[15] Penawar

77 8 1
                                    

"aku akan membantumu" Jaemin lagi-lagi menyentuh kulit Jeno, dan itu membuat Jeno sangat tersiksa dan kesakitan, namun dengan sekuat tenaga Jeno berusaha untuk tak menampakkannya. Dengan tanpa sengaja, Jeno menepis tangan Jaemin dengan sangat kasar hingga menimbulkan bekas merah disana

"Akh" Jaemin terkejut dan memegangi tangannya sendiri. Bukan hanya Jaemin, bahkan Jeno dengan tangannya yang bergetar hebat berusaha meraih dan memegang tangan Jaemin, digenggamnya tangan itu dan di elusnya bagian kulit yang memerah

"Maaf"

Lagi-lagi Jaemin baru mengingat jika Jeno tengah melewati masa Rut nya. Bagaimana bisa Jaemin melupakannya, mungkinkah ini efek Feromon musk Jeno. Ia berusaha mengingat-ingat hal penting lain yang ia lupakan. Ia menyakiti Jeno, dengan menyentuh kulit Jeno saja pasti akan sangat menyakiti Jeno. Dan dengan bodohnya ia terus berusaha menyentuh kulit Jeno. Dan sekarang ia melihat dengan tangan bergetar menahan rasa sakit, Jeno masih setia mengelus bekas merah pada tangan Jaemin.

"aku lupa jika kau dalam Rut mu"

"Tidak apa-apa, sekarang kembalilah kekamarmu"

"Kau yakin? Kau akan baik-baik saja?"

Dan disaat yang seperti ini, Jeno masih sempat menampakkan senyuman bulan sabitnya dan mengangguk mengiyakan pertanyaan Jaemin.

"Apa kau selalu seperti ini ketika Rut ?"

Jeno menggeleng  dan sontak membuat Jaemin mengernyit "ini karena Feromonmu Na, gula-gula kapas mu membuatku gila"

"Be-benarkah?"

Jeno mengangguk "ya itu benar, maafkan aku telah lancang menyukai feromon manismu"

"Kau menyukainya?"

"Ya, sekali lagi maafkan aku"

"Mengapa kau meminta maaf?"

"Karna aku memang bersalah"

"Berarti aku juga bersalah?"

Jeno tak mengerti dengan pertanyaan Jaemin "maksudmu?"

"Ya, aku juga akan meminta maaf karna aku juga menyukai feromon musk menenangkan milikmu"

"Sungguh?"

Jaemin tak menjawab pertanyaan Jeno, ia malah memandangi wajah Jeno yang terlihat samar-samar karena penerangan malam diruangan ini, dapat ia lihat wajah dengan rahang tegas itu lebih panas dari biasanya. Mungkinkah efek rut yang sangat menyiksa itu, entahlah Jaemin tak mengerti. Lalu bibir panas yang kini mengkilap karna mungkin baru saja dijilat oleh pemiliknya, memikirkan itu membuat Jaemin tanpa sadar menggigit bibir bawahnya sendiri. Sepertinya Feromon Musk Jeno benar-benar mengundang dan langsung menaikkan hormon Jaemin seketika.

Jeno tak pernah mengira hal ini akan terjadi, bahkan sedikitpun ia tak pernah berani memikirkannya. Dimana Jaemin yang kini menempelkan kedua belah bibir mereka dengan mata terpejam, sedangkan Jeno berbanding terbalik. Karna saking terkejutnya, ia malah lebih melebarkan matanya.

Buru-buru Jeno sedikit mendorong kedua pundak Jaemin, dan itu membuat Jaemin mendengus karna ia baru saja akan menyesap bibir bawah Jeno, namun yang ia dapati malah bibirnya yang semakin menjauh dari bibir Jeno.

"Apa maksudmu Na Jaemin"

"Kau tau kan aku sedang sangat menahan rasa sakit saat ini Na Jaemin"

"Dan kau melakukan itu"

"Aku memperingatkanmu segeralah kembali kekamarmu Na Jaemin"

Sepanjang Jeno mengoceh, Jaemin tak menanggapinya dan matanya malah fokus pada bibir Jeno yang bergerak saat ia berbicara. Tanpa menunggu lama lagi, Jaemin kembali menempelkan bibirnya pada benda kenyal dan dingin milik Jeno, ia segera menyesapnya sebelum sang pemilik menjauhkannya lagi. Ternyata senikmat ini berciuman, Jaemin menyesal mengapa tak mencobanya dari dulu, ia tak tau apakah Jika ia mencium Lucas atau orang lain selain Jeno akan terasa sama nikmatnya, sama lembutnya, dan sama manisnya. Dan benar saja, lagi-lagi Jeno mendorong pundak Jaemin hingga kedua bibir mereka terlepas.

NalectraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang