[16] Ninja

65 4 0
                                    

Entah sudah yang keberapa kali batang gemuk berurat itu memuntahkan cairan putihnya hingga mengenai dan mengotori perut berotot pemiliknya. Jeno telah melepas atasannya tanpa mempedulikan udara dingin yang menyapu kulit tubuh bagian depannya.

"Akhh hah hah hah hah" Nafas Jeno terengah-engah setelah berkali-kali melakukan pelepasan, entah mengapa Rut nya kali ini benar-benar terasa tak ingin berakhir. Bagaimana otaknya yang tak kunjung menghilangkan wajah menggoda Jaemin itu terus membuat ereksi pada bagian bawahnya ditambah sisa-sisa aroma Feromon gula-gula kapas milik Jaemin yang sungguh manis, dengan begitu Jeno tak memiliki pilihan lain selain terus mengurut kejantananannya sendiri hingga memuncratkan spermanya.

Jeno memperhatikan bagaimana kejantanannya yang sepertinya sudah kelelahan terbukti sudah sangat lemas dan tidak kaku lagi, ia memasukan kembali batang berurat itu didalam bungkusan celananya. Ia menyenderkan kepalanya dan mulai memejamkan matanya, memikirkan akan seperti apa nantinya ia dengan Jaemin, Jeno sudah menebak mereka berdua mungkin akan sangat canggung satu sama lain. Ia sungguh tak menginginkan itu, terlebih putranya juga terlihat sangat menyukai Jaemin.

Dan sekarang Jeno teringat pada Jaemin yang ia kunci dikamarnya dengan teriakannya yang minta dibukakan pintu. Jeno masih tak habis pikir, bagaimana bisa Jaemin berubah hanya dalam kedipan mata. Roh mana yang merasuki tubuh Jaemin hingga ia bersikap sangat sangat binal dan erotis layaknya Omega penghibur malam.

Sekarang Jeno baru menyadari jika suara gedoran pintu Jaemin yang minta dibukakan sudah tak terdengar, Jaemin kelelahan berteriak mungkin dia sudah tertidur. Lagipula ini sudah terlalu larut. Baiklah malam ini Jeno akan bermalam diruang tengah ini sampai badai berhenti.

Jaemin mengerutkan keningnya kala merasakan cahaya mentari pagi yang menerobos Jendela kamarnya dan langsung menerpa wajahnya. Perlahan kelopak mata itu mulai terbuka menampakkan lensa hazel cantik milik Na Jaemin. Mendudukan dirinya dan meregangkan otot-ototnya, diusapnya mata itu agar menampakkan pemandangan yang lebih jelas.

Berpikir sejenak tentang kejadian semalam, Jaemin sontak melebarkan matanya begitu mengingat sosok lain yang berada dirumahnya. Ia langsung melompat dari ranjangnya dan menuju pintu kamarnya, dan lagi-lagi ia diingatkan tentang kejadian semalam dimana pintu itu dikunci dari luar oleh seorang Alpha yang dalam masa Rut nya. Berharap pintu itu sudah tak dikunci lagi, Jaemin membuka pintu itu segera.

Terbuka, pintu itu sudah tak dikunci lagi oleh Jung Jeno, dipelaku pengurungan Jaemin. Dengan langkah sedikit dipercepat, Jaemin mencari keruang tamu, dimana seharusnya Jeno menginap. Tak ada seorang pun disana, jadi Jaemin membawa langkahnya menunuju keruang tengah dimana nafsu birahi tiba-tiba menyerangnya semalam. Dan sekarang Jaemin merasa sangat malu dan menyesal bila mengingatnya. bagaimana mungkin seorang Na Jaemin menginginkan sentuhan oleh Aplha yang bahkan bukan siapa-siapa nya. Setelah ini Jaemin harus berterima kasih kepada Jung Jeno karena ia tak mengambil kesempatan disaat Jaemin memaksanya. Tapi jika Jaemin pikir-pikir lagi, semalam Jeno sedang dalam Rut nya, bagaimana bisa ia setahan itu. Bahkan jika itu Alpha lain, meskipun tidak dalam Rut nya bila diberikan kesempatan seperti Jaemin menawarkan diri pada Jeno semalam pasti tak akan mereka sia-sia kan. Mungkinkah opininya benar tentang Jeno yang sedang menjaga hati dan dirinya untuk Ibu baru Jisung, entah mengapa itu membuat hatinya terasa berat dan tak iklas.

Sampai diruang tengah Jaemin langsung terbatuk dan segera menutup hidungnya kala aroma-aroma aneh dan kuat begitu menyeruak diseluruh ruangan tengah miliknya. Itu adalah aroma Musk Feromon Jeno yang bercampur dengan aroma sperma-sperma Rut. Sperma Alpha saat sedang Rut dan tidak Rut memiliki aroma yang berbeda, jika saat hari-hari normal, sperma mereka memiliki aroma yang standar tak begitu menyengat sedangkan ketika mengalami Rut, aroma sperma mereka akan sangat kuat dan menyengat.

NalectraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang