"Apakah kalian mengobrol dengan baik?"
Tanya Jisung setelah mereka bertiga menempatkan diri dimeja makan. Terlihat seperti keluarga bahagia yang sedang makan malam. Dan yang ditanya hanya saling menatap tanpa mengeluarkan sepatah kata.
"Ya Na Jaemin tetangga yang baik dan menyenangkan"
Jawab sang Dominant sambil memperhatikan sosok yang disebutnya."Benarkah? Kupikir dia hanya manusia membosankan yang tak banyak bicara"
Mendengar ucapan tak sopan anaknya, sang Ayah menegur dengan marganya.
"Jung"
"Hanya bercanda Ayah, tapi dia memang seperti itu saat bersamaku. Bagaimana bisa dia jadi baik dan menyenangkan saat bersama Ayah?"
Sontak Jaemin tersedak makanannya sendiri. Dengan sigap sang Alpha menuangkan air putih dan memberikannya pada Jaemin, diteguknya kasar air putih itu hingga tak bersisa, diikuti nafasnya yang tersengal-senggal. Ia baru menyadari telapak tangan dingin sedari tadi mengelus punggung sempitnya hingga menimbulkan rasa hangat disana.
Ia menatap si pelaku yang sudah kembali pada tempatnya semula
"Kau tidak perlu melakukan itu Tuan Jung"
"Jeno, panggil saja Jeno. Kita bukanlah rekan kerja sehingga mengharuskanmu memanggil margaku"
"Kau tidak keberatan?"
"Mengapa aku harus keberatan, Jeno adalah namaku sendiri"
"Bukan itu maksudku, bukankah usia kita terpaut cukup jauh?"
Rupanya Omega kecil ini berusaha menanyakan usia sang Alpha dengan caranya sendiri.
"Benar, aku hanya pria tua yang sudah berkepala tiga"
"Tiga puluh?"
Sang Alpha menganggukan kepalanya.
Jaemin sedikit tak percaya, lantaran wajah Jeno bahkan terlihat seperti seumuran dengannya. Wah pria ini benar- benar awet muda"Kita terpaut lima tahun"
"Usiamu.. Dua puluh lima?"
Kini gantian Jaemin yang menganggukan kepalanya.
"Usia dimana para Omega seharusnya sudah melakukan pengikatan dengan Alphanya"
Ujar sang Alpha sedikit memelankan nada suaranya, karena ia belum melupakan adanya Jisung yang sedari tadi hanya menyimak sambil memakan makanannya.
"Ya kau benar, Jeno"
Sang pemilik nama pun tak menutupi senyumannya ketika mendengar Jaemin tak lagi memanggil dengan marganya.
Jeno tampak sedikit ragu-ragu untuk menanyakannya, tapi ia sudah terlanjur penasaran
"Apa kau sudah-"
"Belum"
Belum sempat Jeno menyelesaikan ucapnya Jaemin menyela karna ia tau kearah mana pertanyaan Jeno.
Jeno merasa sangat bersalah dan menyesal terlebih ketika melihat Jaemin yang tak nyaman akan pertanyaannya.
"Ah maafkan aku, aku tak bermaksud, aku benar-benar minta maaf Na jaemin"
"Tidak apa-apa"
Padahal hanya pertanyaan singkat mengenai pengikatan, tapi sukses membuat Jaemin memerah dan tanpa sadar menguarkan Feromonnya keudara. Apa ini benar-benar Jaemin, kapan terakhir ia merasakan seperti ini pun ia tak ingat, karena ini memang kali pertamanya tubuhnya memberikan respon memalukan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nalectra
FantasyHanya cerita murahan dimana seorang pembunuh bayaran yang jatuh cinta pada targetnya sendiri Start:17 juli 2022 End:-