"T-takut" lirih wanita itu dengan kesakitan
"Ada gue, Lo gak perlu takut, gue selalu disini" ucap Arga menenangkan Alin
"Tangan Lo..." Arga menatap tangannya yang berlumuran darah
Arga terkekeh "gapapa kok, luka sedikit doang"
"Maafin gue" ucap Alin lemah
Arga hanya tersenyum untuk menanggapi, sampai seorang dokter datang untuk mengecek kondisi Alin "saya cek pembukaan nya dulu ya bu" ucap dokter itu
Alin mengangguk "udah pembukaan 10, sus siapkan ruang bersalin" ucap dokter itu
Skip, diruang bersalin, Alin terus merintih kesakitan, sedangkan diluar Arga mondar-mandir tidak jelas karena benar-benar khawatir pada Alin dan bayinya
Hingga saat dia tengah berdoa, pintu ruangan bersalin terbuka "suaminya nona Alin?"
Arga membuka matanya "benar anda suaminya nona Alin? Ayo masuk pak, istri anda butuh di dampingi" ucap seorang suster
"S-saya b-"
"Pak, gak usah takut. Istri anda butuh di dampingi" dengan helaan nafas berat, Arga mengangguk mengiyakan
Di dalam, Arga melihat Alin dengan keringat bercucuran di dahinya, bahkan pria itu juga melihat air mata yang mengalir"lin"
Alin memegang tangan Arga dengan kuat "sakit hiks, gue gak sanggup"
Arga menggeleng lalu mengecup tangan Alin "Lo kuat, ayo sebentar lagi Lo ketemu sama anak Lo, Lo pasti bisa alina"
"Ngejan lebih kuat Bu, kepalanya sudah mulai terlihat" ucap dokter
"Everything will be fine, I'm here " ucap Arga menyemangati
Dengan satu tarikan nafas, Alin mengejan dengan keras, masih belum keluar, Alin tidak sanggup lagi, rasanya nyawanya sudah di ujung tanduk, tapi dia juga bersyukur karena bisa merasakan nikmatnya melahirkan
"Sekali lagi"
Alin memejamkan matanya lalu mengejan lebih kuat dari sebelumnya, Arga pun yang melihat itu ikut mengejan. Hingga suara tangisan bayi membuat keduanya bernafas lega, Alin yang sudah kelelahan tak sadarkan diri
"Alin, Alina hei??" Arga panik menepuk pipi Alin
"Dok, Alin..."
"Tenang pak, Bu Alin hanya kelelahan" ucap dokter itu
✈️•✈️•✈️
"Airlangga jevandra" ucap Alin
"Bagus" ucap Arga sembari mengelus pipi bayi yang berada di gendongannya
"Makasih ya ga, makasih udah mau adzanin anak gue" Arga terkekeh
"Sama-sama, iyakan jev? Kamu suka kan di adzanin sama panda?" Alin tersenyum
"Kenapa harus panda, kenapa gak beruang aja?"
Arga memutar bola matanya malas "bunda kamu cerewet" bisik Arga pada jevan
"Gue denger"
Arga menjulurkan lidahnya pada alin "jevan di pihak gue"
Jam menunjukkan pukul 9 malam, wanita itu masih khawatir pada orangtuanya yang masih belum datang juga, tadi Alin sudah menyuruh Arga menjemput orangtuanya, tapi mereka belum datang juga
Dan sekarang Alin tengah menyusui putranya yang sedari tadi rewel, wanita itu sedikit meringis merasakan geli ketikan putingnya di sedot oleh putranya
"Alin gue da-ANJING!" Alin reflek menutup dadanya menggunakan selimut
KAMU SEDANG MEMBACA
Jean & Alin (END)
Teen Fiction"orang baru akan kalah dengan orang yg ada di masalalu" - Alin