32. Luffy-2

3.6K 361 15
                                    

Wajah itu tersenyum dengan santai, tetap teguh dengan pendiriannya walaupun sudah beberapa kali di tanya. Jarang sekali terjadi, tapi untuk sekarang sepertinya pria itu lebih memilih untuk menunda petualangannya.

"kau yakin tidak mau ikut luffy?"

"Ummm! aku akan disini menjaga [Name]"  Ucap Luffy dengan semangat sambil tetap tersenyum menanggapi pertanyaan nami yang kesekian kalinya.

"Baiklah, kalau begitu kau jangan macam-macam dan jangan membuat sakit [Name] semakin parah karena ulahmu"

"Umm mengerti!" Tanggap Luffy dengan percaya diri.

Nami tidak yakin perkataannya dapat di ingat jelas oleh sang kapten. Tumben sekali pria itu tidak mau menjelajahi pulau, yang biasanya selalu dia tunggu-tunggu. Saat ini [Name] sedang sakit, chopper sudah merawatnya sebelumnya.

Mereka seharusnya pergi untuk membeli beberapa bahan persediaan kapal. Tapi karena perempuan itu sakit, hanya luffy yang menawarkan diri dengan percaya bisa menjaga [Name].

"Nami-san, tolong biarkan aku yang menjaga [Name]-chan...."

"Untuk kali ini tidak sanji-kun, kau harus membantu brook, ussop dan juga zoro mencari bahan makanan" Nami melenggang begitu saja setelah mengatakan hal tersebut.

Meninggalkan sanji yang masih pundung, tapi tetap menerima perintah dari nami-swan tercinta. Matanya melirik kearah Luffy dan menunjuk sang kapten dengan sinis.

"Dengar luffy, aku sudah menyiapkan makanan untuk [Name]-chan ketika dia bangun. Kuingatkan kau jangan pernah membuat sakitnya semakin parah, awas saja jika kau berani melukai [Nam—"

"Wakatta! Wakatta-yo! Kau pergi saja sanji, aku pasti menjaga makanan [Name] dengan baik!" Luffy mendorong sanji begitu saja untuk ikut pergi dengan yang lainnya.

"BUKAN MAKANANNYA YANG HARUS KAU JAGA BODOH!"

—|🍖

Tubuh itu terlihat mengkhawatirkan, [Name] merasa muak dengan keadaannya sekarang. Jarang sekali dirinya terkena penyakit, apa ini karena semalaman dia menemani luffy memancing sambil meminum es krim yang sanji buat sebelumnya.

Ya sepertinya karena itu.

"Hmmm sampai kapan kau akan terbaring di situ? naa...naaa [Name], apa kau tidak kepanasan berada di dalam selimut seperti itu?"

Ahh itu suara luffy, [Name] tidak menyangka pria itu yang kebagian untuk merawatnya saat ini. Sepertinya obat pemberian chopper semalam juga belum bisa membuatnya membaik.

Suara luffy terdengar keras di telinganya, walaupun dia yakin pria itu sudah berusaha untuk tidak menganggunya.

"aneh sekali, kenapa orang sakit harus pakai selimut? Naa...naaa [Name], ayo bangun dulu" Luffy menggerakan tangannya untuk menggoyangkan badan [Name] perlahan.

Pria itu lebih terlihat seperti sedang mencoba membangunkan kerang laut yang tertidur. Hanya jarinya yang bergerak mengoyangkan badan [Name] dengan penuh keheranan.

"Ahh dia tidak mau bangun, masakan sanji juga sudah dingin..." Luffy sekarang beralih mendekatkan wajahnya kearah piring berisikan bubur untuk [Name].

Tangannya bergerak memegang sedikit bubur tersebut dan merasakannya. Dingin, seperti yang dia duga karena asap sudah tidak mengepul disana.

"[Name] tidak mungkin memakan makanan dingin, chopper juga berkata begitu...." Wajahnya melirik [Name] singkat yang masih terbaring dengan nafas memburu. Suasana di sekitar perempuan itu terlihat lebih dingin rasanya.

Kapan penyakit ini akan berakhir? dia ingin segera keluar dan berjemur bersama nami dan robin.

"Kalau begitu, karena makanannya sudah dingin akan aku makan saja" Bubur dingin itu habis dalam satu tarikan nafas.

One Piece x Reader | Oneshoot |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang