan kuat di area lehernya. Gerald memegang tangan Kevin, menuntunnya untuk memegang area kebanggaannya yang terbangun.

Kevin meremas penis Gerald yang masih terbungkus celana. Ciuman keduanya makin dalam dan basah, perlahan Kevin memasukkan tangannya ke dalam celana piama yang di pakai Gerald. Ia memegang penis besar Gerald yang terasa hangat di tangannya.

"Sayang, boleh ya? 5 menit saja" Mengerti maksud kekasihnya, Kevin berbaring tengkurap di antara kaki Gerald, perlahan ia menurunkan celana dan juga dalaman yang di pakai Gerald. Ia memegang penis Gerald, kemudian memasukkannya ke dalam mulut.

Gerald mendesah, mendongakkan kepalanya ke atas merasakan mulut hangat kekasihnya. Kevin menjilat batang panjang kekasihnya dengan semangat, sesekali ia menjilat lubang kemaluan Gerald, hingga pemuda tampan itu mendesah semakin kencang. Merasakan kemaluan Gerald semakin berkedut hendak memuntahkan isinya. Kevin mempercepat gerakannya, hingga cairan putih kental itu menyembur memenuhi area mulutnya.

Gerald Duncan (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang