BUAGHHH
Mata itu menatap dengan tajam, rasa amarah dan kesal terlihat di wajahnya. Tentu saja, siapa yang tidak marah ketika dirimu di pukul begitu saja. Ace menatap [Name] dengan tanda tanya, kenapa wanita itu memukulnya.
Dia kan pria baik hati.
"kenapa kau lakukan itu?"
"Kau menyebalkan" [Name] berucap begitu saja setelah melakukannya. Selanjutnya wanita itu berjalan pergi meninggalkan Ace yang masih terduduk dengan heran.
"Dia gila ya?"
Pandangan Ace beralih menatap kedepan mengabaikan [Name] yang sebelumnya pergi. Pria itu termenung dalam pikirannya, apa sebaiknya dia pergi menjelajah lagi sekarang ya?
"tempat ini benar-benar membosankan...." Helaan nafas terdengar dengan tambahan wajah yang kesal.
Ace merasa bingung untuk melakukan kegiatan, langit terlihat cerah tapi dia tidak berniat untuk pergi. Lautan itu juga terlihat masih sama birunya. Apa mungkin dia bisa mencoba untuk terjun kesana?
ah tidak, tidak mungkin.
"kemana lagi wanita itu?"
BRAKKK
[Name] kembali datang menghampiri Ace dengan melemparkan banyak makanan kearah pria tersebut. Terlihat wajahnya penuh dengan percaya diri dan semangat. Sementara pria itu menatap heran, darimana wanita ini mendapatkan begitu banyak makanan.
"darimana kau mendapatkan semua ini?"
"aku mencurinya!"
"HAH?!"
[Name] mengabaikan teriakan Ace, dan beralih duduk di samping pria itu dengan tangan yang mengambil salah satu makanan yang di bawanya.
"Tidak usah banyak protes, makan saja" [Name] menjulurkan tangannya yang berisi makanan tersebut kearah Ace dengan cuma-cuma.
Pria itu menyipit tapi ikut memakannya juga. Keheningan terjadi diantara mereka berdua, hanya gerakan mulut dalam mengunyah makanan yang dapat dilihat.
"Hei kenapa kau lari kemarin?" [Name] bertanya spontan.
"Hah? aku tidak pernah lari" Ace menjawab pelan, matanya menyipit kearah wanita itu dengan sinis.
"Pembohong besar...." [Name] menatap Ace dalam, wanita itu ikut menyipit dengan tangan yang memegang lengan Ace di depannya.
Terlihat bahwa keduanya saling menatap dengan banyak hal untuk di perhitungkan dan di pertanyakan. [Name] menghela nafasnya pelan, tersenyum singkat ketika melihat wajah pria itu yang masih terlihat kesal.
"kau durhaka ace..."
"Siapa yang bilang?!"
"Aku" [Name] berucap dengan serius sekarang. Terlihat dari raut wajahnya yang mulai mengerut, dirinya sedang menahan tangis.
Ace dapat melihat itu dengan sempurna. Matanya menatap dalam wajah [Name] yang merengut, pria itu terdiam. Entah apa yang ada di pikirannya sekarang, banyak hal yang harus dia ucapkan dan dia lakukan.
Terlebih dari hal itu dia hanya ingin bertanya satu hal, sebuah alasan.
"Disini membosankan, ayo kembali" [Name] menunduk singkat, tangannya masih terdiam mengenggam erat lengan milik Ace. Hangat, setiap waktu pria itu selalu di penuhi kehangatan [Name] menyukainya.
"Hmm kurasa kita memang harus kembali pada oyaji..." Ace mengehela nafas singkat, tangannya beralih menarik [Name] untuk mendekapnya. Tubuhnya merasa menghangat melakukan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece x Reader | Oneshoot |
Casualehanya sebuah cerita singkat tentang [Name] dan beberapa karakter one piece. One Piece x Reader | Oneshoot | Start : 4 Maret 2022 End : - story by : awrince Cerita ini dapat membuat anda terbang,terjatuh dan terhempas. salam dari istri doffy