Alin pagi - pagi sudah bersiap untuk pergi sekolah, tapi saat dia turun ke bawah, dia melihat si kutu kupret yg Selalu mengganggu kehidupannya
"Mau ngapain Lo?" Ketus Alin
"Dek yg sopan sama calon suami" tegur Maminya
"Ih mami, adek gak mau nikah sama dia!" Kesal Alin
"Udah, Jangan ribut. Ayo makan, papi udah laper" lerai Farhan
"Ayo nak jean, sarapan bareng" ajak tita
Sedangkan Alin mendengus kesal, belum jadi menantu sudah merebut perhatian Maminya, awas saja jika Jean benar-benar mengambil hati sang mami
"Dek, gak usah ngedumel cepet makan, mau gue suapin?" Ucap Arlan
"Ogah" tolak Alin
Mereka makan dengan tenang, hingga tita merusak mood Alin"pernikahan kalian gak akan pesta besar-besaran, cuma keluarga yg Dateng"
"Mi" ucap Alin tak terima
"Alin gak mau nikah" lanjutnya
"Ayolah dek, turutin semua keinginan kita" Ucap tita
"Boleh, tapi adek mau minta satu permintaan" ucap Alin
"Apa?"
"Izinin adek balapan"
"Nggak, mami gak akan pernah ngizinin kamu" larang tita
"Yaudah, aku juga gak mau nikah sama dia" Alin mengambil tasnya lalu pergi
"Eummm, om, Tan, bang. Jean pergi dulu, assalamualaikum" Jean berlari mengejar Alin
Alin yg akan memakai helmnya di tarik oleh Jean"gak salah gue, emng bener Lo gak pernah sopan sama siapapun, termasuk orangtua Lo sendiri"
Alin menghempas tangan Jean"ini semua gara-gara Lo, masa depan gue bakal hancur"
"Apa buktinya?"
"Gue gak mau nikah sama Lo Jean!" Bentak Alin
Jean tersenyum miring "emng gue mau?, Alin-alin bisa nggak si Lo itu ikutin rencana gue" kesal Jean
"Ogah"
"Ayo kita Nikah, setelah satu tahun kita cerai" ucap Jean membuat Alin terpaku
"Jean, gue gak mau permainin pernikahan. Lagipula gue gak mau jadi janda muda" ujar Alin kesal
"Yaudah nikah beneran sama gue, tapi maaf. Gue gak bisa Nerima Lo di hati gue" Alin terkekeh
"Dan gue gak mau itu, sadar gak sih je? Dengan Lo ngomong gitu, sama aja Lo gak ngehargain gue je" ucap Alin, gadis itu memakai helm nya lalu menaiki motornya
"Sampai kapanpun gue gak akan pernah Nerima seseorang yg belum selesai dengan masalalunya" ucap Alin sebelum menjalankan motornya
Jean menatap kepergian Alin, Pria itu memutar bola matanya malas"cuma ngomong gitu aja baperan" ucap Jean
Pria itu menaiki mobilnya, dia melajukan mobilnya menuju ke sekolah. Bahkan di mobil pun dia belum menyadari kesalahan yg di perbuatanya. Jean tidak akan pernah Merasa bersalah jika tidak ada seseorang yg menegurnya
Bahkan saat dia tak sengaja melukai Alin, dia Harus di bentak bahkan di nasihati ketiga sahabatnya dulu baru menyadarinya kesalahannya
Di sekolah, Jean sampai tepat waktu. Dia melihat motor alin yg sudah terparkir di parkiran motor. Pria itu berjalan menyusuri koridor, tapi pria itu mengerutkan keningnya karena keadaan sekolah tidak seperti biasanya
Yg biasanya saat dia datang ke sekolah para Gadis akan menyambut nya dan menyapanya, tapi sekarang mereka seperti tidak menganggap kehadiran Jean sama sekali
"Kenapa sih gak jelas" gumam Pria itu
Di kelas, Jean menatap ketiga sahabatnya "je liat deh" panggil zayn yg melihat kedatangan Jean
"Apa?"
Jean mengepalkan tangannya melihat video yg menampilkan dirinya yg tengah membentak Alin saat itu, bahkan disana banyak yg berkomentar tidak menyenangkan
"Jean di panggil kepala sekolah" ucap salah satu teman sekelasnya
Pria itu menghela nafasnya lalu pergi keluar kelas, tapi tepat saat dia akan turun tangga, dia melihat Alin bersama teman-temannya akan menaiki tangga
Mata Alin bertubrukan dengan Jean membuat gadis itu dengan cepat mengalihkan pandangannya "ayo naik" ucap Alin
Jean merasakan jika alin melewati nya, tangannya kembali mengepal. Dia tahu sekarang siapa penyebab dia mendapatkan masalah
Di ruangan kepala sekolah, Jean menatap pak Sean dengan malas "om, Jean gak salah" ucap Pria itu
"Jean, kamu tau? Karna kamu buat masalah. Om sampai dimarahi kakek kamu" ucap Sean yg notabenya adik dari sang bunda
"Tapi om, dia duluan yg buat Jean marah" kesal Jean
"Om denger dari ayah kamu je, dia calon istri kamu kan?"
"Om, Jean gak mau menikah!" Ucap Jean meninggikan suaranya
"Jalani aja je, kamu kira orangtua kamu menikah karena cinta? Nggak!, Ayah sama bunda kamu di jodohkan, tapi sekarang, mereka hidup bahagia dan punya kamu sama mbak kamu je" jelas Sean
"Ingat Jean, cinta akan datang dengan sendirinya. Kalo kalian sering ketemu, ngobrol. Cinta itu akan datang seiring berjalannya waktu. ingat kata om, Alin perempuan terbaik, dia perempuan yg akan sukses di masa depan, kamu yakin sia-siain dia?" Tanya Sean
"Dibayar berapa sama ayah om?" Sean Menghela nafasnya
"Kalo kamu nggak mau, biar Alin sama Shaka aja kalo gitu" ucap Sean membuat Jean menggeleng
"Gak usah, bang Shaka udah punya cewek juga " ucap Jean
"Ya gapapa, Shaka biar punya pacar 2"
"Dih sesat, mau Abang bilangin bunda?" Sean terkekeh
"Tukang ngadu. Yaudah sana, belajar yg bener jangan terlalu benci sama Alin, dia calon kamu. Nanti jatuh cinta" ucap Sean
"Gak akan" ucap Jean
"Om dari tdi rekam loh omongan kamu je, nanti kalo kamu beneran jatuh cinta sama dia, om bakal sebar rekaman itu" ucap Sean
" Om sama bunda sama aja, nyebelin" kesal Jean lalu pergi dari ruangan Sean
Tbc
"Maaf, kita kenal bro?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jean & Alin (END)
Teen Fiction"orang baru akan kalah dengan orang yg ada di masalalu" - Alin