Mata itu tertunduk dengan dalam, semua kesalahan itu seakan tertuju padanya. Sungguh dia juga tidak menginginkan hal ini terjadi. Kematian thatch bukanlah keinginanya, tapi kenapa dia juga ikut di salahkan.
Tidak, mereka tidak menyalahkan. Mereka hanya melampiaskan amarah mereka padanya. [Name] mengusap air matanya berkali-kali, sesaat sebelumnya dirinya melihat Ace pergi untuk menangkap kurohige.
"sudahlah [Name] itu bukan kesalahanmu..."
Marco, pria burung itu berusaha menenangkan [Name] yang masih terguncang. Bagaimanapun sebelumnya wanita itu telah di marahi habis-habisan oleh ace. Semua orang sedang panik sekarang.
Tidak ada yang bisa mereka lakukan kecuali menunggu dan mengatur rencana menangkap kurohige.
"tapi...hikss thatch-san...dia...hikss"
[Name] tidak bisa memikirkan apa yang harus dia lakukan selanjutnya. Tubuhnya terus bergetar sejak tadi, sejak kabar Teach yang pergi dari kapal setelah membunuh Thatch. Membuat tidak bisa berkontraksi.
Sedikit berpikir kenapa pria itu mau membunuh temannya, dia merasa dibodohi. Tapi bagaimanapun hati kecilnya tidak bisa untuk tidak percaya dengan apa yang dilakukan Teach atau Kurohige.
"[Name]..."
Panggilan itu membuat [Name] terjengat, dirinya menoleh pada Shirohige yang memanggilnya. Pria tua itu juga bersedih, tentu saja. Bahkan dia merasakan amarah yang lebih dalam pada Teach. Tapi bagaimanapun sebagai Kapten dan ayah kapal ini.
Dirinya bukan hanya harus memikirkan kejahatan salah satu anaknya saja bukan? ah harusnya dia sebut mantan anaknya. ahh tidak. dia tidak pernah menganggap orang itu anaknnya lagi.
"Oyaji...hiks"
"berhenti menangis, kau tidak pantas menangisi si bajingan teach itu..."
Wajah [Name] menatap shirohige dengan lekat, bagaimanapun dia merasa malu dengan dirinya sendiri. Walaupun dia tidak tau kenapa, yang pasti.
Shirohige mengangkat senjatanya dan mengetuknya. Membuat suasana itu menjadi hening, tangis [Name] bahkan terhenti karena hal tersebut. Dirinya merasa di awasi dan di intimidasi.
"[Name] aku akan bertanya. apa kau masih mau menjadi anakku?"
Wanita itu terjengit, sebelum dengan cepat mengangguk. Tentu saja, bagaimanapun mereka semua yang sudah memberikannya kesempatan hidup. Juga kesempatan untuk berpetualang dan menjadi kuat.
"Tentu saja! aku selalu berterima kasih dan percaya padamu oyaji"
"kalau begitu, persiapkan dirimu untuk membunuh teach. Sebentar lagi kita pasti akan berperang...."
—|☠️
Insiden dan percakapan itu terjadi beberapa waktu lalu. Sudah sejak saat itu [Name] berfokus dengan perkataan Shirohige. Dirinya terkejut dan sempat untuk menolak, tapi bagaimanapun. Semuanya sudah berbeda sekarang.
"untuk pertama kalinya aku benci namaku..."
Mata itu memandang dengan tajam sekumpulan bajak laut baru disana. Terdapat seseorang dengan tubuh besar dan tawanya yang bergema. Di saat mereka semua sedang bersedih dan menahan amarah atas kematian Ace
Kurohige atau Teach berdiri di depan dengan tawanya yang khas. Tubuh [Name] bergetar, senjata miliknya dia pegang dengan kuat. Tidak bisa,
"Teach! Brengsek kau!"
"Hentikan marco!"
Shirohige memandang kearah depan, menghentikan marco yang berusaha membantu. Pria tua itu sungguh kuat, dia bisa bertahan setelah di tembak berkali-kali oleh Kurohige dan krunya. Tentu saja dia adalah manusia terkuat di era sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece x Reader | Oneshoot |
De Todohanya sebuah cerita singkat tentang [Name] dan beberapa karakter one piece. One Piece x Reader | Oneshoot | Start : 4 Maret 2022 End : - story by : awrince Cerita ini dapat membuat anda terbang,terjatuh dan terhempas. salam dari istri doffy