[14] Melamar

81 9 0
                                    

"Omong kosong macam apa ini Na"

Jaemin mengarahkan pandangannya pada Alpha disampingnya, melingkarkan tangannya pada lengan kekar Jeno sebelum berujar "ini bukan omong kosong Lucas, kami berdua saling mencintai"

Jeno masih diam seribu bahasa, mencerna apapun yang keluar dari mulut omega manis yang tengah memeluk lengannya. Drama macam apa yang tengah Jaemin perankan, mengapa Jeno yang tak mengerti apapun harus ikut terseret. Namun jauh disisi hatinya, Jeno merasa senang ketika Jaemin mengatakan bahwa mereka saling mencintai. Rasanya seperti ribuan benda terbang menggelitik didalam perutnya, memberikan sensasi geli tapi sangat candu.

"Kau pasti bercanda Na, kau bahkan belum lama bertemu dengannya. bagaimana mungkin"

"Tentu saja mungkin Lucas, cinta datang dengan sangat tiba-tiba"

"Aku masih tak mempercayai nya"

"Terserah kau akan mempercayainya atau tidak, tapi ini lah kenyataan nya"

"Baiklah jika itu keputusanmu, aku akan menghargainya. Apapun jika itu membuatmu merasa bahagia maka aku akan ikut bahagia, meskipun bukan bersamaku"

Ujar Lucas dengan mempertahankan senyumannya meskipun hatinya hancur berkeping-keping, ia memang sangat sangat mencintai Jaemin. Ia rela memberikan apapun bahkan dunianya untuk Jaemin seorang. Tapi ia tak akan egois, ia juga tak akan memaksa Jaemin untuk mencintainya, Lucas juga tau akan segala sesuatu yang dipaksakan tak akan baik. Sekedar Jaemin mengetahui tentang kebesaran cintanya pada Jaemin, itu sudah cukup.
Jauh sebelum ini, Lucas memang beberapa kali sudah melamar Jaemin, dan Jawaban Jaemin tak pernah berubah. Ia tetap menolak lamaran Lucas dengan berbagai alasan, namun Lucas tak langsung menyerah, ia terus mendekati Jaemin tapi tidak memaksa agar Jaemin juga tak terlalu terganggu akan maksudnya.  Sebenarnya Lucas sudah mempersiapkan tameng untuk hatinya agar tak begitu sakit ketika suatu hari Jaemin memperkenalkan seorang Alpha padanya, akan tetapi tameng itu tak cukup kuat. Rasa sakit itu tetap terasa amat sangat dalam, namun Lucas harus tetap menyembunyikan itu dari Jaemin. Jaemin cukup mengetahui bagaimana Lucas diluarnya saja, untuk bagian dalam, Lucas akan mengurusnya sendiri.

Jaemin mengangguk dengan Jawaban Lucas, rasa tak enak hati memang sedikit muncul dalam hati Jaemin. Mau bagaimana lagi, sudah terlanjur. Dan Jaemin juga tak menyesal melakukannya, ia harus membuat Lucas tak terus berharap padanya yang belum dapat membalas cinta tulus Lucas. Dengan begini Jaemin berharap Lucas dapat segera memulai kisah cinta baru dengan seorang Omega yang dapat membalas cintanya.

"Baiklah itu saja, aku harus segera pergi" Lucas beranjak dari duduknya, sedangkan Jaemin yang masih merangkul lengan besar Jeno langsung melepaskannya dan mengantarkan Lucas hingga kedepan pintu rumanya.

"Maafkan aku Lucas"

"Hei ini bukan kesalahanmu"

"Kau pasti sakit hati"

"Tentu saja, tapi sejak kapan seorang Na Jaemin bisa mengucap maaf dan peduli pada perasaan orang lain?"

Jaemin sontak bingung harus memberikan jawaban seperti apa, ia sendiri juga tak mengerti mengapa sekarang ia lebih ingin mengucapkan maaf. Rasanya seperti beberapa beban hilang setelah mengucap maaf, terlebih pada seseorang yang barusaja ia sakiti.

"Apakah Alpha itu pengaruhnya?"

Ya benar, Jeno yang bertanggung jawab atas hal ini. Jaemin baru menyadarinya sekarang.

"Baiklah aku harus segera pergi sebelum badai datang lagi, jaga dirimu Na, jika ada apa-apa jangan segan untuk memberitauku"

Jaemin menganggukan kepalanya sebelum sosok Lucas berlari meninggalkannya sendiri ditengah-tengah pintu. Ia kembali teringat sosok lain yang ada didalam rumahnya, Jaemin tak tau respon seperti apa yang akan Jeno berikan padanya nanti, Jaemin sudah menebak Jeno pasti merasa diikut campurkan dalam masalah pribadinya.

NalectraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang