2 bulan
Dan tepat 1 tahun mereka menikah, Alin bingung bagaimana dia mengakhiri semuanya, mereka sudah lulus dari sekolah, dan kini Alin tengah menyiapkan barang-barang yang akan dia bawa setelah perceraiannya dengan Jean
Ya, dia dan Jean sudah sepakat akan bercerai setelah satu tahun walaupun sebenarnya Jean tidak mau. "Lin, kita omongin ini baik-baik ya?"
"Gak ada yang bisa kita omongin je, semuanya udah mau berakhir" ucap Alin
"Kita mulai dari awal kan bisa? Gue gak mau kehilangan lo" Alin terkekeh
"Gak mau kehilangan gue? Tapi Lo sendiri yang ngode seakan gue harus pergi dari kehidupan Lo" Jean mengerutkan keningnya
"Maksud Lo apa sih lin? Gue gak paham"
"Lo sama mantan, eh maksudnya tuh pacar Lo itu selalu jalan berdua, main di apartemen, ke hotel, dan lain sebagainya. Apa itu gak ngode biar gue pergi dari hidup Lo, Lo seakan gak tau apa-apa je, disini gue yang sakit, gue udah ngelakuin apa aja yang Lo mau, harusnya gue gak terbuai sama omongan Lo waktu itu" Alin mengusap air mata yang membasahi pipinya
"Lin, gue gak balikan sama bian"
"Gak balikan apa?, gak seharusnya Lo berhubungan sama dia disaat Lo punya istri jean!" Bentak Alin
"Lo gak usah fitnah gue bangsat!"teriak Jean yang terpancing emosi
"Fitnah?, bahkan selingkuhan ah maksudnya cewek Lo sendiri yang bilang, anjing!. Lo pernah tidur kan sama dia?"
Alin mengambil ponsel lalu melemparnya ke arah Jean "apa bukti itu gak cukup?, disini gue sadar je, gue cuma sosok pengganti, hati Lo selamanya akan tetap di orang lama" ucap Alin
"Karena orang baru akan kalah dengan orang yang ada di masalalu" ucap Alin tajam
"Lin, gue gak selingkuh!"
Alin mengangguk"iya Lo gak selingkuh, gue yang jadi selingkuhan je, bukannya cewek Lo sendiri yang bilang kalo kalian belum Pernah putus?, so sekarang apa yang harus dipertahankan?"
Jean menggenggam tangan istrinya"gue gak mau cerai na, gue gak bisa" lirih pria itu
Alin menatap mata coklat suaminya "kita bisa pisah baik-baik je, gue gak bisa lanjutin hubungan ini lagi, gue benci perselingkuhan, apapun alasan Lo, gue gak bisa percaya. Maaf, gue cuma mau akhiri rasa sakit gue je"
Jean meneteskan air matanya lalu memeluk erat Alin "gue gak bisa hidup tanpa Lo na, gak bisa"
Alin diam tanpa membalas pelukan Jean "gue hamil"
Deg
"Tapi gue mau kita cerai" lanjut wanita itu
"Nggak na, kita gak bisa cerai. Lo hamil!"
"Bisa kok, gue udah urus perceraian kita je. Makasih buat semuanya, gue bisa ngurus anak gue sendiri Lo gak perlu khawatir, lebih baik Lo urus cewek Lo biar gak selalu pamer aib sendiri" ucap Alin
✈️•✈️•✈️
"Kamu yakin sama keputusan kamu?" Alin mengangguk
"Keputusan aku udah bulat Pi, aku udah gak sanggup lagi. Aku benci perselingkuhan" ucap Alin
Farhan menarik putrinya kedalam pelukannya"maafin papi karena udah jodohin kamu sayang, maaf" alin menggeleng
"Itu bukan salah papi" cicitnya pelan
"Alin" keduanya menoleh ke arah sumber suara
"A-ayah.."
"Maaf karena Jean sudah menyakitimu" ucap Zaky
Alin mengangguk "itu udah takdir yah, aku juga minta maaf"
Zaky mengelus rambut menantunya"jaga anak kamu baik-baik disana, nanti ayah sama bunda akan selalu ngunjungin kamu" ucapnya
"Makasih ayah, dan maaf"
"Gak usah minta maaf, berbahagialah Alin. Ayah disini gagal mendidik Jean" Alin memeluk mertuanya itu
"Ini bukan salah ayah"
"Dek, ayo" Alin melepas pelukannya, lalu menatap keempat orang di depannya
"Aku pergi ya"
Tari mengusap air matanya" hati-hati sayang" Alin mengangguk
"Bund, maaf" tari menggeleng
"Kamu gak salah sayang, jaga cucu bunda ya"
"Iya bunda"
Alin berpamitan kepada orang tuanya dan orangtua Jean. Dia akan pergi, pergi memulai hidupnya yang Baru tanpa orangtua, saudara bahkan suaminya. Sudah cukup dia menyiksa dirinya untuk tetap bersama Jean
"Dek" Alin tersenyum
"Ayo"
Alin berjalan dibelakang Arlan, wanita itu mengusap perutnya yang masih rata 'maafin bunda sayang, maaf karena gak bisa mempertahankan semuanya, bunda udah capek sama keadaan, maaf' ucap batinnya
Di mobil, Alin hanya diam dengan menatap jalanan. Dia di antar oleh Arlan menuju stasiun. Tujuan wanita itu adalah Jogja, tempat dimana dia dibesarkan, walaupun disana tidak ada saudara ataupun teman
Sesampainya di stasiun, Alin langsung memeluk sang Abang sebelum dia pergi meninggalkan pria itu "jaga diri ya bang, gue harap secepatnya gue dapet undangan dari lo"
Arlan terkekeh "dek, gue kan pernah bilang kalo gue gak bakal nikah sebelum adek gue nikah" ucap pria itu
"Selama 1 tahun ini Lo kemana aja bang, bahkan sampe adek Lo jadi janda Lo gak nikah tuh" ujar Alin
Pria itu memutar bola matanya malas "kalo ada pasangannya udah gue nikahin. Lah ini gue gak ada pasangannya, mau nikah sama siapa? Monyet?" Aku terkekeh
"Maaf ya, pasti Lo udah mau nikah, eh sekarang harus nunggu lagi. Tapi bang, kalo Lo mau nikah, silahkan, gue gak akan pernah ngelarang Lo, gue bakal bahagia kok, jadi Lo gak perlu khawatirin gue" ucap Alin
Arlan mengelus rambut adiknya lalu menggeleng "gue harus jaga Lo sampe Lo dapatin orang yang tepat, bukan kayak mantan suami Lo itu"
"Bang...."
Tbc
Hayolo, yuk pilih - pilih
Tim cerai
Tim rujuk
KAMU SEDANG MEMBACA
Jean & Alin (END)
Genç Kurgu"orang baru akan kalah dengan orang yg ada di masalalu" - Alin