Wanita itu tidak berhenti untuk berjalan seperti setrika di depan sebuah ruangan. Raut khawatir serta panik terlihat pada wajahnya. Sekarang bukan saatnya untuk menjalanlan misi, tapi dia tetap merasa khawatir.
Ruangan tersebut tiba-tiba terbuka dari dalam, menampilkan seorang gadis belia memasang wajah terkejut melihat [Name] yang juga ikut terkejut.
"Eh? [Name]-san, kapan anda datang?"
"Dragon di dalam?"
"Ahh? yaa sabo-kun juga ada—ehh? [Name]-san?!"
Wanita itu masuk begitu saja melewati koala di depannya, raut wajah khawatir sebelumnya sekarang terganti dengan wajah kesal dan marah. Mengabaikan gadis bernama koala yang memanggilnya dari luar.
Dua orang pria di dalam ruangan tersebut menoleh untuk melihat [Name] yang tiba-tiba datang masuk dan menghampiri mereka, lebih tepatnya menghampiri dragon. Tangan wanita itu terangkat untuk menyingkirkan sabo dari pandangannya.
"Ehh! [Name]-san, kapan kembali?!"
"minggir sabo..."
BRAKKK
Meja itu di hentak begitu saja, dengan raut kesal dan amarah dirinya memandang dragon yang masih terduduk dengan wajah datar di kursinya. Mata itu menatap dengan raut bertanya, kenapa?
Tangan [Name] terkepal, menggeram dengan menahan kekesalannya. Kemudian terangkat dan menunjuk dragon dengan telunjuknya.
"Kau! kirim aku ke putraku sekarang juga!"
"tidak bisa"
"Grrrrrh sekarang!"
Wajah [Name] semakin memanas, dirinya tentu saja marah dan kesal. Putra lugu dan manisnya baru saja kehilangan kakaknya, tentu saja dia sebagai ibu harus menemaninya. Walaupun selama ini dia tidak pernah bertemu sih.
Tapi ya! Bagaimanapun dia tidak tahan melihat luffy yang menangis dan sekarat saat perang. Tidak! Dirinya bisa saja pergi menemui luffy secara langsung, tapi seperti yang di ketahui.
Informasi tentang bocah itu malah lebih banyak di miliki dragon daripada dirinya.
"kalau begitu cepat katakan! dimana luffy sekarang?!"
"tidak akan..."
"kau ini pelit informasi sekali! jangan lupakan aku ini juga ibunya!"
"kau lebih baik beristirahat [Name]..."
Wanita itu menahan kekesalan, kenapa hanya pria itu yang tahu tentang kondisi dan informasi luffy. Kenapa dirinya tidak tahu? Bukankah dirinya juga ibunya. Seharusnya sebagai ibunya dia juga tahu keadaan anaknya.
Sungguh pria yang tidak adil. Mata [Name] melirik kebelakang, kearah sabo yang masih terdiam memperhatikan dengan wajah aneh disana. Tubuhnya berjalan mendekati lelaki tersebut kemudian memegang tangannya dan berkata.
"Sabo! kau juga ingin menemui luffy kan? ayo bantu aku mencari anak itu"
"Ehhh?! yaa tapi tunggu [Name]-san, ini terlalu mendadak!"
"kenapa lagi hah?!"
Sabo terjengit, kenapa sekarang wanita ini malah marah padanya? Ah dia juga ingin menemui luffy, setelah ingatannya kembali sebelumnya. Dia ingin menemui adiknya tersebut dan memeluknya, bercerita banyak hal dengannya.
Sementara dua orang itu sibuk dengan ajakan dan rasa kebingungan. Dragon menghela nafasnya, dirinya sudah menduga jika [Name] akan memberontak menanyakan tentang luffy. Walau bagaimanapun, belum waktunya bagi mereka untuk bertemu dengan luffy.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece x Reader | Oneshoot |
Diversoshanya sebuah cerita singkat tentang [Name] dan beberapa karakter one piece. One Piece x Reader | Oneshoot | Start : 4 Maret 2022 End : - story by : awrince Cerita ini dapat membuat anda terbang,terjatuh dan terhempas. salam dari istri doffy