41. Rosinante - 2

2.1K 195 31
                                    

[Name] tidak dapat menyingkirkan perasaan khawatir miliknya. Sejak tadi yang dia lakukan adalah terus menatap kearah jendela dan memastikan kedatangan seseorang. Giginya bergemelatuk dengan tangan yang tidak bisa diam.

Pandangannya terus merasa berat. Kekhwatirannya benar-benar kuat sekarang, pertanyaannya adalah kenapa pria itu lama sekali.

"[Name] berhenti khawatir dan duduklah, Corazon akan kembali sebentar lagi..."

"Tapi ini sudah lewat dua hari!" Pandangan [Name] sekarang beralih kearah seorang pria yang duduk di belakangnya sejak tadi. Doflamingo.

Bosnya dan juga Tuan mudanya. Pria burung itu terlihat risih dengan ulah [Name] yang tidak bisa diam dalam menunggu kepulangan corazon. Seharusnya lain kali dia akan mengirim mereka berdua secara bersamaan untuk misi.

"Itu baru dua hari..."

"ITU LAMA TAU! Memangnya tuan muda tidak khawatir dengan ros—ahh corazon apa?!" [Name] menatap sengit kearah doflamingo sekarang. Kegelisahannya berubah menjadi sebuah kekesalan, karena telah di ganggu.

Kesibukannya dalam menunggu corazon pulang sudah diganggu unggas tidak bermoral. Padahal yang sebenarnya adalah doflamingo yang terganggu disini. [Name] mengabaikan hal tersebut dan kembali memandang kearah luar, melihat apakah orang yang di tunggunya memunculkan dirinya atau belum.

"kenapa lama sekali...apa ku susul saja ya?"

"Jangan bertingkah bodoh" Doflamingo tentu mendengar dengan jelas gumanan bawahannya itu. Bukan artinya dia menolak wanita itu pergi, tapi jika [Name] menyusul corazon maka yang ada semua usaha misi mereka akan sia-sia nantinya.

"Tuan muda yang pelit...cih"

BRAKKK

"KAMI PULANGGG!!"

"AKHIRNYA KITA SAMPAI JUGA-DASUYAN!"

Suara dari mereka para bocah berhasil mengalihkan pandangan [Name]. Tubuhnya langsung bergerak menjauh dan beralih untuk melihat kedatangan orang yang di tunggu-tunggunya. Dimana, dimana pria itu.

"Waka-sama! kita mendapatkan banyak harta berkat cora-san dasuyan!"

"Ummm! Waka-sama, Law tidak membantu apapun kali ini!"

"JANGAN MENUDUH SEENAKNYA!" Seorang bocah lain bernama law terlihat berteriak tidak terima dengan tubuh yang di angkat seperti kucing oleh corazon.

Ah, pria itu sudah masuk kedalam dan terdiam sambil memegang law bagaikan anak kucing. Jika dilihat lebih baik, maka anak itu seperti telah mendapatkan serangan yang membuatnya terluka. Apa karena itu mereka terlambat?

"ROSIIII AKHIRNYA KAU DATANG JUGA HAHAHA!" [Name] tersenyum senang dengan tubuh yang langsung berlari memeluk corazon. Dirinya bahkan tidak sadar jika sudah memanggil pria itu dengan nama kecilnya.

Kemudian tentu saja, Corazon yang tidak siap menerima pelukan dengan tangan yang masih memegang law tidak sengaja melemparkan bocah itu kearah lain. Membuat mau tidak mau mereka yang ada disana harus menangkap law dengan cuma-cuma.

"Kau ini lama sekali! Apa yang kalian lakukan sampai misinya terlambat dua hari huh?!"

Corazon menautkan keningnya, kepalanya menggeleng seolah berkata tidak ada apapun. Kemudian dengan cepat tangannya berusaha menahan tubuh [Name] dan menurunkan wanita itu dari pelukannya.

"Kau tau? aku bosan sekali harus bersama kakakmu itu, dia burung yang tidak bisa di ajak bercanda..." [Name] berbisik pelan kearah corazon dengan wajah menyipit, membuat pria itu hanya kembali menautkan keningnya tanda kebingungan.

One Piece x Reader | Oneshoot |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang